Review Oleh: Ropiudin, S.TP., M.Si. (Dosen Bidang Teknik Sistem Termal dan Energi Terbarukan, Universitas Jenderal Soedirman)
Teknologi pengeringan surya merupakan salah satu inovasi yang semakin menarik perhatian sebagai solusi berkelanjutan untuk pengawetan produk pertanian maupun hewani. Dalam konteks energi terbarukan, teknologi ini memanfaatkan sinar matahari sebagai sumber energi utama, menjadikannya pilihan yang ramah lingkungan dan hemat energi. Namun, sebagaimana dijelaskan dalam narasi di atas, ada tiga faktor penting yang harus dipertimbangkan dalam mengevaluasi kinerja pengering surya: kinerja termal, biaya ekonomi, dan implikasi lingkungan. Ketiga aspek ini sangat menentukan apakah teknologi pengeringan surya efektif, efisien, dan layak diterapkan secara luas.
Dari sisi kinerja termal, evaluasi termodinamika menjadi hal utama untuk memastikan bahwa sistem pengeringan surya mampu memanfaatkan energi matahari dengan optimal. Pengering surya yang efisien harus mampu menangkap dan menyimpan panas dengan baik untuk mengeringkan produk secara merata dan cepat. Ini memerlukan desain yang baik pada komponen seperti kolektor panas, ruang pengering, dan kontrol aliran udara. Efisiensi termal yang buruk akan mengakibatkan penggunaan energi yang lebih besar, waktu pengeringan yang lama, serta penurunan kualitas produk yang dikeringkan.
Dalam analisis ekonomi, salah satu kriteria utama yang harus dievaluasi adalah biaya instalasi dan operasional. Meskipun pengering surya tidak memerlukan sumber energi konvensional yang mahal seperti listrik atau gas, biaya investasi awal untuk instalasi bisa menjadi faktor pembatas, terutama di kalangan petani kecil atau industri kecil menengah. Oleh karena itu, analisis termoekonomi sangat penting untuk mengetahui sejauh mana teknologi ini memberikan penghematan energi dalam jangka panjang, dibandingkan dengan pengering konvensional. Penggunaan energi gratis dari matahari memang mengurangi biaya operasional, tetapi analisis ekonomi menyeluruh diperlukan untuk melihat pengembalian investasi (ROI) dan periode pengembalian modal.
Salah satu keunggulan yang tidak bisa diabaikan dari teknologi ini adalah implikasi lingkungan. Pengeringan surya secara signifikan mengurangi emisi CO2 dan dampak karbon dibandingkan dengan pengering yang menggunakan bahan bakar fosil. Seperti yang diuraikan dalam narasi, evaluasi dampak lingkungan dari sistem pengeringan surya juga mencakup mitigasi karbon dan kredit karbon yang diperoleh. Ini penting dalam konteks pengurangan jejak karbon global dan mendukung agenda mitigasi perubahan iklim. Mengurangi emisi karbon melalui pengeringan surya juga dapat memberikan keuntungan ekonomi tambahan bagi industri yang menerapkan praktik-praktik hijau, melalui skema perdagangan karbon atau insentif pemerintah untuk teknologi ramah lingkungan.
Sistem pengering surya juga harus dinilai berdasarkan potensinya dalam mengurangi limbah energi dan meningkatkan keberlanjutan lingkungan. Teknologi ini, jika diterapkan dengan tepat, tidak hanya dapat menghemat energi tetapi juga mengurangi ketergantungan pada sumber daya fosil yang semakin menipis. Evaluasi kinerja ekologi harus mencakup penghitungan jejak karbon, serta seberapa besar emisi gas rumah kaca yang dapat dihindari selama masa operasional teknologi ini dibandingkan dengan metode pengeringan tradisional.
Sebagai seorang dosen di bidang teknik sistem termal dan energi terbarukan, saya melihat bahwa kajian ini memberikan wawasan yang sangat berharga tentang pentingnya mengevaluasi pengering surya dari tiga aspek utama tersebut. Namun, untuk penerapan yang lebih luas, perlu adanya studi lapangan yang lebih komprehensif, terutama di berbagai kondisi iklim dan geografis yang berbeda. Pengeringan surya yang optimal di daerah tropis mungkin tidak akan memberikan hasil yang sama di wilayah dengan intensitas matahari yang lebih rendah, seperti di daerah sub-tropis atau kutub.
Sebagai penutup, teknologi pengeringan surya adalah sebuah terobosan yang memiliki potensi besar dalam mendukung sistem pangan yang lebih berkelanjutan dan ramah lingkungan. Namun, evaluasi termoekonomi dan dampak lingkungannya harus dilakukan secara mendalam untuk memastikan bahwa teknologi ini benar-benar memberikan solusi yang lebih baik dari segi biaya, energi, dan dampak ekologi. Dalam skenario energi global yang terus berubah, teknologi ini menawarkan peluang besar, tetapi juga memerlukan penyesuaian dan inovasi lebih lanjut agar dapat diadopsi secara luas dan menguntungkan semua lapisan masyarakat.