Oleh: Kavadya Syska, S.P., M.Si. (Dosen Bidang Teknologi Pangan – Food Technologist, Universitas Nahdlatul Ulama)
Quinoa (Chenopodium quinoa) telah mendapatkan perhatian global sebagai salah satu tanaman yang tahan terhadap perubahan iklim, sekaligus memiliki profil nutrisi yang superior dibandingkan dengan biji-bijian lainnya. Dengan meningkatnya kekhawatiran tentang keamanan pangan di masa depan, penanaman quinoa diharapkan dapat menjadi salah satu solusi. Namun, keberhasilan budidaya quinoa sangat bergantung pada ketersediaan benih berkualitas tinggi. Salah satu metode yang menjanjikan untuk menjaga kualitas benih adalah dengan menerapkan Teknologi Rantai Kering, yang meliputi proses pengeringan sebelum penyimpanan dan mempertahankan kekeringan benih melalui kemasan hermetik.
Dalam penelitian ini, benih quinoa dikeringkan hingga kandungan kelembapan awal 8%, 10%, 12%, dan 14%, dan kemudian disimpan dalam berbagai jenis kemasan, termasuk kemasan konvensional (kertas, polipropilena, kain, dan jute) serta Super Bag hermetik selama 6, 12, dan 18 bulan. Hasil menunjukkan bahwa benih yang disimpan dalam Super Bag dengan kelembapan awal 8% mampu mempertahankan kelembapan rendah dan tingkat perkecambahan yang lebih tinggi. Ini menunjukkan pentingnya pengendalian kelembapan dalam menjaga kualitas benih.
Penting untuk dicatat bahwa pada benih yang disimpan dalam kemasan hermetik, kadar total gula terlarut dan aktivitas α-amilase lebih tinggi, sementara kandungan konduktivitas leachate (EC), gula reduksi, dan MDA (malondialdehid) rendah. Hal ini mengindikasikan bahwa penyimpanan dalam kondisi yang tepat dapat mencegah kerusakan fisiologis dan biokimia pada benih quinoa, sehingga mempertahankan kualitas dan potensi perkecambahan.
Sebaliknya, benih yang disimpan dalam bahan kemasan tradisional mengalami penyerapan kelembapan akibat tingginya kelembapan relatif di lingkungan sekitar. Ini menyebabkan deteriorasi benih yang ditunjukkan dengan meningkatnya kadar gula reduksi, MDA, dan konduktivitas leachate, serta menurunnya vigor dan viabilitas benih. Temuan ini menunjukkan betapa pentingnya memilih metode penyimpanan yang tepat untuk menjaga kualitas benih.
Teknologi Rantai Kering terbukti efektif dalam menjaga kualitas benih quinoa dengan mempertahankan kelembapan rendah dan mengurangi perubahan fisiologis serta biokimia yang merugikan. Ini merupakan langkah penting untuk memastikan bahwa benih quinoa dapat disimpan dengan baik sebelum ditanam, sehingga mendukung keberlanjutan produksi pangan di masa depan.
Mengimplementasikan Teknologi Rantai Kering dalam praktik budidaya quinoa tidak hanya membantu petani dalam menjaga kualitas benih, tetapi juga berkontribusi pada efisiensi penggunaan sumber daya pertanian. Dengan adanya benih berkualitas tinggi, diharapkan hasil panen pun akan optimal, memberikan manfaat lebih bagi petani dan konsumen.
Dalam rangka mencapai keamanan pangan yang lebih baik, penting bagi para peneliti, produsen, dan pembuat kebijakan untuk terus mengeksplorasi dan menerapkan teknologi inovatif seperti Rantai Kering. Dengan demikian, quinoa bisa menjadi salah satu komoditas utama yang tidak hanya berkontribusi pada nutrisi global, tetapi juga berperan dalam keberlanjutan lingkungan dan ekonomi.