Potensi dan Tantangan Biomassa sebagai Sumber Energi Terbarukan untuk Desalinasi Air: Sebuah Tinjauan Kritis

Review Oleh: Ropiudin, S.TP., M.Si. (Dosen Bidang Teknik Sistem Termal dan Energi Terbarukan, Universitas Jenderal Soedirman)

Desalinasi air merupakan salah satu solusi penting untuk mengatasi krisis air bersih di banyak bagian dunia, terutama di wilayah dengan ketersediaan air tawar yang terbatas. Proses desalinasi membutuhkan energi dalam jumlah besar, dan sumber energi yang digunakan bervariasi mulai dari bahan bakar fosil seperti minyak bumi, gas alam, hingga energi terbarukan seperti tenaga surya, angin, hidro, dan geotermal. Di antara semua sumber energi terbarukan ini, biomassa menjadi salah satu yang jarang digunakan untuk desalinasi air, meskipun ketersediaannya cukup melimpah di beberapa daerah.

Tinjauan ini berfokus pada mengapa biomassa tidak digunakan secara luas dalam proses desalinasi air, bagaimana biomassa dibandingkan dengan sumber energi terbarukan lainnya, serta kondisi apa yang membuat biomassa sebagai sumber energi desalinasi menjadi menguntungkan. Sebagai sumber energi yang dapat dipindahkan dan tidak tergantung pada kondisi cuaca (non-intermiten), biomassa memiliki potensi tersendiri. Namun, kompleksitas proses dan tingginya kebutuhan volume bahan baku menjadi tantangan utama dalam penerapannya.

Tantangan utama dari biomassa terletak pada biaya yang cukup tinggi. Hal ini disebabkan oleh volume bahan baku yang dibutuhkan serta kompleksitas proses konversi energi. Jika dibandingkan dengan sumber energi lain seperti tenaga surya atau angin, desalinasi berbasis biomassa memerlukan lebih banyak tahapan dan infrastruktur yang kompleks untuk dapat bekerja secara optimal. Untuk teknologi desalinasi termal, biomassa-to-heat memang lebih sederhana dalam penerapannya, tetapi cenderung lebih intensif dalam penggunaan energi. Sebaliknya, penggunaan biomassa-to-electricity untuk desalinasi membran lebih hemat energi, namun prosesnya jauh lebih rumit dan memerlukan infrastruktur yang canggih.

Keunggulan biomassa sebenarnya terletak pada fleksibilitasnya. Berbeda dengan sumber energi terbarukan seperti angin atau surya yang bergantung pada kondisi lingkungan, biomassa dapat dihasilkan kapan saja, sehingga dapat menjadi sumber energi yang lebih stabil dan dapat diandalkan. Selain itu, biomassa dapat dimanfaatkan di daerah-daerah terpencil atau kawasan yang minim infrastruktur energi, di mana alternatif sumber energi terbarukan lainnya mungkin tidak tersedia.

Namun demikian, salah satu aspek yang perlu diperhatikan adalah bahwa biomassa kemungkinan besar akan tetap terbatas penggunaannya untuk desalinasi air dalam kapasitas kecil, terutama di daerah pedesaan atau kawasan yang minim infrastruktur. Di daerah-daerah tersebut, biomassa dapat menjadi pilihan yang menarik, terutama jika terdapat suplai biomassa yang melimpah namun belum dimanfaatkan secara optimal, seperti sisa-sisa tanaman atau limbah pertanian. Selain itu, biomassa juga dapat diandalkan untuk proses desalinasi air payau, yang tidak memerlukan proses desalinasi sekompleks air laut.

Dari segi keberlanjutan dan efisiensi, desalinasi air berbasis biomassa memiliki potensi untuk mendukung ekonomi sirkular, di mana limbah pertanian dan organik dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku energi. Namun, perlu diperhatikan bahwa proses biomassa, terutama yang melibatkan konversi panas dan listrik, masih menimbulkan beberapa tantangan teknis, termasuk pengelolaan limbah yang dihasilkan dari proses konversi energi tersebut.

Secara keseluruhan, biomassa memiliki potensi besar untuk digunakan sebagai sumber energi terbarukan dalam desalinasi air, terutama di daerah yang tidak memiliki banyak pilihan energi lain. Namun, untuk dapat bersaing dengan sumber energi terbarukan lainnya seperti surya atau angin, dibutuhkan inovasi teknologi yang dapat menurunkan biaya produksi, menyederhanakan proses konversi, dan meningkatkan efisiensi energi. Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengoptimalkan penggunaan biomassa dalam desalinasi air, dengan fokus pada peningkatan efisiensi dan pengurangan dampak lingkungan.

Dengan begitu, penerapan biomassa dalam desalinasi air dapat lebih luas digunakan, terutama di daerah yang membutuhkan solusi energi yang fleksibel dan berkelanjutan. Sebagai dosen di bidang Teknik Sistem Termal dan Energi Terbarukan, penting untuk mendorong riset lanjutan yang mengeksplorasi potensi ini, mengingat kebutuhan air bersih semakin mendesak di seluruh dunia, dan desalinasi berbasis energi terbarukan menjadi solusi kunci untuk masa depan yang lebih berkelanjutan.

Written by 

Teknologia managed by CV Teknologia (Teknologia Group) is a publisher of books and scientific journals with both national and international reach.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *