Oleh: Kavadya Syska, S.P., M.Si. (Dosen Bidang Teknologi Pangan – Food Technologist, Universitas Nahdlatul Ulama)
Industri pangan pertanian saat ini dihadapkan pada berbagai tantangan yang signifikan. Perkembangan dalam industri pangan, bioteknologi, dan ilmu terkait lainnya telah memperkenalkan banyak substansi baru yang dapat berdampak negatif bagi kesehatan manusia. Selain itu, meningkatnya tingkat pencemaran lingkungan mendorong kebutuhan untuk menerapkan standar keamanan pangan yang lebih ketat. Dalam konteks ini, masalah produksi makanan organik menjadi sangat relevan dan telah menarik perhatian dari berbagai kalangan masyarakat.
Permintaan akan makanan yang aman, ramah lingkungan, dan berkualitas tinggi terus meningkat. Masyarakat yang semakin sadar akan pentingnya kesehatan cenderung lebih memilih produk yang dihasilkan dengan cara yang berkelanjutan dan tidak mengandung bahan kimia berbahaya. Namun, tantangan besar tetap ada, yaitu bagaimana memproduksi makanan ini secara efisien dan ekonomis. Dalam hal ini, pasar bio-food telah berkembang secara global, mencakup berbagai produk seperti sayuran, buah-buahan, produk susu, dan makanan bayi.
Salah satu fokus utama adalah pada peningkatan kualitas daging sapi. Dengan pertumbuhan budaya konsumsi yang lebih tinggi, permintaan akan daging sapi dan produk olahannya diperkirakan akan meningkat. Oleh karena itu, penelitian untuk menemukan komponen alami yang aman dan efektif dalam meningkatkan hasil daging sangat penting. Teknologi pertanian intensif dengan penggunaan biostimulator berbahan alami menjadi salah satu solusi yang menarik untuk dicermati.
Hasil penelitian menunjukkan adanya pengaruh positif dari zat humik alami terhadap morfologi karkas dan kualitas daging sapi. Penggunaan biostimulator ini tidak hanya meningkatkan pertumbuhan hewan, tetapi juga berkontribusi pada peningkatan kualitas daging yang dihasilkan. Ini mencerminkan potensi besar dalam pengembangan produk daging yang aman dan bernutrisi tinggi untuk memenuhi permintaan konsumen yang semakin selektif.
Lebih jauh, penggunaan preparasi alami seperti peat sebagai biostimulator menunjukkan adanya cadangan tambahan untuk meningkatkan nilai konsumsi daging. Dengan memanfaatkan sumber daya alami yang tersedia, industri dapat menawarkan produk daging yang tidak hanya berkualitas tetapi juga aman untuk dikonsumsi, memberikan solusi bagi konsumen yang semakin peduli terhadap kesehatan dan keselamatan pangan.
Keterlibatan berbagai sektor dalam diskusi tentang produksi makanan organik menunjukkan bahwa ini bukan hanya masalah ilmiah, tetapi juga isu sosial yang luas. Masyarakat, produsen, dan pemerintah perlu bersinergi untuk menciptakan sistem produksi pangan yang tidak hanya efisien tetapi juga berkelanjutan. Hal ini sangat penting dalam menghadapi tantangan global seperti perubahan iklim dan kelangkaan sumber daya.
Secara keseluruhan, penelitian dan pengembangan di bidang penggunaan biostimulator alami dalam produksi daging sapi dapat menjadi langkah maju yang signifikan dalam menjawab tantangan industri pangan. Dengan penekanan pada keamanan dan kualitas, kita dapat berkontribusi pada penciptaan sistem pangan yang lebih baik dan lebih berkelanjutan untuk masa depan.