Oleh: Kavadya Syska, S.P., M.Si. (Dosen Bidang Teknologi Pangan – Food Technologist, Universitas Nahdlatul Ulama)
Enrichment produk pangan dengan komponen protein alami dari sumber nabati dan hewani merupakan tugas penting dalam industri makanan. Kekurangan protein dalam pola makan masih menjadi masalah di berbagai segmen masyarakat, yang disebabkan oleh pilihan produk yang salah, ketergantungan pada makanan cepat saji, serta gangguan metabolisme. Dalam konteks ini, roti sebagai produk bakery memiliki permintaan yang tinggi karena perannya sebagai sumber energi utama dalam diet sehari-hari, berkat kandungan karbohidratnya yang tinggi.
Roti tidak hanya menyediakan energi, tetapi juga mengandung vitamin B, mineral esensial, dan serat yang diperlukan tubuh. Para ahli gizi menganjurkan untuk memilih roti yang terbuat dari biji-bijian utuh dan rye. Namun, roti olahan yang lebih sederhana tetap populer di kalangan konsumen. Oleh karena itu, upaya untuk memperkaya roti gandum dengan komponen nutrisi yang bernilai biologis sangat penting untuk meningkatkan asupan gizi yang dibutuhkan oleh manusia.
Sebuah penelitian baru-baru ini menunjukkan hasil yang menjanjikan terkait penambahan massa protein kacang tanah hingga 8% dalam resep roti gandum. Teknologi yang diusulkan dalam penelitian ini mencakup persiapan biji kacang tanah sebelum ditambahkan ke adonan, serta penggunaan metode sponge dalam produksi roti. Evaluasi terhadap karakteristik organoleptik, keasaman, dan porositas remah roti dilakukan untuk menentukan kualitas produk akhir.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan kacang tanah meningkatkan kadar protein dalam produk akhir, yang mencapai setidaknya 12.5% pada sampel percobaan. Selain itu, penambahan kacang tanah memberikan efek positif pada sifat sensorik dan teknologi produk, meningkatkan kualitas roti secara keseluruhan. Kenaikan nilai gizi ini sangat penting, mengingat banyaknya konsumen yang masih kekurangan asupan protein dalam diet mereka.
Lebih lanjut, penambahan massa kacang tanah juga berkontribusi pada peningkatan nilai energi produk, yang mencapai 325 kcal dalam sampel percobaan. Hal ini menunjukkan bahwa inovasi dalam memperkaya roti dengan protein tidak hanya meningkatkan asupan nutrisi, tetapi juga memberikan manfaat bagi konsumen yang menginginkan produk makanan yang lebih sehat dan bergizi.
Inovasi semacam ini membuka jalan bagi pengembangan produk bakery yang lebih baik, yang dapat memenuhi kebutuhan gizi masyarakat secara lebih efektif. Melalui pendekatan ini, diharapkan industri makanan dapat membantu mengatasi masalah kekurangan protein, sambil tetap mempertahankan cita rasa dan kualitas yang diinginkan konsumen.
Secara keseluruhan, penelitian ini memberikan wawasan baru tentang potensi kacang tanah sebagai bahan tambahan yang bergizi dalam produksi roti. Ini adalah langkah maju yang signifikan dalam menciptakan produk pangan yang tidak hanya enak tetapi juga bermanfaat bagi kesehatan, sejalan dengan tren peningkatan kesadaran masyarakat akan pentingnya gizi dalam makanan sehari-hari.