Oleh: Kavadya Syska, S.P., M.Si. (Dosen Bidang Teknologi Pangan – Food Technologist, Universitas Nahdlatul Ulama)
Kunyit, rempah-rempah berwarna emas yang kaya akan manfaat, dan minyak wijen adalah bahan pokok dalam masakan India yang telah dikenal sejak lama karena efek penyembuhannya. Penelitian terbaru ini mengembangkan nano-emulsi kunyit yang diinfuskan dalam minyak wijen yang dapat dimakan, dengan ukuran globula antara 200–250 nm, menggunakan teknologi mikrofluidisasi berenergi tinggi. Nano-emulsi ini menunjukkan potensi besar dalam meredakan peradangan, terutama dalam konteks kesehatan paru-paru.
Kesehatan paru-paru sangat rentan terhadap berbagai faktor eksternal seperti polutan dan mikroorganisme patogen. Penelitian ini mengeksplorasi kemampuan nano-emulsi kunyit untuk mengatasi peradangan paru yang diinduksi oleh ovalbumin pada model tikus. Selama dua minggu perawatan oral, hasil analisis biokimia dari cairan lavage bronkoalveolar dan histopatologi paru menunjukkan perbaikan signifikan. Nano-emulsi ini berhasil mengurangi peradangan dan kerusakan pada jaringan alveolar tikus yang terkena ovalbumin.
Hasil yang mencolok dari penelitian ini adalah penurunan jumlah neutrofil dan sitokin inflamasi seperti IL-4, IL-6, dan IL-13 dalam cairan lavage bronkoalveolar pada kelompok yang diobati dengan nano-emulsi. Selain itu, pengukuran leukotrien B4 dan IgE juga menunjukkan perubahan signifikan, menandakan efektivitas formulasi ini dalam pengobatan kondisi alergi dan peradangan lainnya. Efek imunoregulasi yang ditunjukkan oleh peningkatan kadar sitokin anti-inflamasi alami, IL-10, menunjukkan bahwa teknologi nano-emulsifikasi ini dapat memperkuat manfaat kunyit.
Dalam hal ini, nano-emulsi kunyit tidak hanya membantu dalam mengurangi peradangan, tetapi juga berfungsi sebagai antioksidan yang efektif dengan kemampuan untuk menangkal radikal bebas di paru-paru yang terluka. Proses ini memodulasi jalur peradangan, menunjukkan potensi terapeutik yang tinggi dari formulasi ini.
Keunggulan dari pendekatan formulasi yang mudah diskalakan ini memberikan harapan baru dalam pengobatan non-invasif untuk peradangan paru-paru, menawarkan alternatif aman dan efektif. Dengan semakin meningkatnya prevalensi penyakit pernapasan akibat polusi dan infeksi, penemuan ini sangat relevan untuk pengembangan terapi berbasis makanan yang dapat diakses dan alami.
Kesimpulannya, penelitian ini membuka jalan bagi pemanfaatan nano-emulsi kunyit sebagai solusi inovatif untuk masalah peradangan paru-paru. Integrasi antara teknologi nano dan bahan alami menciptakan potensi baru dalam pengobatan yang ramah lingkungan dan efektif, mendukung upaya global untuk memperbaiki kesehatan paru-paru masyarakat.