Oleh: Kavadya Syska, S.P., M.Si. (Dosen Bidang Teknologi Pangan – Food Technologist, Universitas Nahdlatul Ulama)
Refractance window (RW) drying merupakan teknologi pengeringan modern yang menawarkan kualitas produk yang superior, menjadikannya pilihan menarik dalam industri pangan. Teknologi ini dapat diterapkan pada berbagai produk, baik cair maupun semi-cair, termasuk produk pertanian, ekstrak herbal, rempah-rempah, dan bahan makanan lainnya. Dengan metode pengeringan pada suhu rendah (60-70 °C) dan waktu yang singkat (2-6 menit), RW drying mampu mempertahankan atribut kualitas produk, seperti warna, rasa, dan nutrisi, serta bioaktivitas senyawa penting seperti beta-karoten, asam askorbat, dan antosianin.
Salah satu keunggulan utama dari RW drying adalah kemampuannya untuk mengeringkan produk sensitif terhadap panas. Dengan suhu operasi yang rendah, teknologi ini menjamin bahwa kualitas organoleptik produk tidak hanya terjaga, tetapi juga meningkat. Ini sangat penting dalam produksi makanan dan minuman yang memerlukan perlakuan minimal untuk mempertahankan cita rasa dan nilai gizi.
Dibandingkan dengan metode pengeringan konvensional lainnya, RW drying menunjukkan efisiensi termal yang lebih tinggi. Proses ini memanfaatkan recirculation air panas, yang tidak hanya mempercepat proses pengeringan, tetapi juga mengurangi biaya operasional. Penelitian menunjukkan bahwa biaya pengeringan dengan RW mencapai sekitar sepertiga dari biaya freeze-drying, dan penggunaan energi yang diperlukan kurang dari setengah energi yang dibutuhkan oleh freeze dryer untuk satu unit bahan basah.
Dari segi kualitas produk akhir, RW drying memberikan hasil yang lebih baik dalam hal sifat fisik, tekstur, dan warna dibandingkan dengan metode pengeringan lainnya seperti drum drying dan spray drying. Keunggulan ini membuat teknologi ini menjadi solusi yang ideal untuk produk yang memerlukan preservasi kualitas tinggi, termasuk produk makanan yang kaya akan nutrisi.
Dampak positif dari penggunaan RW drying terhadap kualitas produk juga terlihat pada kemampuan teknologi ini untuk mempertahankan mikroba yang bermanfaat dalam produk fermentasi. Ini menunjukkan potensi RW drying dalam aplikasi lebih luas, tidak hanya untuk pengeringan tetapi juga dalam proses pengolahan pangan yang lebih kompleks.
Terakhir, dengan semakin banyaknya paten yang terkait dengan teknologi RW drying, ini menandakan bahwa teknologi ini sedang berkembang dan menjadi platform penting untuk penelitian dan inovasi di masa depan. Penelitian lebih lanjut dan pengembangan teknologi ini dapat memberikan kontribusi signifikan bagi industri pangan, meningkatkan efisiensi dan kualitas produk yang dihasilkan.
Secara keseluruhan, Refractance Window drying merupakan inovasi yang menjanjikan dalam pengawetan dan pengeringan produk pangan, yang dapat menjadi solusi efisien dan ramah lingkungan dalam memenuhi permintaan pasar yang semakin meningkat akan produk berkualitas tinggi.