Oleh: Kavadya Syska, S.P., M.Si. (Dosen Bidang Teknologi Pangan – Food Technologist, Universitas Nahdlatul Ulama)
Mikroenkapsulasi merupakan teknologi yang sangat penting dalam sistem pengantaran lipid, terutama dalam melindungi asam lemak dari oksidasi dan menjaga kualitas minyak setelah diekstraksi dari biji-bijian. Minyak biji rami, yang kaya akan asam lemak tak jenuh ganda omega-3 (39,90-60,42%) dan omega-6 (12,25-17,44%), adalah salah satu sumber nutrisi yang menjanjikan. Meskipun banyak keuntungan dari minyak biji rami, hingga saat ini belum ada artikel tinjauan komprehensif yang membahas mikroenkapsulasi minyak ini secara mendalam.
Dalam artikel ini, berbagai teknologi terkait mikroenkapsulasi minyak biji rami akan dibahas secara menyeluruh. Proses pembuatan mikroenkapsul biasanya dimulai dengan pembuatan emulsi minyak-air yang dicampur dengan bahan dinding atau matriks, diikuti dengan proses pengeringan menggunakan spray-drying atau freeze-drying. Bahan matriks yang umum digunakan termasuk protein berbasis tanaman dan hewan, maltodekstrin, gum arabic, dan pati modifikasi. Beberapa kasus juga menggunakan emulsifier seperti Tween 80 dan lesitin kedelai untuk meningkatkan efektivitas mikroenkapsulasi.
Karakteristik fisiko-kimia dan bio-kimia mikroenkapsul minyak biji rami sangat dipengaruhi oleh parameter proses, rasio minyak dan matriks, serta sifat dari matriks itu sendiri. Misalnya, ukuran mikroenkapsul yang dihasilkan melalui spray-drying berkisar antara 10-400 μm, sedangkan untuk freeze-drying, ukurannya bisa mencapai 20-5000 μm. Ukuran ini memiliki dampak signifikan terhadap pelepasan asam lemak, yang pada gilirannya memengaruhi efektivitas fungsional minyak biji rami dalam produk makanan.
Mikroenkapsulasi tidak hanya memperpanjang umur simpan minyak biji rami tetapi juga meningkatkan potensi aplikasinya dalam produk pangan fungsional dan biopharmaceutical. Dengan teknik ini, minyak dapat dilindungi dari kerusakan yang disebabkan oleh faktor eksternal, sehingga mempertahankan khasiat gizi yang terkandung di dalamnya. Ini sangat relevan bagi konsumen yang semakin sadar akan pentingnya kesehatan dan gizi.
Keberadaan informasi komprehensif mengenai mikroenkapsulasi minyak biji rami diharapkan dapat mendorong pengembangan lebih lanjut dalam industri makanan fungsional dan biopharmaceutical. Penelitian dan pengembangan di bidang ini dapat membuka peluang baru untuk memanfaatkan minyak biji rami dalam berbagai produk yang lebih inovatif dan menarik bagi konsumen.
Melalui pemahaman yang lebih baik tentang mikroenkapsulasi, produsen dapat merancang produk yang lebih efektif dan efisien, baik dari segi biaya maupun kualitas. Oleh karena itu, penting bagi para peneliti dan praktisi di bidang teknologi pangan untuk terus menggali dan mengembangkan teknologi mikroenkapsulasi agar dapat menghasilkan produk yang tidak hanya berkualitas tinggi tetapi juga memberikan manfaat kesehatan yang optimal.