Oleh: Kavadya Syska, S.P., M.Si. (Dosen Bidang Teknologi Pangan – Food Technologist, Universitas Nahdlatul Ulama)
Dalam dunia teknologi pangan, kualitas dan keamanan produk sangat penting, terutama untuk makanan yang telah mengalami proses pengeringan seperti aprikot. Penelitian terbaru mengeksplorasi penggunaan fumigasi dengan nitric oxide (NO) untuk mengendalikan mikroorganisme dan meningkatkan kualitas aprikot kering selama penyimpanan. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa NO dapat menjadi solusi yang efektif dalam memperpanjang umur simpan produk tanpa mengorbankan kualitasnya.
Fumigasi dengan NO pada berbagai konsentrasi terbukti efektif dalam mengurangi kejadian penyakit alami dan serangan hama, seperti ngengat, serta menurunkan jumlah total mikroorganisme pada aprikot kering. Pengendalian mikroba ini sangat krusial untuk menjaga keamanan makanan dan mencegah kerusakan yang disebabkan oleh mikroba selama penyimpanan. Dengan demikian, NO tidak hanya berfungsi sebagai agen pengawet, tetapi juga membantu menjaga kesegaran produk.
Salah satu temuan penting dari penelitian ini adalah bahwa aprikot yang mengalami fumigasi dengan NO memiliki kandungan total padatan terlarut, keasaman titrasi, asam askorbat, dan gula reduksi yang lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok kontrol. Ini menunjukkan bahwa NO tidak hanya menghambat pertumbuhan mikroorganisme, tetapi juga mempertahankan nilai gizi dan rasa dari aprikot kering. Kualitas sensori produk tetap terjaga, yang sangat penting bagi konsumen.
Selain itu, hasil penelitian menunjukkan bahwa aprikot yang difumigasi dengan NO mengalami perubahan warna yang lebih sedikit, tingkat kecokelatan yang lebih rendah, dan penurunan nutrisi yang lebih sedikit dibandingkan dengan aprikot kontrol. Hal ini menegaskan bahwa fumigasi dengan NO dapat mempertahankan penampilan dan kualitas organoleptik aprikot, sehingga produk tetap menarik bagi konsumen.
Meskipun konsentrasi ion nitrat dan nitrit dalam aprikot setelah fumigasi lebih tinggi dibandingkan kelompok kontrol, kadar tersebut tetap berada dalam batas standar yang diperbolehkan. Ini menunjukkan bahwa penggunaan NO sebagai metode fumigasi tidak hanya efektif, tetapi juga aman bagi kesehatan konsumen. Oleh karena itu, metode ini dapat diadopsi dalam industri pengolahan makanan dengan keyakinan.
Hasil terbaik dari fumigasi diperoleh pada konsentrasi 1.500 μl/L, yang menunjukkan efektivitas tertinggi dalam mengendalikan penyakit dan hama. Namun, konsentrasi 900 μl/L dinyatakan sebagai yang paling optimal dalam mempertahankan kualitas aprikot kering selama penyimpanan. Temuan ini memberikan panduan praktis bagi industri dalam menentukan konsentrasi yang tepat untuk fumigasi.
Kesimpulannya, penelitian ini membuktikan bahwa fumigasi dengan nitric oxide dapat menjadi metode penyimpanan yang aman dan efektif untuk aprikot kering. Ini membuka peluang baru untuk penerapan teknologi fumigasi dalam industri makanan, sekaligus memberikan ide-ide segar dalam upaya menjaga kualitas dan keamanan produk. Inovasi ini tidak hanya berkontribusi pada kepuasan konsumen, tetapi juga mendukung keberlanjutan dalam produksi makanan.