Oleh: Kavadya Syska, S.P., M.Si. (Dosen Bidang Teknologi Pangan – Food Technologist, Universitas Nahdlatul Ulama)
Lactoferrin (LF) adalah salah satu protein whey yang memiliki berbagai aktivitas biologis penting, mulai dari meningkatkan sistem kekebalan tubuh hingga melawan mikroorganisme berbahaya. Karena manfaat yang begitu beragam, LF telah banyak digunakan dalam produk formula susu bayi dan makanan fungsional. Namun, seperti halnya senyawa bioaktif lainnya, sifat-sifat bermanfaat LF dapat terganggu oleh berbagai perlakuan teknologi dan kondisi lingkungan, terutama selama proses pencernaan. Oleh karena itu, perlindungan terhadap LF agar tetap stabil dan aktif telah menjadi fokus penelitian yang berkembang dalam teknologi pangan modern.
Teknologi untuk melindungi LF semakin berkembang, dengan penggunaan teknik enkapsulasi dan bahan komposit untuk mencegah degradasi protein ini. Enkapsulasi bertujuan untuk menjaga aktivitas biologis LF selama pemrosesan makanan dan melewati kondisi lingkungan yang keras dalam saluran pencernaan. Penelitian terbaru menunjukkan bahwa LF dapat dilindungi menggunakan protein susu atau polisakarida seperti alginate dan chitosan, yang membentuk penghalang fisik terhadap faktor-faktor yang dapat menyebabkan kerusakan.
Selain sebagai protein yang bermanfaat secara independen, LF juga digunakan sebagai komponen dalam berbagai sistem pengiriman bioaktif. Misalnya, LF dapat terlibat dalam pembentukan kompleks, nanopartikel, hidrogel, dan emulsi, yang berguna untuk mengenkapsulasi dan melindungi senyawa bioaktif lainnya seperti minyak esensial atau probiotik. Pendekatan ini tidak hanya memperpanjang umur simpan senyawa bioaktif, tetapi juga meningkatkan efektivitasnya dalam memberikan manfaat kesehatan yang maksimal.
Sistem berbasis LF juga berpotensi besar dalam dunia medis, terutama dalam pengiriman obat dan terapi untuk sel-sel target yang memiliki reseptor LF. Dengan bantuan LF, pengobatan dapat diarahkan dengan lebih tepat sasaran, misalnya dalam mendeteksi glioma (tumor otak ganas) atau mengobati berbagai jenis kanker. Penggunaan LF dalam terapi seluler dan obat-obatan menciptakan peluang baru bagi pengembangan teknologi medis yang lebih efisien dan minim efek samping.
Dalam konteks pangan, penerapan LF semakin diperluas dengan pengembangannya dalam film aktif dan film yang dapat dimakan. Film ini dapat digunakan untuk menghambat kontaminan dan mengurangi pertumbuhan mikroba alami yang terdapat pada daging atau produk pangan lainnya. Hal ini menunjukkan bahwa LF memiliki potensi besar sebagai pengawet alami yang aman dan efektif, yang tidak hanya meningkatkan kualitas produk tetapi juga memperpanjang umur simpan tanpa penggunaan bahan kimia berbahaya.
Meskipun penelitian LF telah menunjukkan hasil yang sangat menjanjikan, tantangan tetap ada, terutama dalam penerapan teknologi ini secara luas di industri pangan. Pengembangan metode yang efektif namun ekonomis, serta regulasi ketat terkait keamanan pangan, menjadi beberapa hal yang perlu diperhatikan lebih lanjut. Namun, dengan semakin berkembangnya teknologi pangan dan bioteknologi, LF berpotensi menjadi salah satu komponen penting dalam menciptakan produk makanan yang lebih sehat, aman, dan berkualitas tinggi.
Secara keseluruhan, Lactoferrin menawarkan banyak manfaat bagi kesehatan dan teknologi pangan. Dari perlindungan protein whey ini hingga penggunaannya dalam sistem pengiriman bioaktif dan aplikasi dalam film aktif, LF adalah salah satu inovasi yang akan terus mendorong kemajuan di bidang teknologi pangan dan medis. Dengan terus berkembangnya penelitian di bidang ini, kita dapat berharap bahwa LF akan memainkan peran yang semakin penting dalam menghadapi tantangan kesehatan dan keamanan pangan global.