Oleh: Kavadya Syska, S.P., M.Si. (Dosen Bidang Teknologi Pangan – Food Technologist, Universitas Nahdlatul Ulama)
Dalam menghadapi pertumbuhan populasi global yang diperkirakan melebihi 10 miliar pada tahun 2050, tantangan utama yang harus diatasi adalah peningkatan pasokan makanan. Salah satu langkah penting dalam menjamin ketahanan pangan global adalah mengurangi kehilangan makanan selama tahap pasca-panen. Salah satu solusi yang menjanjikan adalah penggunaan lapisan dan film edible aktif, yang dapat memperpanjang umur simpan produk makanan dengan memperlambat proses pembusukan, terutama pada buah dan sayuran yang diproses minimal.
Lapisan dan film aktif berbasis protein menunjukkan potensi besar dalam memperpanjang umur simpan produk makanan. Mereka bekerja dengan mengurangi laju respirasi, serta memiliki sifat penghalang gas yang baik dan mekanik yang kuat, sehingga lebih unggul dibandingkan dengan kemasan biopolimer lainnya. Di antara biopolymer berbasis protein, kasein dan turunannya menjadi perhatian utama dalam penelitian kemasan karena biaya yang rendah, sepenuhnya terurai secara hayati, dan ketersediaan yang melimpah.
Namun, saat ini belum ada ulasan yang mendalam mengenai penggunaan kaseinat sebagai bahan dasar lapisan dan film aktif. Ulasan ini bertujuan untuk memberikan wawasan mengenai komposisi, reologi, struktur, dan sifat formulasi berbasis kaseinat, dengan mengkritisi hasil penelitian yang telah dipublikasikan. Melalui pendekatan metodologis, literatur yang relevan dikumpulkan untuk membahas pengaruh aditif terhadap umur simpan buah dan sayuran.
Penelitian menunjukkan bahwa penambahan senyawa bioaktif, seperti asam fenolik, dapat menyebabkan perubahan dalam struktur sekunder kasein. Hal ini menunjukkan potensi kaseinat tidak hanya sebagai bahan kemasan, tetapi juga sebagai medium untuk membawa senyawa yang dapat meningkatkan kualitas makanan. Selain itu, interaksi kimia antara senyawa bioaktif dan bahan biopolimer perlu dieksplorasi lebih lanjut, baik melalui studi in silico maupun uji laboratorium. Pengetahuan ini sangat penting, mengingat bahwa aditif makanan telah terbukti mempengaruhi sifat fisikokimia film dan umur simpan produk.
Di samping itu, penelitian mengenai film dan lapisan aktif berbasis kaseinat dapat berkontribusi pada pengembangan teknologi pengemasan yang lebih berkelanjutan dan ramah lingkungan. Dengan meningkatkan efektivitas kemasan, kita dapat mengurangi limbah makanan dan memastikan ketersediaan pangan yang lebih baik bagi generasi mendatang.
Secara keseluruhan, ulasan ini menekankan perlunya penelitian lebih lanjut dalam bidang pengemasan aktif berbasis kaseinat. Dengan memahami interaksi antara kaseinat dan senyawa bioaktif, kita dapat menciptakan kemasan yang lebih efisien, yang tidak hanya memperpanjang umur simpan makanan tetapi juga meningkatkan kualitas dan keamanan produk. Ini menjadi langkah penting dalam mencapai ketahanan pangan global di masa depan.