Inovasi Ramah Lingkungan dalam Efisiensi Pencernaan Sampel Makanan: Teknologi Kamar Reaksi Tunggal dengan Oksigen

Oleh: Kavadya Syska, S.P., M.Si. (Dosen Bidang Teknologi Pangan – Food Technologist, Universitas Nahdlatul Ulama)

Dalam upaya meningkatkan efisiensi pencernaan sampel makanan, banyak teknik dan alat canggih telah dikembangkan. Namun, sebuah pendekatan alternatif yang menarik telah diperkenalkan dalam penelitian ini, yaitu penggunaan teknologi Kamar Reaksi Tunggal (SRC) yang ditekan dengan oksigen (O₂). Metode ini bertujuan untuk mengurangi penggunaan asam tanpa mengorbankan efisiensi pencernaan, yang tentunya sejalan dengan prinsip kimia hijau.

Sebelum proses pencernaan dilakukan, sistem ini diawali dengan pengisian udara terkompresi (20 bar, 20% O₂), sementara suhu dikendalikan antara 180 hingga 270 °C. Penelitian ini menguji berbagai konsentrasi asam (0,1 hingga 3 mol L⁻¹ HNO₃) dan menemukan bahwa efektivitas setiap konsentrasi asam berkorelasi dengan suhu. Dengan cara ini, penelitian ini menunjukkan bahwa pencernaan dapat dilakukan lebih efisien dengan sedikit penggunaan asam, menghasilkan lebih sedikit limbah.

Metode ini diterapkan pada pencernaan simultan beberapa matriks organik yang berbeda, termasuk susu bubuk, hati sapi, peterseli, dan biji rami. Hasilnya, kadar karbon residu setelah pencernaan berada di bawah 4%, menunjukkan efisiensi pencernaan yang tinggi dari pendekatan ini. Penggunaan O₂ sebagai reagen tambahan sangat penting, karena memungkinkan pencernaan hingga 250 mg dari semua matriks makanan menggunakan jumlah HNO₃ yang sub-stoikiometrik (larutan 1 mol L⁻¹).

Analisis unsur-unsur seperti Barium, Ca, Cu, Fe, K, Mg, Mn, Na, Sr, dan Zn dilakukan menggunakan ICP-OES, dengan tingkat akurasi yang lebih baik dari 95% untuk bahan referensi standar seperti dedak jagung, susu bubuk, dan hati sapi. Hal ini menegaskan bahwa metode ini tidak hanya efisien tetapi juga akurat, memberikan keunggulan kompetitif dalam analisis komposisi makanan.

Keunggulan dari metode ini sangat relevan dalam konteks keberlanjutan dan kimia hijau. Dengan meminimalkan jumlah reagen yang diperlukan untuk pencernaan dan menghasilkan limbah yang sangat rendah, teknologi SRC ini mendemonstrasikan bagaimana inovasi dapat mengatasi tantangan dalam analisis makanan tanpa merusak lingkungan.

Dalam kesimpulannya, penelitian ini memberikan wawasan yang berharga tentang metode baru yang dapat diterapkan dalam pencernaan sampel makanan. Dengan menggabungkan teknologi canggih dan prinsip kimia hijau, pendekatan ini tidak hanya meningkatkan efisiensi tetapi juga menjaga integritas lingkungan, menjadikannya solusi yang patut dipertimbangkan oleh para peneliti dan praktisi di bidang Teknologi Pangan. Dengan demikian, teknologi ini dapat menjadi langkah maju dalam pengembangan teknik analisis yang lebih ramah lingkungan dan efisien.

Written by 

Teknologia managed by CV Teknologia (Teknologia Group) is a publisher of books and scientific journals with both national and international reach.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *