Revolusi Pangan: Meningkatkan Kualitas dan Nutrisi Beras melalui Teknologi Modifikasi

Oleh: Kavadya Syska, S.P., M.Si. (Dosen Bidang Teknologi Pangan – Food Technologist, Universitas Nahdlatul Ulama)

Beras merupakan salah satu sumber makanan pokok yang kaya nutrisi dan sangat penting bagi pemenuhan kebutuhan gizi manusia. Meskipun demikian, pengembangan dan pemanfaatan produk berbasis beras masih belum memuaskan. Salah satu penyebab utama adalah rendahnya derajat gelatinisasi dalam sistem adonan beras yang mengandung minyak dalam air, serta tingginya elastisitas adonan tersebut. Hal ini berkontribusi pada rasa yang kurang enak dan sulit dicerna, sehingga mempengaruhi penerimaan konsumen terhadap produk berbasis beras.

Untuk mengatasi tantangan ini, teknologi modifikasi beras menjadi sangat penting. Beberapa metode non-fermentasi, seperti ekstrusi puffing, penggilingan ultramikro, dan perlakuan microwave, telah terbukti dapat meningkatkan sifat fisik dan kimia beras, serta memperbaiki kandungan nutrisinya. Proses-proses ini tidak hanya meningkatkan kualitas tekstur dan rasa, tetapi juga meningkatkan nilai gizi beras yang sangat diperlukan oleh masyarakat.

Ekstrusi puffing adalah salah satu teknologi yang efektif untuk memodifikasi beras. Melalui proses ini, beras yang diekstrusi akan mengalami perubahan struktur yang membuatnya lebih ringan dan renyah. Proses ini juga dapat meningkatkan ketercernaan karbohidrat dalam beras, sehingga menjadikannya pilihan yang lebih baik bagi konsumen yang mengutamakan kesehatan. Penggilingan ultramikro juga memiliki peran penting dalam memperkecil ukuran partikel beras, yang memungkinkan peningkatan bioavailabilitas nutrisi dan mengubah sifat fisik yang mendukung proses pembuatan produk baru.

Sementara itu, perlakuan microwave dapat meningkatkan derajat gelatinisasi beras, sehingga meningkatkan ketersediaan nutrisi. Metode ini juga dapat mengurangi waktu pemrosesan, yang pada akhirnya dapat meningkatkan efisiensi produksi dan mengurangi biaya. Kombinasi berbagai teknologi modifikasi ini dapat memberikan dampak signifikan terhadap kualitas beras, menjadikannya lebih kompetitif di pasar global.

Selain itu, perbedaan sifat protein dan pati antara beras dan gandum juga menjadi faktor penting yang harus diperhatikan. Beras mengandung protein dan pati yang berbeda dari gandum, yang dapat mempengaruhi sifat fungsionalnya dalam berbagai aplikasi makanan. Memahami perbedaan ini dapat membantu pengembangan produk berbasis beras yang lebih inovatif dan menarik bagi konsumen.

Pengembangan teknologi modifikasi beras tidak hanya memberikan manfaat bagi industri makanan, tetapi juga dapat mendukung ketahanan pangan. Dengan meningkatkan kualitas dan nilai gizi beras, kita dapat memastikan bahwa produk berbasis beras memenuhi kebutuhan gizi masyarakat, terutama di negara-negara yang bergantung pada beras sebagai sumber utama makanan.

Secara keseluruhan, teknologi modifikasi beras menawarkan potensi yang besar untuk meningkatkan industri pangan berbasis beras. Dengan pendekatan yang tepat dan inovatif, kita dapat menciptakan produk baru yang tidak hanya lezat tetapi juga bergizi, membantu memenuhi tuntutan pasar yang semakin meningkat akan makanan yang sehat dan berkualitas tinggi. Ini adalah langkah penting dalam mempromosikan proses industrialisasi pangan beras yang berkelanjutan dan memberikan manfaat bagi masyarakat secara luas.

Written by 

Teknologia managed by CV Teknologia (Teknologia Group) is a publisher of books and scientific journals with both national and international reach.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *