Oleh: Kavadya Syska, S.P., M.Si. (Dosen Bidang Teknologi Pangan – Food Technologist, Universitas Nahdlatul Ulama)
Sisa produksi dari industri pengolahan apel, yang dikenal sebagai pomace apel (Apple Pomace, AP), merupakan sumber daya yang kaya akan komponen nutrisi. Dengan meningkatnya kesadaran akan pentingnya keberlanjutan dan pengelolaan limbah yang efisien, pemanfaatan AP menjadi sangat mendesak. Jika tidak dikelola dengan baik, AP dapat menyebabkan pencemaran lingkungan, baik melalui limbah yang berbau tidak sedap maupun zat berbahaya. Oleh karena itu, pemanfaatan AP yang efektif dan ramah lingkungan sangat penting untuk menghindari pemborosan dan dampak negatif terhadap lingkungan.
Dalam tinjauan ini, kami membahas strategi valorisasi untuk mendaur ulang AP serta menganalisis cara-cara pemanfaatan saat ini. Berdasarkan literatur yang ada, penggunaan AP dapat dibagi menjadi dua kategori utama: pemanfaatan secara konvensional dan pemanfaatan untuk memperoleh produk bernilai tinggi. Pemanfaatan konvensional mencakup penggunaan AP sebagai tambahan pakan ternak atau proses fermentasi sederhana untuk menghasilkan kompos dan meningkatkan nutrisi. Sementara itu, pemanfaatan produk bernilai tinggi meliputi ekstraksi komponen fungsional seperti karbohidrat, senyawa fenolik, dan triterpen pentasiklik, serta konversi fermentasi untuk menghasilkan produk bernilai tinggi seperti enzim, asam organik, pigmen, dan biofuel.
Namun, ada beberapa kendala yang membatasi pemanfaatan AP secara optimal. Oleh karena itu, penilaian teknis dan ekonomi serta analisis siklus hidup diperlukan untuk aplikasi komersial AP, agar teknologi yang dipilih dapat mengurangi biaya ekonomi dan pencemaran lingkungan. Penilaian ini penting untuk memastikan bahwa proses yang diterapkan tidak hanya efisien secara biaya tetapi juga ramah lingkungan.
Di setiap bagian tinjauan, kami menyoroti keterbatasan dan kecenderungan masa depan dari setiap mode pemanfaatan. Meskipun terdapat berbagai penelitian mengenai valorisasi AP, penelitian yang mendalam dan komprehensif masih kurang, sehingga ada kebutuhan untuk eksplorasi lebih lanjut dalam bidang ini.
Selain itu, konsep pemanfaatan komponen penuh dari AP diusulkan sebagai langkah untuk meningkatkan efisiensi ekonomi dan rasio pemanfaatan sebanyak mungkin. Pendekatan ini tidak hanya akan memberikan dasar yang kuat untuk memperoleh produk makanan berkelanjutan, tetapi juga akan meningkatkan nilai tambah dari limbah yang dihasilkan.
Secara keseluruhan, pemanfaatan pomace apel tidak hanya memiliki potensi untuk mengurangi limbah tetapi juga memberikan manfaat ekonomi yang signifikan. Dengan menerapkan strategi yang tepat, industri pengolahan apel dapat beralih dari sekadar menghasilkan limbah menjadi memproduksi bahan dan produk yang bermanfaat. Ini adalah langkah penting menuju sistem pangan yang lebih berkelanjutan dan efisien, memberikan keuntungan bagi produsen dan masyarakat luas.