Oleh: Kavadya Syska, S.P., M.Si. (Dosen Bidang Teknologi Pangan – Food Technologist, Universitas Nahdlatul Ulama)
Dalam era modern yang menuntut kualitas makanan yang semakin tinggi, inovasi teknologi sangat diperlukan untuk mengurangi pemborosan dan meningkatkan kandungan nutrisi serta kualitas sensoris produk pangan olahan. Salah satu teknologi mutakhir yang sedang berkembang adalah teknologi berbasis laser. Teknologi laser menawarkan potensi besar dalam meningkatkan kualitas dan keamanan pangan, berkat sifat sinar laser yang memiliki monokromatisitas dan daya arah yang lebih baik dibandingkan dengan teknologi lainnya. Penggunaan laser dalam pengemasan pangan dan deteksi kontaminasi telah terbukti sangat efektif, dan saat ini, para ilmuwan semakin tertarik untuk mengaplikasikan teknologi ini dalam proses pengolahan pangan.
Teknologi laser dalam pengolahan pangan mencakup berbagai aplikasi seperti pretreatment bahan pangan, pengeringan, pemasakan, inhibisi mikroba, penandaan (laser marking), hingga ekstraksi dan fermentasi. Salah satu keunggulan laser adalah kemampuannya untuk memproses bahan pangan dengan sangat presisi, meminimalkan kerusakan termal dan kehilangan nutrisi yang biasanya terjadi dalam proses pengolahan konvensional. Teknologi ini juga dapat digunakan untuk mempercepat proses aging pada produk makanan cair seperti anggur atau minuman fermentasi lainnya, tanpa mengorbankan kualitas rasa dan tekstur.
Keberhasilan pengolahan pangan berbasis laser sangat bergantung pada pemahaman yang mendalam tentang sifat-sifat laser dan bahan pangan yang diproses. Sifat termal dan fotokimia yang dihasilkan oleh sinar laser memungkinkan berbagai mekanisme pengolahan yang lebih efisien. Misalnya, laser dapat digunakan untuk sterilisasi makanan dengan menghambat pertumbuhan mikroorganisme berbahaya tanpa perlu menambahkan bahan pengawet. Ini sangat penting dalam industri makanan yang semakin berfokus pada keamanan pangan dan pengurangan bahan tambahan yang tidak alami.
Namun, seperti teknologi baru lainnya, penerapan laser dalam industri pengolahan pangan juga menghadapi tantangan. Salah satu tantangan utama adalah kontrol kerusakan termal yang mungkin terjadi jika laser digunakan pada intensitas yang terlalu tinggi. Selain itu, masih diperlukan pengembangan model matematika dan basis data yang dapat memprediksi interaksi antara sinar laser dan bahan pangan, sehingga proses pengolahan dapat dilakukan dengan lebih akurat dan konsisten. Peralatan pengolahan laser yang otomatis dan aman juga menjadi salah satu fokus utama dalam penelitian dan pengembangan teknologi ini.
Di sisi lain, laser juga memiliki aplikasi menarik dalam penandaan makanan. Dengan menggunakan laser, produsen dapat menandai produk pangan dengan informasi yang relevan seperti tanggal produksi, tanpa perlu menggunakan tinta atau bahan kimia lainnya. Ini tidak hanya ramah lingkungan tetapi juga meningkatkan efisiensi produksi dan meminimalkan potensi kontaminasi.
Masa depan teknologi laser dalam pengolahan pangan sangat menjanjikan. Pengembangan lebih lanjut dalam pengendalian suhu, keamanan operasional, dan otomatisasi dapat membuka pintu bagi penggunaan yang lebih luas di industri pangan. Potensi aplikasi teknologi ini juga sangat luas, mulai dari meningkatkan kualitas produk pangan olahan hingga memperpanjang umur simpan produk segar. Dengan inovasi ini, industri pangan dapat beralih ke teknologi yang lebih efisien, aman, dan ramah lingkungan.
Secara keseluruhan, teknologi laser dalam pengolahan pangan merupakan langkah revolusioner yang dapat memberikan dampak besar dalam kualitas dan keamanan pangan. Para peneliti dan praktisi industri pangan perlu terus mengeksplorasi potensi teknologi ini untuk menciptakan produk pangan yang lebih baik dan memenuhi kebutuhan konsumen global yang semakin tinggi akan makanan yang sehat, aman, dan berkualitas tinggi.