Oleh: Kavadya Syska, S.P., M.Si. (Dosen Bidang Teknologi Pangan – Food Technologist, Universitas Nahdlatul Ulama)
Mikroalga telah menjadi perhatian besar dalam penelitian nutrisi akuakultur karena kandungan bioaktifnya yang kaya, seperti asam lemak tak jenuh dan vitamin. Salah satu mikroalga yang menonjol dalam hal ini adalah Nannochloropsis gaditana, yang dikenal memiliki sifat nutraseutikal. Ketika digunakan dalam pakan ikan karnivora seperti Sparus aurata (ikan bream laut), mikroalga ini dapat meningkatkan ketersediaan protein dan senyawa bioaktif dalam saluran pencernaan, yang sangat penting untuk perkembangan fisiologis yang baik pada ikan akuakultur.
Namun, ada risiko terkait dengan pemberian mikroalga mentah dalam jumlah besar. Mikroalga yang tidak diolah dapat mengandung komponen antinutrisi dan molekul yang tidak diinginkan, yang berpotensi merusak integritas usus dan menyebabkan gangguan pada proses pencernaan serta penyerapan nutrisi. Gejala seperti peradangan usus, peningkatan permeabilitas usus, dan translokasi bakteri dapat muncul, yang mengakibatkan penurunan kesehatan ikan secara keseluruhan. Untuk mengatasi masalah ini, penelitian ini mengusulkan penggunaan mikroalga yang telah dihidrolisis dalam jumlah kecil, yaitu sebanyak 5%, dalam pakan ikan untuk menghindari efek negatif sambil tetap meningkatkan ketersediaan senyawa-senyawa bermanfaat.
Penelitian yang dilakukan ini bertujuan untuk mengevaluasi perubahan pada mikrobiota usus serta stabilitas penghalang usus pada ikan Sparus aurata yang diberi pakan dengan kandungan 5% Nannochloropsis gaditana yang telah dihidrolisis. Dalam studi ini, teknologi Illumina MiSeq digunakan untuk menganalisis mikrobiota usus, dengan konstruksi perpustakaan menggunakan wilayah variabel V3–V4 dari molekul 16S rDNA. Analisis dilakukan untuk mengidentifikasi, mengkuantifikasi, dan membandingkan urutan-urutan DNA guna melihat komposisi bakteri dalam usus ikan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa komposisi bakteri mikrobiota usus serta fungsi prediktif mikrobiota usus tidak mengalami perubahan signifikan setelah pemberian diet yang mengandung N. gaditana. Ini menunjukkan bahwa mikroalga yang dihidrolisis dalam jumlah kecil tidak mengganggu keseimbangan mikrobiota usus. Selain itu, penelitian ekspresi gen juga mengungkapkan bahwa gen yang terlibat dalam permeabilitas dan integritas usus tidak mengalami perubahan pada ikan yang diberi diet eksperimental. Ini menjadi temuan penting, karena menunjukkan bahwa pakan dengan 5% N. gaditana yang dihidrolisis aman dan tidak mengganggu fungsi penghalang usus yang krusial dalam menjaga kesehatan ikan.
Secara keseluruhan, temuan ini menegaskan bahwa mikroalga Nannochloropsis gaditana yang telah dihidrolisis dalam jumlah kecil dapat menjadi komponen penting dalam pakan ikan karnivora seperti Sparus aurata tanpa menyebabkan gangguan kesehatan usus. Komposisi taksonomi bakteri dalam mikrobiota usus tetap stabil, sementara fungsi potensial mikrobiota serta ekspresi gen integritas usus juga tidak terpengaruh. Hal ini penting untuk keberlanjutan akuakultur, karena memungkinkan peningkatan nutrisi melalui pakan yang aman dan terkontrol.
Dengan demikian, penggunaan N. gaditana dalam pakan ikan karnivora di akuakultur dapat berkontribusi pada pengembangan solusi nutrisi yang lebih ramah lingkungan dan berkelanjutan, tanpa menimbulkan risiko pada kesehatan ikan. Studi ini memberikan landasan bagi lebih banyak penelitian yang berfokus pada penggunaan mikroalga terhidrolisis dalam jumlah kecil sebagai strategi yang aman dan efektif dalam pakan ikan berkualitas tinggi.