Oleh: Kavadya Syska, S.P., M.Si. (Dosen Bidang Teknologi Pangan – Food Technologist, Universitas Nahdlatul Ulama)
Pendekatan metabolomik tak terarah yang digunakan dalam penelitian ini memberikan wawasan mendalam terkait profil kimia dari ekstrak ampas acerola (Malpighia emarginata DC.) melalui metode ekstraksi subkritik air (SWE). Salah satu tujuan utama penelitian ini adalah mengevaluasi pengaruh pengeringan bahan mentah sebelum ekstraksi terhadap hasil, kandungan fenolik, serta aktivitas antioksidan in vitro. Proses ekstraksi ini juga dibandingkan dengan metode konvensional, seperti Soxhlet, guna menilai efisiensi waktu dan pelarut dalam memperoleh komponen bernilai tinggi dari ampas acerola.
Penelitian ini menemukan bahwa SWE memiliki keunggulan signifikan dibandingkan dengan metode Soxhlet, terutama dalam hal efisiensi waktu dan penggunaan pelarut. Proses SWE hanya membutuhkan waktu 15 menit, sementara Soxhlet memerlukan waktu hingga 6 jam untuk hasil yang setara. Hal ini menjadikan SWE sebagai metode yang lebih cepat dan hemat energi, terutama dalam konteks produksi industri yang membutuhkan efisiensi.
Peningkatan suhu dalam proses SWE terbukti secara signifikan meningkatkan hasil ekstraksi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peningkatan suhu menyebabkan kenaikan hasil ekstraksi dari 23,9% menjadi 33,4%. Selain itu, kandungan fenolik meningkat secara drastis dari 119,1 mg GAEg⁻¹ menjadi 362 mg GAEg⁻¹. Tidak hanya itu, aktivitas antioksidan juga meningkat seiring dengan peningkatan suhu, menunjukkan bahwa proses SWE mampu mengoptimalkan kandungan senyawa aktif yang bermanfaat bagi kesehatan, terutama dalam menangkal radikal bebas.
Salah satu aspek penting dari penelitian ini adalah identifikasi senyawa aktif utama yang diekstraksi dari ampas acerola. Melalui analisis UPLC-ESI-QTOF-MS, senyawa-senyawa seperti asam askorbat, kaempferol, quercetin, dan isorhamnetin terdeteksi sebagai komponen utama. Keempat senyawa ini dikenal memiliki berbagai manfaat kesehatan, termasuk sebagai antioksidan yang kuat, antiinflamasi, dan berpotensi dalam pencegahan penyakit kronis seperti kanker dan penyakit jantung.
Keunggulan lain dari SWE yang diungkapkan dalam penelitian ini adalah kemampuannya untuk menangani bahan baku dengan kadar air yang bervariasi. Hasilnya menunjukkan bahwa proses SWE dapat dilakukan tanpa perlu pengeringan bahan baku terlebih dahulu, yang berarti penghematan dalam hal waktu dan energi. Eliminasi proses pengeringan ini tidak hanya meningkatkan efisiensi, tetapi juga membantu menjaga kandungan senyawa bioaktif, khususnya fenolik, yang sering kali mengalami degradasi selama proses pengeringan konvensional.
Secara keseluruhan, penelitian ini memberikan gambaran yang sangat positif mengenai penggunaan SWE sebagai metode yang efisien untuk ekstraksi senyawa bernilai tinggi dari ampas acerola. Dengan hasil yang menunjukkan peningkatan dalam hal hasil ekstraksi, kandungan fenolik, dan aktivitas antioksidan dibandingkan dengan metode Soxhlet, SWE tampaknya menjadi solusi yang menjanjikan untuk produksi ekstrak yang kaya senyawa bioaktif secara industri. Selain itu, kemampuan SWE untuk menangani bahan baku dengan kandungan air yang bervariasi menambah fleksibilitas dan efisiensi metode ini.
Dalam konteks pengembangan energi terbarukan dan sistem produksi yang lebih berkelanjutan, penggunaan SWE sebagai metode ekstraksi untuk bahan alami seperti ampas acerola sangat relevan. Proses ini tidak hanya mengurangi konsumsi energi, tetapi juga berkontribusi pada pengurangan limbah melalui pemanfaatan bahan baku yang selama ini kurang dimanfaatkan. Dengan demikian, penelitian ini tidak hanya memberikan kontribusi terhadap ilmu pengetahuan, tetapi juga menawarkan potensi komersial yang signifikan di bidang industri pangan, farmasi, dan kosmetik.
Penelitian ini menyoroti pentingnya inovasi dalam metode ekstraksi untuk memperoleh manfaat maksimal dari bahan alami dengan cara yang efisien dan berkelanjutan. Dengan lebih banyak penelitian lanjutan, penggunaan SWE untuk bahan-bahan lain dengan profil kimia yang kompleks dapat membuka jalan bagi solusi baru dalam industri berbasis biomassa yang ramah lingkungan.