Review Oleh: Ropiudin, S.TP., M.Si. (Dosen Bidang Teknik Sistem Termal dan Energi Terbarukan, Universitas Jenderal Soedirman)
Penggunaan bahan bakar fosil telah mendorong pencarian solusi energi terbarukan yang lebih ramah lingkungan, salah satunya adalah produksi biodiesel dari limbah minyak goreng. Studi ini bertujuan untuk menilai kelayakan ekonomi dan teknik dari operasi produksi biodiesel skala besar yang menggunakan limbah minyak goreng, khususnya limbah minyak sawit sebagai model untuk analisis ekonomi. Beberapa parameter ekonomi, seperti Gross Profit Margin (GPM), Payback Period (PBP), Break-Even Point (BEP), Cumulative Net Present Value (CNPV), Profitability Index (PI), serta Internal Rate of Return (IRR), dianalisis untuk mengukur potensi produksi biodiesel dalam kondisi ideal. Penelitian ini memberikan gambaran yang jelas mengenai prospek biodiesel sebagai bahan bakar alternatif yang berkelanjutan.
Dari perspektif teknik, hasil penelitian menunjukkan bahwa produksi biodiesel dari limbah minyak goreng maupun minyak non-edible dapat dilakukan secara teknis. Proses konversi minyak bekas menjadi biodiesel telah teruji dan dapat diimplementasikan dalam skala industri. Limbah minyak goreng, yang sebelumnya dianggap sebagai bahan yang tidak lagi bernilai, kini dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku yang berpotensi mendukung produksi bahan bakar terbarukan. Teknologi yang digunakan dalam proses ini cukup matang dan mampu menghasilkan output biodiesel yang sesuai dengan standar industri, sehingga produksi biodiesel dari limbah minyak menjadi pilihan yang layak secara teknik.
Dari segi ekonomi, hasil analisis menunjukkan bahwa produksi biodiesel dari limbah minyak goreng menjanjikan keuntungan yang signifikan. Parameter ekonomi yang diukur, seperti GPM, menunjukkan potensi margin laba yang sehat, sementara PBP menunjukkan jangka waktu pengembalian modal yang realistis. BEP yang dihitung dalam studi ini menunjukkan titik impas yang dapat dicapai, menegaskan bahwa investasi awal dapat tertutupi dalam jangka waktu yang wajar. Lebih lanjut, CNPV dan PI memberikan indikasi bahwa proyek ini dapat menghasilkan nilai tambah yang menguntungkan bagi investor dan pemangku kepentingan. Sementara IRR yang positif menegaskan kelayakan investasi jangka panjang, bahkan ketika skenario terburuk terkait biaya produksi diterapkan.
Yang menarik dari studi ini adalah bahwa analisis dilakukan tidak hanya dalam kondisi ideal, tetapi juga memperhitungkan skenario terburuk seperti perubahan harga bahan baku, biaya tenaga kerja, pajak, utilitas, hingga harga jual biodiesel. Analisis sensitivitas ini memberikan wawasan mendalam tentang ketahanan proyek terhadap fluktuasi pasar. Dengan begitu, meskipun terjadi perubahan di sektor bahan baku atau tenaga kerja, proyek ini tetap dinilai layak dan menguntungkan dalam jangka panjang. Hal ini penting untuk menunjukkan bahwa proyek biodiesel tidak hanya bergantung pada kondisi ideal, namun juga tetap dapat bertahan dalam dinamika pasar yang berubah-ubah.
Secara keseluruhan, studi kelayakan ini memberikan gambaran yang jelas tentang evaluasi ekonomi dan tata letak produksi biodiesel skala industri, terutama sebagai sumber energi terbarukan yang ramah lingkungan. Biodiesel dari limbah minyak sawit telah menunjukkan potensi besar sebagai bahan bakar alternatif untuk kendaraan berat seperti truk, kereta, kapal, dan tongkang. Di saat dunia semakin bergeser ke energi yang lebih bersih, studi ini menjadi relevan karena menyediakan bukti ilmiah dan analisis mendalam tentang peluang industri yang sangat mungkin berkembang di masa depan.
Bagi Dosen Bidang Teknik Sistem Termal dan Energi Terbarukan, kajian ini juga memberikan wawasan penting mengenai bagaimana teknologi produksi biodiesel dapat diintegrasikan dalam strategi energi berkelanjutan. Sebagai sumber energi terbarukan, biodiesel tidak hanya membantu mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil, tetapi juga memanfaatkan limbah yang ada untuk menciptakan nilai ekonomi baru. Ini menunjukkan bahwa sektor energi terbarukan menawarkan solusi yang tidak hanya ramah lingkungan, tetapi juga ekonomis dan layak secara industri.
Studi ini berkontribusi secara signifikan terhadap wacana transisi energi berkelanjutan dan memberikan pedoman bagi para pengambil keputusan industri maupun pemerintah untuk mendukung proyek-proyek biodiesel dari limbah minyak.