Oleh: Kavadya Syska, S.P., M.Si. (Dosen Bidang Teknologi Pangan – Food Technologist, Universitas Nahdlatul Ulama)
Dalam pengembangan teknologi pangan dan farmasi, upaya untuk mengenkapsulasi senyawa bioaktif seperti eugenol, thymol, carvacrol, dan trans-cinnamaldehyde menjadi penting untuk menjaga stabilitas, bioavailabilitas, serta efikasi senyawa tersebut. Penelitian ini menghadirkan pendekatan inovatif dengan memanfaatkan phytoglycogen yang dimodifikasi secara hidrofobik dan zein terhidrolisis untuk membentuk nanokompleks yang biodegradable dan dapat didispersikan kembali setelah proses pengeringan beku. Dengan ukuran partikel yang sangat kecil (60-70 nm) dan distribusi yang seragam, nanokompleks ini menunjukkan potensi besar dalam aplikasi komersial.
Salah satu sorotan dari penelitian ini adalah penggunaan teknik karakterisasi fisikokimia dan koloid yang komprehensif seperti dynamic light scattering, Fourier transform infrared (FTIR), dan atomic force microscopy (AFM). Teknik-teknik ini memastikan bahwa nanokompleks yang dihasilkan memiliki stabilitas koloid yang baik dan dapat kembali didispersikan secara efisien setelah melalui proses pengeringan beku. Kemampuan nanokompleks untuk mempertahankan stabilitas morfologis dan koloid selama penyimpanan 30 hari adalah salah satu keunggulan yang sangat penting, terutama untuk aplikasi dalam produk komersial yang memerlukan umur simpan yang panjang.
Selain stabilitas fisikokimia, penelitian ini juga menyoroti peningkatan signifikan dalam kapasitas antioksidan dan aktivitas antimikroba yang ditunjukkan oleh nanokompleks ini. Dengan ukuran partikel yang sangat kecil, luas permukaan yang tinggi, dan distribusi senyawa bioaktif yang merata, nanokompleks ini dapat memberikan perlindungan yang lebih baik terhadap degradasi oksidatif dan mikrobiologis pada produk pangan dan farmasi. Ini membuatnya sangat relevan dalam aplikasi sebagai bahan pengawet alami atau bahan tambahan dalam formulasi obat yang memerlukan pengendalian terhadap patogen dan degradasi oksidatif.
Kemampuan nanokompleks ini untuk didispersikan kembali setelah pengeringan beku menjadi nilai tambah yang signifikan, terutama dalam konteks produk yang memerlukan pengolahan pasca produksi. Teknologi pengeringan beku biasanya digunakan untuk memperpanjang umur simpan produk tanpa merusak struktur dan fungsi bioaktifnya. Dalam studi ini, nanokompleks phytoglycogen dan zein berhasil mempertahankan struktur dan fungsinya setelah proses pengeringan dan redispersi, yang menunjukkan fleksibilitas dalam berbagai aplikasi industri, baik di sektor pangan maupun farmasi.
Dengan semua keunggulan tersebut, nanokompleks ini menawarkan solusi praktis untuk mengatasi keterbatasan teknologi pengenkapsulasian tradisional, seperti ketidakstabilan selama penyimpanan, degradasi bioaktif, dan masalah bioavailabilitas. Senyawa bioaktif seperti eugenol, thymol, dan carvacrol dikenal memiliki manfaat kesehatan yang luas, namun tantangan dalam menjaga stabilitas dan efektivitasnya sering kali menjadi hambatan utama dalam aplikasinya. Nanokompleks berbasis phytoglycogen dan zein ini berhasil menjawab tantangan tersebut dengan menawarkan sistem enkapsulasi yang lebih stabil dan efisien.
Dalam konteks aplikasi industri, hasil penelitian ini membuka peluang besar bagi pengembangan produk baru yang lebih fungsional dan ramah lingkungan. Dengan sifatnya yang biodegradable, nanokompleks ini juga sejalan dengan tren keberlanjutan yang semakin menjadi perhatian di berbagai sektor. Industri pangan, misalnya, dapat memanfaatkan nanokompleks ini sebagai pengawet alami yang tidak hanya efektif tetapi juga aman bagi konsumen. Sementara itu, dalam industri farmasi, nanokompleks ini dapat menjadi dasar bagi pengembangan obat-obatan dengan efikasi yang lebih tinggi dan formulasi yang lebih stabil.
Secara keseluruhan, penelitian ini memberikan wawasan penting tentang potensi nanokompleks berbasis phytoglycogen dan zein sebagai solusi inovatif untuk pengenkapsulasian senyawa bioaktif. Dengan kemampuan untuk meningkatkan stabilitas, bioavailabilitas, dan aktivitas fungsional senyawa bioaktif, nanokompleks ini menawarkan peluang besar untuk aplikasi di berbagai sektor, termasuk pangan dan farmasi. Inovasi ini tidak hanya menjawab kebutuhan akan teknologi pengawetan yang lebih efisien, tetapi juga mendukung pengembangan produk yang lebih aman, efektif, dan berkelanjutan.