Review Oleh: Ropiudin, S.TP., M.Si. (Dosen Bidang Teknik Sistem Termal dan Energi Terbarukan, Universitas Jenderal Soedirman)
Konsep Agri4Power adalah pendekatan inovatif yang menggabungkan produksi energi terbarukan menggunakan modul surya bifasial vertikal dengan aktivitas pertanian dan konservasi biodiversitas. Sebagai dosen di bidang Teknik Sistem Termal dan Energi Terbarukan, saya melihat konsep ini sebagai terobosan penting dalam mengatasi tantangan global terkait kebutuhan energi bersih, keberlanjutan lingkungan, dan peningkatan kesejahteraan petani. Konsep ini menawarkan solusi integratif yang tidak hanya meningkatkan produksi energi tetapi juga mendukung konservasi alam dan memberikan tambahan penghasilan bagi petani.
Modul surya bifasial vertikal memiliki keunggulan unik dalam menghasilkan energi karena mampu menangkap cahaya matahari dari kedua sisi, sehingga meningkatkan efisiensi produksi listrik. Penerapannya dalam konsep Agri4Power memungkinkan penggunaan lahan yang lebih efisien karena lahan pertanian tetap dapat digunakan untuk produksi pangan di bawah instalasi panel surya vertikal. Selain itu, panel-panel ini memberikan naungan bagi tanaman, yang dapat mengurangi penguapan air tanah, sehingga lebih mendukung pertumbuhan tanaman dalam kondisi panas ekstrem.
Salah satu elemen kunci dalam konsep Agri4Power adalah penambahan ruang untuk jalur bunga liar (wildflower strips) di sekitar instalasi panel surya. Jalur ini penting dalam mendukung biodiversitas dengan menciptakan habitat bagi berbagai spesies hewan dan tumbuhan. Konsep ini tidak hanya berfokus pada keuntungan ekonomi melalui energi terbarukan, tetapi juga pada manfaat lingkungan yang lebih luas, seperti pelestarian keanekaragaman hayati dan peningkatan ekosistem pertanian. Inisiatif ini menawarkan keseimbangan antara pemanfaatan teknologi dan konservasi lingkungan, yang sangat relevan dalam upaya mitigasi perubahan iklim.
Hasil dari studi penerimaan yang melibatkan 500 partisipan menunjukkan bahwa konsep Agri4Power lebih disukai dibandingkan dengan sistem surya konvensional. Hal ini menandakan bahwa masyarakat semakin sadar akan pentingnya pendekatan yang lebih berkelanjutan dalam memenuhi kebutuhan energi dan keberlanjutan pertanian. Konsep ini memberikan peluang bagi petani untuk mendapatkan tambahan penghasilan dari produksi energi terbarukan, sambil tetap mempertahankan fungsi utama lahan sebagai sumber produksi pangan.
Selain aspek sosial dan lingkungan, penelitian ini juga mengkaji dampak Agri4Power dalam sistem energi nasional yang mengintegrasikan sektor listrik, panas, dan transportasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa profil produksi listrik dari panel surya vertikal ini bersifat komplementer terhadap sistem pembangkit listrik yang fleksibel. Ini berarti, dengan adanya produksi energi yang lebih stabil dari sistem vertikal, kebutuhan akan pembangkit listrik yang fleksibel dapat berkurang. Dengan kata lain, konsep ini membantu menyeimbangkan permintaan dan pasokan energi secara lebih efisien dalam skala nasional.
Dari perspektif teknologi energi terbarukan, penerapan modul surya bifasial vertikal adalah langkah maju dalam pemanfaatan energi matahari yang lebih efisien dan berkelanjutan. Integrasi sektor energi dengan pertanian melalui konsep Agri4Power membuka peluang besar dalam pengembangan sistem energi terdesentralisasi yang tidak hanya ramah lingkungan, tetapi juga memberikan manfaat ekonomi langsung kepada petani. Hal ini sejalan dengan tren global dalam meningkatkan ketahanan energi melalui diversifikasi sumber energi dan pengurangan ketergantungan pada bahan bakar fosil.
Kesimpulannya, Agri4Power merupakan model yang inovatif dan layak untuk diterapkan secara luas, terutama di negara-negara dengan sektor pertanian yang dominan. Dengan menggabungkan produksi energi terbarukan, konservasi biodiversitas, dan kesejahteraan petani, konsep ini dapat menjadi pilar penting dalam mencapai tujuan keberlanjutan global. Sebagai dosen yang berkecimpung di bidang energi terbarukan, saya percaya bahwa konsep ini memiliki potensi besar untuk diterapkan di berbagai konteks regional, termasuk di Indonesia, di mana sektor pertanian dan kebutuhan akan energi terbarukan sangat relevan.