Potensi Limbah Agrifood dan Mikroalga sebagai Sumber Bahan Bioaktif Neuroprotektif: Studi Permeabilitas Penghalang Darah-Otak (BBB) secara In Vitro

Oleh: Kavadya Syska, S.P., M.Si. (Dosen Bidang Teknologi Pangan – Food Technologist, Universitas Nahdlatul Ulama)

Limbah agrifood dan mikroalga merupakan sumber daya yang murah namun berharga karena mengandung senyawa bioaktif dengan potensi neuroprotektif. Penelitian terbaru ini berfokus pada evaluasi kemampuan senyawa-senyawa bioaktif dalam menembus Blood-Brain Barrier (BBB) atau penghalang darah-otak, yang merupakan tantangan utama dalam pengembangan bahan fungsional dengan klaim neuroprotektif. Studi ini menggunakan model in vitro berdasarkan sel endotel mikrovaskular otak manusia untuk menilai efektivitas transportasi senyawa bioaktif dari berbagai ekstrak alami.

Ekstrak hijau dari beberapa sumber limbah agrifood seperti Robinia pseudoacacia (ASFE), Cyphomandra betacea (T33), Coffea arabica (PPC1), Olea europaea L. (OL-SS), Citrus sinensis (PLE100), serta mikroalga Dunaliella salina (DS) diuji untuk potensi neuroprotektifnya. Uji permeabilitas BBB dilakukan menggunakan model sel HBMEC (Human Brain Microvascular Endothelial Cells), yang memungkinkan analisis kemampuan senyawa untuk menembus BBB setelah inkubasi 2 hingga 4 jam. Selain itu, gas chromatography dan liquid chromatography yang terhubung dengan quadrupole-time-of-flight mass spectrometry (GC/LC-Q-TOF-MS) digunakan untuk menganalisis molekul-molekul target yang berhasil melewati BBB.

Hasil uji permeabilitas menunjukkan bahwa senyawa bioaktif seperti mono- dan seskuiterpenoid, fitosterol, dan beberapa senyawa fenolik memiliki kemampuan tinggi untuk menembus BBB. Ini menandakan bahwa ekstrak alami dari limbah agrifood dan mikroalga memiliki potensi besar sebagai agen neuroprotektif. Lebih jauh lagi, hasil studi ini memperlihatkan bahwa senyawa bioaktif yang berhasil menembus BBB tidak menunjukkan toksisitas yang signifikan dan mampu mempertahankan integritas sel-sel endotel.

Penelitian ini memberikan bukti ilmiah bahwa limbah agrifood dan mikroalga, yang biasanya dianggap sebagai bahan sisa, ternyata dapat menjadi sumber bahan fungsional bernilai tinggi dengan potensi manfaat kesehatan yang luar biasa, terutama dalam bidang neuroproteksi. Komponen bioaktif seperti fitosterol dan senyawa fenolik yang ditemukan dalam ekstrak ini memiliki efek positif dalam melindungi sel-sel saraf dari kerusakan, yang relevan dalam pencegahan penyakit neurodegeneratif.

Salah satu aspek penting dari penelitian ini adalah potensi aplikasi dari hasil temuan ini dalam industri pangan. Senyawa-senyawa yang ditemukan memiliki peluang besar untuk dikembangkan sebagai bahan baku dalam suplemen makanan, aditif makanan, atau nutraceuticals. Dengan potensi neuroprotektif yang telah terbukti secara ilmiah, bahan-bahan ini dapat memberikan nilai tambah bagi produk pangan yang dapat mengklaim manfaat bagi kesehatan otak dan pencegahan gangguan neurodegeneratif.

Sebagai seorang Dosen Teknologi Pangan, temuan ini memiliki implikasi besar terhadap pengembangan produk pangan fungsional yang inovatif. Menggunakan bahan bioaktif dari sumber yang ramah lingkungan seperti limbah agrifood dan mikroalga tidak hanya membantu mengurangi limbah, tetapi juga memberikan kontribusi nyata pada kesehatan masyarakat. Penelitian lanjutan tentang stabilitas senyawa-senyawa ini dalam berbagai matriks makanan perlu dilakukan untuk memastikan efektivitasnya dalam produk jadi.

Penelitian ini berhasil menunjukkan potensi besar ekstrak alami dari limbah agrifood dan mikroalga sebagai sumber bahan bioaktif yang dapat melintasi BBB dan menawarkan manfaat neuroprotektif. Dengan bukti ilmiah yang mendukung, hasil ini membuka peluang besar untuk pengembangan nutraceuticals dan suplemen makanan dengan klaim kesehatan yang kuat. Langkah selanjutnya adalah mengoptimalkan proses produksi dan memastikan keberlanjutan dari bahan-bahan ini di industri pangan yang lebih luas.

Untuk memaksimalkan potensi dari bahan-bahan ini, diperlukan penelitian lebih lanjut mengenai stabilitas jangka panjang senyawa bioaktif dalam produk pangan, serta uji klinis untuk memastikan efektivitasnya pada manusia. Selain itu, pengembangan teknologi untuk meningkatkan efisiensi ekstraksi dan integrasi bahan-bahan ini ke dalam produk pangan fungsional juga merupakan langkah penting yang harus dipertimbangkan.

Dengan pendekatan ini, limbah agrifood dan mikroalga dapat diolah menjadi bahan yang bernilai tinggi dalam industri pangan, memberikan manfaat baik bagi kesehatan manusia maupun kelestarian lingkungan.

Written by 

Teknologia managed by CV Teknologia (Teknologia Group) is a publisher of books and scientific journals with both national and international reach.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *