Dampak Pembangunan Solar Fotovoltaik Terapung terhadap Ekosistem Perairan: Peluang dan Tantangan

Review Oleh: Ropiudin, S.TP., M.Si. (Dosen Bidang Teknik Sistem Termal dan Energi Terbarukan, Universitas Jenderal Soedirman)

Dalam beberapa tahun terakhir, penggunaan sistem solar fotovoltaik terapung (FPV) semakin meningkat seiring dengan transisi global menuju energi terbarukan. FPV tidak hanya menawarkan solusi untuk menghasilkan energi bersih, tetapi juga mengubah permukaan air secara signifikan. Namun, transformasi ini membawa dampak yang kompleks terhadap fungsi ekosistem akuatik, yang dapat bersifat positif maupun negatif. Oleh karena itu, penting untuk memahami bagaimana FPV mempengaruhi biomassa fitoplankton dan komposisi spesies, mengingat peran vital fitoplankton dalam menjaga layanan ekosistem.

Salah satu tantangan utama dalam mengevaluasi dampak FPV adalah keterbatasan data empiris yang tersedia, baik dari eksperimen lapangan maupun pemodelan. Penelitian ini menyoroti kurangnya bukti mengenai respons fitoplankton terhadap perubahan dinamika termal dan iklim cahaya di badan air yang dipengaruhi oleh FPV. Dengan menggunakan pendekatan estimasi ketidakpastian, penelitian ini mensimulasikan efek dari berbagai tingkat penutupan FPV dan lokasi penempatan array di sebuah reservoir di Inggris. Penelitian ini memberikan wawasan yang berharga tentang bagaimana FPV dapat mempengaruhi ekosistem perairan.

Hasil simulasi menunjukkan bahwa penutupan FPV secara signifikan mempengaruhi sifat termal badan air, yang pada gilirannya berdampak pada biomassa fitoplankton dan komposisi spesies. Dampak ini sangat bervariasi tergantung pada lokasi penempatan array FPV dan tingkat penutupan permukaan. Misalnya, perubahan dalam komposisi spesies fitoplankton sering kali diimbangi oleh penurunan biomassa fitoplankton seiring dengan meningkatnya penutupan FPV. Temuan ini menunjukkan bahwa pengelolaan fitoplankton dapat disesuaikan berdasarkan lokasi penempatan FPV.

Menariknya, penelitian ini menemukan bahwa pengurangan biomassa fitoplankton yang serupa dapat dicapai dengan penutupan FPV yang lebih rendah jika array FPV ditempatkan di area aliran cepat badan air, dibandingkan dengan area tengah atau aliran lambat. Hal ini menunjukkan bahwa strategi penempatan yang cermat dapat meminimalkan dampak negatif terhadap ekosistem sambil tetap memanfaatkan potensi energi dari FPV. Dengan demikian, pemilihan lokasi yang tepat menjadi kunci dalam pengelolaan ekosistem perairan yang berkelanjutan.

Simulasi interaksi antara badan air dan FPV menggunakan pendekatan ketidakpastian merupakan alat yang efisien untuk mengembangkan pemahaman yang lebih baik tentang dampak FPV. Pendekatan ini tidak hanya membantu dalam mengidentifikasi potensi risiko, tetapi juga dalam merumuskan strategi untuk memaksimalkan manfaat bersama antara pengembangan FPV dan pengelolaan ekosistem. Dengan informasi yang lebih baik, pengembang FPV dan pengelola badan air dapat bekerja sama untuk meminimalkan dampak negatif dan memaksimalkan manfaat ekosistem.

Dalam konteks yang lebih luas, penelitian ini menyoroti pentingnya kolaborasi antara ilmuwan, pengembang energi terbarukan, dan pengelola sumber daya air. Dengan meningkatnya kebutuhan akan energi bersih, FPV menawarkan solusi yang menarik, tetapi harus diimbangi dengan perhatian terhadap dampak lingkungan. Oleh karena itu, penelitian lebih lanjut dan pengumpulan data empiris yang lebih baik sangat diperlukan untuk memahami sepenuhnya interaksi kompleks antara FPV dan ekosistem akuatik.

Secara keseluruhan, penelitian ini memberikan kontribusi yang signifikan terhadap pemahaman kita tentang dampak FPV terhadap ekosistem perairan. Dengan pendekatan yang inovatif dan berbasis data, kita dapat berharap untuk melihat lebih banyak aplikasi praktis dari teknologi ini di masa depan, yang tidak hanya memenuhi kebutuhan energi tetapi juga mendukung tujuan keberlanjutan global. Ini adalah langkah penting menuju pengembangan energi terbarukan yang lebih bertanggung jawab dan berkelanjutan.

Written by 

Teknologia managed by CV Teknologia (Teknologia Group) is a publisher of books and scientific journals with both national and international reach.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *