Inovasi Water Flow Glazing: Solusi Cerdas untuk Mencapai Bangunan Energi Nol

Review Oleh: Ropiudin, S.TP., M.Si. (Dosen Bidang Teknik Sistem Termal dan Energi Terbarukan, Universitas Jenderal Soedirman)

Dalam era pembangunan berkelanjutan, pencapaian tujuan energi nol (zero-energy buildings) menjadi semakin penting, terutama di daerah dengan ambisi tinggi terhadap efisiensi energi atau keterbatasan area atap untuk pembangkit energi terbarukan. Salah satu strategi utama yang dapat diterapkan adalah penggunaan kolektor solar termal terintegrasi bangunan. Kolektor ini tidak hanya menyediakan energi terbarukan di lokasi, tetapi juga berkontribusi pada pengurangan beban termal yang dihasilkan oleh fasad kaca besar, yang sering kali menjadi tantangan dalam desain bangunan modern.

Salah satu inovasi yang menjanjikan dalam konteks ini adalah Water Flow Glazing (WFG). Teknologi ini memanfaatkan aliran air di antara panel kaca untuk menghasilkan air panas domestik sekaligus mengurangi beban termal yang dihasilkan oleh fasad. Dengan memanfaatkan prinsip dasar kolektor solar termal, WFG menawarkan solusi yang efisien dan efektif untuk mengintegrasikan energi terbarukan ke dalam desain bangunan, terutama pada bangunan dengan fasad kaca yang luas.

Penelitian yang dilakukan menunjukkan bahwa efisiensi kolektor solar WFG dapat diukur sesuai dengan standar UNE-EN 12975-2. Hasilnya menunjukkan bahwa efisiensi optik transparan WFG berkisar antara 0,648 hingga 0,742, sementara koefisien kehilangan termal a1 berkisar antara 9,51 hingga 4,16. Nilai-nilai ini sebanding dengan kolektor pelat komersial yang sudah ada di pasaran, menunjukkan bahwa WFG memiliki potensi yang sama dalam hal efisiensi energi.

Selanjutnya, model untuk memprediksi efisiensi WFG diuji di fasilitas yang sudah ada dengan menghitung Normalized Root Mean Square Error (NRMSE) untuk menilai deviasi antara nilai simulasi dan nilai yang terukur. Pengujian ini penting untuk memahami seberapa baik teknologi ini dapat berfungsi dalam kondisi nyata dan untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang dapat mempengaruhi efisiensinya, seperti beban panas internal dan sistem pemanasan, pendinginan, serta ventilasi.

Meskipun penggunaan kolektor solar terintegrasi bangunan dapat meningkatkan integrasi energi terbarukan di fasad dan atap, teknologi ini juga membawa ketidakpastian yang dapat mempengaruhi efisiensinya. Oleh karena itu, penting untuk melakukan pengujian di fasilitas yang ada untuk memahami dampak teknologi ini dalam paradigma Bangunan Energi Nol. Dengan pemahaman yang lebih baik tentang interaksi antara sistem ini dan faktor-faktor lingkungan, kita dapat merancang solusi yang lebih efektif dan efisien.

Dalam konteks pendidikan dan penelitian di bidang Teknik Sistem Termal dan Energi Terbarukan, inovasi seperti WFG harus menjadi fokus utama. Dengan mengintegrasikan teknologi baru ini ke dalam kurikulum, mahasiswa dapat belajar tentang aplikasi praktis dari teori yang mereka pelajari, serta tantangan yang dihadapi dalam implementasi teknologi energi terbarukan di dunia nyata.

Secara keseluruhan, Water Flow Glazing menawarkan pendekatan yang inovatif dan berkelanjutan untuk mencapai tujuan energi nol dalam desain bangunan. Dengan terus melakukan penelitian dan pengembangan dalam teknologi ini, kita dapat membuka jalan menuju bangunan yang lebih efisien, ramah lingkungan, dan berkelanjutan di masa depan.

Written by 

Teknologia managed by CV Teknologia (Teknologia Group) is a publisher of books and scientific journals with both national and international reach.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *