Mewujudkan Transisi Energi Berkelanjutan: Peran Sistem Penyimpanan Energi Terintegrasi dalam Mengoptimalkan Energi Terbarukan

Review Oleh: Ropiudin, S.TP., M.Si. (Dosen Bidang Teknik Sistem Termal dan Energi Terbarukan, Universitas Jenderal Soedirman)

Dalam era transisi energi global, penetrasi sumber energi terbarukan yang bervariasi, seperti tenaga angin dan solar, menjadi sangat penting untuk mencapai sistem energi yang terdekarbonisasi dan berkelanjutan. Namun, tantangan utama yang dihadapi adalah ketidakstabilan dan ketidakpastian dari sumber-sumber ini, yang dapat mempengaruhi produksi energi secara signifikan. Oleh karena itu, penyimpanan energi skala utilitas menjadi krusial untuk menyeimbangkan pasokan dan permintaan, serta mencegah ketidakseimbangan yang dapat menyebabkan masalah di berbagai tingkat jaringan listrik.

Dalam konteks ini, penelitian yang dilakukan oleh para penulis mengenai teknologi penyimpanan energi terintegrasi, yang dikenal sebagai Integrated Energy Storage System (I-ESS), menawarkan solusi inovatif. Dengan menggabungkan I-ESS dengan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) berkapasitas 10 MWp, sistem ini berfungsi sebagai Virtual Power Plant (VPP). Konsep VPP ini memungkinkan pengelolaan yang lebih baik terhadap output daya yang dihasilkan, sehingga dapat memberikan pasokan energi yang lebih stabil dan dapat diandalkan.

Strategi manajemen VPP yang dipilih dalam penelitian ini bertujuan untuk mengoptimalkan jam-jam harian di mana pembangkit dapat menyuplai output daya yang stabil. Melalui simulasi numerik, hasil menunjukkan bahwa VPP dapat secara efektif meratakan puncak produksi energi dari PLTS dan mengelola pasokan daya. Hal ini sangat penting, terutama dalam konteks fluktuasi yang sering terjadi pada output energi terbarukan, di mana penyimpanan energi dapat berfungsi sebagai buffer untuk menyimpan kelebihan energi dan melepaskannya saat dibutuhkan.

Salah satu inovasi yang menarik dari penelitian ini adalah pengenalan metrik baru yang mengukur rasio antara jam reguler pasokan daya ke jaringan ditambah energi yang disimpan dalam unit cadangan, dibandingkan dengan total jam dalam setahun. Hasilnya menunjukkan bahwa regularitas VPP dalam hal output PLTS cukup tinggi, dengan rentang antara 50% pada bulan Desember hingga 87% pada bulan Agustus. Ini menunjukkan bahwa meskipun ada tantangan musiman, sistem ini mampu memberikan kontribusi yang signifikan terhadap stabilitas jaringan.

Keberhasilan sistem VPP ini menunjukkan potensi besar dalam mendorong transisi menuju energi karbon netral. Dengan memanfaatkan teknologi penyimpanan yang terintegrasi, kita dapat mengatasi masalah ketidakpastian yang dihadapi oleh sumber energi terbarukan. Ini tidak hanya meningkatkan efisiensi penggunaan energi, tetapi juga mendukung pencapaian target iklim yang semakin mendesak di seluruh dunia.

Dari perspektif teknik sistem termal dan energi terbarukan, penelitian ini memberikan wawasan yang berharga tentang bagaimana teknologi penyimpanan dapat diintegrasikan dengan sumber energi terbarukan untuk menciptakan sistem energi yang lebih resilien. Dengan terus mengembangkan dan mengoptimalkan teknologi seperti I-ESS, kita dapat menciptakan solusi yang lebih berkelanjutan dan efisien untuk memenuhi kebutuhan energi masa depan.

Secara keseluruhan, penelitian ini tidak hanya menyoroti tantangan yang dihadapi oleh sektor energi terbarukan, tetapi juga menawarkan solusi praktis yang dapat diimplementasikan untuk meningkatkan stabilitas dan keandalan pasokan energi. Dengan pendekatan yang inovatif dan berbasis data, kita dapat melangkah lebih dekat menuju masa depan energi yang lebih bersih dan berkelanjutan.

Written by 

Teknologia managed by CV Teknologia (Teknologia Group) is a publisher of books and scientific journals with both national and international reach.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *