Inovasi Kemasan Atmosfer Termodifikasi Berbasis Bahan Campuran Gas: Solusi Optimal untuk Mempertahankan Kualitas Produk Pertanian

Oleh: Kavadya Syska, S.P., M.Si. (Dosen Bidang Teknologi Pangan – Food Technologist, Universitas Nahdlatul Ulama)

Kemasan Atmosfer Termodifikasi Keseimbangan (Equilibrium Modified Atmosphere Packaging, EMAP) menjadi solusi penting dalam industri pangan untuk memperpanjang umur simpan produk segar, khususnya sayuran dan buah-buahan. Penelitian ini menawarkan pendekatan inovatif dengan memanfaatkan material campuran berbasis penghalang gas (GB) dan konduktor gas (GC) untuk mendesain EMAP yang lebih efektif. Dalam konteks ini, penggunaan bahan campuran seperti Sulfonated Poly Ether Ether Ketone (SPEEK) sebagai GC dan Poly Ether Sulfone (PES) sebagai GB menjadi kunci dalam meningkatkan permeabilitas gas sekaligus mempertahankan sifat fisik dan kimia bahan kemasan.

Penelitian ini menemukan bahwa SPEEK tidak hanya mampu meningkatkan permeabilitas gas pada material kemasan, tetapi juga memperbaiki sifat fisik dan kimia material tersebut. Penggunaan kombinasi 60% SPEEK dan 40% PES sebagai bahan kemasan menghasilkan atmosfer yang sesuai untuk penyimpanan paprika, dengan kadar CO2 sebesar 5,18% v/v dan O2 sebesar 3,16% v/v. Kombinasi ini terbukti mampu menjaga kualitas paprika dalam hal sensori, warna, tekstur, dan sifat kimia, yang merupakan parameter penting dalam mempertahankan kesegaran produk selama penyimpanan.

Sebagai dosen di bidang Teknologi Pangan, saya melihat penelitian ini sebagai langkah maju yang signifikan dalam pengembangan teknologi kemasan pangan. Pendekatan ini memanfaatkan keseimbangan antara permeabilitas gas dan kekuatan penghalang untuk menjaga atmosfer dalam kemasan tetap stabil, yang sangat krusial dalam menjaga kesegaran produk segar. Paprika sebagai model produk dalam penelitian ini memberikan bukti empiris bahwa desain EMAP dengan material campuran GC-GB mampu menghambat perubahan kualitas produk yang disebabkan oleh oksidasi dan respirasi selama penyimpanan.

Kemampuan SPEEK untuk mempromosikan permeabilitas gas tanpa mengorbankan integritas fisik dari material kemasan membuka jalan bagi inovasi kemasan yang lebih fleksibel dan adaptif terhadap berbagai jenis produk pangan segar. Selain itu, pengenalan campuran ini juga memberikan pengaruh signifikan terhadap stabilitas kimia dari produk yang dikemas, terutama dengan mencegah degradasi nutrisi dan warna yang sering terjadi pada produk hortikultura selama penyimpanan jangka panjang.

Teknologi kemasan ini menawarkan potensi besar bagi industri pangan, terutama dalam mempertahankan kualitas produk yang dikemas selama distribusi dan penyimpanan. Dengan modifikasi pada komposisi material kemasan, produsen dapat menyesuaikan sifat permeabilitas gas sesuai dengan kebutuhan spesifik produk yang akan dikemas. Ini penting untuk produk-produk segar yang berbeda memiliki tingkat respirasi dan sensitivitas yang bervariasi terhadap kadar oksigen dan karbon dioksida di dalam kemasan.

Lebih lanjut, penelitian ini juga memberikan kontribusi yang signifikan dalam teori dan penerapan EMAP. Dengan memperkenalkan pendekatan material campuran GC-GB, penelitian ini memperlihatkan bahwa teori ini tidak hanya dapat diterapkan pada produk paprika, tetapi juga memiliki potensi untuk dikembangkan lebih lanjut untuk produk pangan lain yang memerlukan kondisi penyimpanan khusus. Hal ini dapat mengurangi pemborosan makanan dan meningkatkan efisiensi distribusi produk segar di seluruh dunia.

Secara keseluruhan, penelitian ini membuka jalan bagi perkembangan lebih lanjut dalam desain kemasan pangan. Penerapan EMAP berbasis material campuran SPEEK dan PES tidak hanya memberikan hasil yang memuaskan dalam menjaga kualitas produk, tetapi juga menawarkan peluang inovasi di bidang kemasan pangan yang lebih ramah lingkungan dan efektif. Inovasi ini tidak hanya bermanfaat bagi produsen, tetapi juga mendukung tujuan keberlanjutan dalam rantai pasokan pangan global.

Written by 

Teknologia managed by CV Teknologia (Teknologia Group) is a publisher of books and scientific journals with both national and international reach.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *