Inovasi Pakan Ikan Berbasis Spirulina: Solusi Berkelanjutan untuk Efisiensi dan Keseimbangan Nutrisi dalam Akuakultur

Oleh: Kavadya Syska, S.P., M.Si. (Dosen Bidang Teknologi Pangan – Food Technologist, Universitas Nahdlatul Ulama)

Akuakultur merupakan sektor penting dalam penyediaan pangan global, namun salah satu tantangan terbesar yang dihadapi produsen adalah penyediaan pakan hewan yang efisien dan berkelanjutan. Biaya tinggi tepung ikan, yang selama ini menjadi sumber protein utama dalam pakan ikan, mendorong pencarian alternatif yang lebih ekonomis dan ramah lingkungan. Dalam konteks ini, penelitian yang berfokus pada pembuatan pakan ikan berbentuk pelet dengan menggunakan Spirulina sp. sebagai sumber protein, dan memanfaatkan limbah agro-industri sebagai bahan tambahan, sangat relevan untuk mengatasi permasalahan tersebut.

Penelitian ini diawali dengan budidaya Spirulina sp. dalam fotobioreaktor berkapasitas 50 L, yang kemudian dipisahkan melalui proses dekantasi dan dikeringkan. Hasil karakterisasi proksimal Spirulina sp. menunjukkan kandungan protein yang sangat tinggi, yaitu sebesar 66,88%, menjadikannya sebagai alternatif protein yang menjanjikan untuk pakan ikan. Selain itu, kandungan lemaknya yang rendah (5,50%) dan kadar air yang juga rendah (6,79%) menegaskan potensi Spirulina sebagai bahan baku berkualitas dalam formulasi pakan ikan.

Untuk melengkapi Spirulina, penelitian ini juga memanfaatkan bahan-bahan limbah agro-industri seperti daun singkong, daun gamal (Gliricidia), dan sekam padi. Limbah agro-industri ini dikonversi menjadi tepung dan diuji sifat kohesi dan elastisitasnya. Hasil pengujian menunjukkan bahwa tepung-tepung ini memenuhi parameter yang diperlukan untuk produksi pakan ikan berbentuk ekstrusi, sebuah metode yang menghasilkan pelet dengan tekstur yang stabil dan mengambang di air.

Formulasi pakan yang dikembangkan untuk pembesaran ikan nila terdiri dari Spirulina sp. (20%), tepung daun singkong (50%), tepung daun gamal (20%), dan tepung sekam padi (10%). Salah satu aspek penting yang diuji adalah kemampuan pelet untuk mengapung di air, yang merupakan sifat krusial bagi pakan ikan dalam sistem budidaya akuakultur. Hasil uji flotasi menunjukkan bahwa 60% dari pelet yang dibuat mampu mengapung selama lebih dari 40 menit, sementara 80% pelet tetap mempertahankan bentuknya hingga 4 jam. Kemampuan mengapung yang baik ini sangat menguntungkan karena memberikan waktu lebih lama bagi ikan untuk mengonsumsi pakan, sehingga mengurangi risiko kehilangan pakan akibat tenggelam.

Selain itu, hasil penelitian juga menunjukkan bahwa pelet ini memiliki kapasitas penyerapan air yang tinggi dan tingkat disintegrasi yang rendah. Karakteristik fisik ini penting untuk memastikan bahwa pelet tidak mudah hancur di dalam air, sehingga pakan tetap tersedia dalam bentuk yang optimal bagi ikan untuk dikonsumsi. Keunggulan ini juga berkontribusi pada efisiensi penggunaan pakan, yang menjadi faktor kunci dalam meningkatkan hasil akuakultur sekaligus mengurangi dampak lingkungan.

Dari sudut pandang teknologi pangan, inovasi ini sangat menjanjikan karena tidak hanya menggunakan bahan baku alternatif yang lebih murah dan berkelanjutan, tetapi juga meningkatkan kinerja pakan melalui pengolahan yang tepat. Pemanfaatan Spirulina sp. dan limbah agro-industri tidak hanya mengurangi ketergantungan pada sumber daya alam yang terbatas, seperti tepung ikan, tetapi juga mendukung pendekatan ekonomi sirkular dengan memanfaatkan limbah yang ada untuk menghasilkan produk bernilai tinggi.

Secara keseluruhan, penelitian ini membuka peluang besar bagi pengembangan pakan ikan yang lebih efisien, berkelanjutan, dan ekonomis. Dengan formulasi yang tepat dan metode pengolahan ekstrusi, pakan ikan berbasis Spirulina sp. ini dapat menjadi solusi alternatif yang mampu menjawab tantangan biaya tinggi dan ketidakseimbangan nutrisi dalam pakan ikan. Inovasi ini berpotensi memberikan dampak positif yang signifikan pada industri akuakultur, terutama dalam upaya meningkatkan efisiensi produksi dan keberlanjutan lingkungan.

Written by 

Teknologia managed by CV Teknologia (Teknologia Group) is a publisher of books and scientific journals with both national and international reach.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *