Review Oleh: Ropiudin, S.TP., M.Si. (Dosen Bidang Teknik Sistem Termal dan Energi Terbarukan, Universitas Jenderal Soedirman)
Dalam konteks perubahan iklim dan kebutuhan akan sumber energi yang berkelanjutan, pemanfaatan limbah pertanian sebagai sumber energi terbarukan semakin mendapatkan perhatian. Salah satu inovasi yang menjanjikan adalah penggunaan biogas yang diperkaya hidrogen sebagai bahan bakar untuk mesin pembakaran internal. Proses ini tidak hanya membantu mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil, tetapi juga berkontribusi pada pengurangan emisi gas rumah kaca, yang merupakan tantangan besar bagi banyak negara di seluruh dunia.
Biogas, yang dihasilkan melalui fermentasi atau pencernaan anaerobik dari limbah organik, memiliki potensi besar sebagai sumber energi. Namun, biogas memiliki beberapa keterbatasan ketika digunakan sebagai bahan bakar dalam mesin pembakaran internal, seperti efisiensi yang lebih rendah dan stabilitas pembakaran yang kurang optimal. Oleh karena itu, penambahan hidrogen ke dalam biogas menjadi solusi yang menarik untuk mengatasi masalah ini. Hidrogen dapat meningkatkan efisiensi mesin, memperluas batas operasi campuran, dan mengurangi emisi karbon, sehingga menjadikannya pilihan yang lebih ramah lingkungan.
Salah satu keuntungan utama dari pengayaan hidrogen pada biogas adalah peningkatan efisiensi pembakaran. Penelitian menunjukkan bahwa dengan menambahkan hidrogen, mesin dapat beroperasi pada campuran yang lebih ramping, yang berarti lebih sedikit bahan bakar yang diperlukan untuk menghasilkan tenaga yang sama. Hal ini tidak hanya mengurangi konsumsi bahan bakar, tetapi juga mengurangi emisi gas berbahaya, menjadikan proses ini lebih berkelanjutan dan ramah lingkungan.
Selain itu, produksi biohidrogen dari biomassa terbarukan menawarkan peluang untuk mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil. Dengan memanfaatkan limbah pertanian yang melimpah, kita dapat menghasilkan hidrogen secara biologis, yang dapat digunakan untuk memperkaya biogas. Proses ini tidak hanya mengurangi emisi karbon dioksida, tetapi juga membantu dalam pemulihan bioenergi, yang sangat penting dalam upaya mencapai keberlanjutan energi.
Di beberapa negara, pemanfaatan energi terbarukan seperti energi matahari untuk menghasilkan hidrogen secara termal dari biomassa juga menjadi pilihan yang layak. Dengan adanya sumber energi terbarukan yang melimpah, seperti sinar matahari, proses ini dapat dilakukan secara efisien dan berkelanjutan. Hal ini membuka peluang baru untuk pengembangan teknologi yang dapat meningkatkan produksi hidrogen dan biogas secara bersamaan.
Namun, meskipun potensi yang besar, tantangan tetap ada dalam implementasi teknologi ini. Kualitas dan konsistensi biogas yang dihasilkan dari berbagai sumber limbah dapat mempengaruhi kinerja mesin. Oleh karena itu, penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengoptimalkan proses produksi dan memastikan bahwa biogas yang dihasilkan memenuhi standar yang diperlukan untuk aplikasi industri.
Secara keseluruhan, pengayaan hidrogen pada biogas merupakan langkah inovatif yang dapat membantu mengatasi tantangan energi dan lingkungan yang dihadapi banyak negara. Dengan memanfaatkan limbah pertanian dan sumber daya terbarukan lainnya, kita dapat menciptakan sistem energi yang lebih berkelanjutan dan efisien. Melalui penelitian dan pengembangan yang berkelanjutan, kita dapat mewujudkan potensi penuh dari biogas dan hidrogen sebagai solusi energi masa depan yang ramah lingkungan.