Potensi Soyasapogenol dalam Pangan Fungsional: Bioavailabilitas dan Karakteristik Metabolik

Oleh: Kavadya Syska, S.P., M.Si. (Dosen Bidang Teknologi Pangan – Food Technologist, Universitas Nahdlatul Ulama)

Penelitian terbaru mengenai senyawa bioaktif dari kacang kedelai, khususnya soyasaponin dan soyasapogenol, menunjukkan potensi besar dalam pengembangan pangan fungsional. Soyasaponin, yang merupakan senyawa glikosida triterpenoid, diketahui sulit diserap di saluran pencernaan manusia. Namun, aglikon dari soyasaponin yang dikenal sebagai soyasapogenol memiliki tingkat penyerapan yang lebih baik dan lebih cepat. Hal ini menjadikan pentingnya memahami bioavailabilitas soyasapogenol dalam tubuh manusia, terutama untuk pengembangan produk nutraseutikal atau pangan fungsional yang mengandung senyawa ini.

Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi karakteristik metabolik dari dua jenis soyasapogenol, yaitu soyasapogenol A dan B, menggunakan hewan uji berupa tikus. Dengan metode pemberian oral dan intravena, parameter farmakokinetik soyasapogenol dipelajari, termasuk waktu penyerapan dan proses metaboliknya. Selain itu, metabolit yang terbentuk di hati juga dianalisis menggunakan teknologi UPLC/Q-TOF-MS/MS yang memungkinkan identifikasi jalur metabolik secara lebih rinci.

Hasil penelitian menunjukkan adanya fenomena bimodal dalam proses penyerapan soyasapogenol setelah pemberian oral, di mana penyerapan mencapai puncaknya (Tmax) dalam waktu sekitar 2 jam dan soyasapogenol sepenuhnya dimetabolisme dalam waktu 24 jam. Fakta menarik lainnya adalah bioavailabilitas soyasapogenol yang cukup tinggi, yaitu lebih dari 60%. Hal ini menunjukkan bahwa soyasapogenol memiliki potensi besar untuk dimanfaatkan dalam formulasi pangan fungsional atau suplemen kesehatan, karena mampu memberikan efek biologis yang signifikan dalam tubuh.

Selanjutnya, penelitian ini juga menemukan bahwa terdapat enam belas metabolit soyasapogenol A dan lima belas metabolit soyasapogenol B yang terdeteksi di empedu tikus. Proses metabolisme melibatkan dua jenis transformasi, yaitu fase I dan fase II. Jenis transformasi ini mencakup oksidasi, dehidrogenasi, hidrolisis, dehidrasi, deoksidasi, fosforilasi, sulfatasi, glukoaldehidisasi, dan konjugasi dengan sistein. Penemuan ini memberikan pemahaman lebih dalam mengenai kompleksitas metabolisme soyasapogenol dan bagaimana senyawa ini dipecah dan dimanfaatkan oleh tubuh.

Selain itu, salah satu temuan penting dalam penelitian ini adalah kemampuan soyasapogenol A untuk diubah menjadi soyasapogenol B dan E dalam proses metabolisme. Hal ini memberikan wawasan tambahan tentang fleksibilitas metabolik soyasapogenol dalam tubuh dan potensi penggunaannya dalam berbagai aplikasi nutraseutikal. Dengan mengetahui bahwa soyasapogenol dapat bertransformasi menjadi bentuk lain yang mungkin juga memiliki manfaat kesehatan, semakin memperluas cakupan penggunaannya dalam industri pangan fungsional.

Dari perspektif teknologi pangan, temuan ini sangat penting dalam memandu pengembangan produk-produk pangan fungsional berbasis kedelai. Bioavailabilitas yang tinggi dari soyasapogenol menandakan bahwa senyawa ini dapat memberikan manfaat kesehatan yang lebih efektif dibandingkan soyasaponin. Selain itu, kemampuan soyasapogenol untuk berinteraksi dengan berbagai jalur metabolik dalam tubuh menunjukkan potensi terapeutik yang luas, terutama dalam mendukung kesehatan jantung, menurunkan risiko kanker, dan mengurangi peradangan kronis.

Secara keseluruhan, penelitian ini memberikan kontribusi yang signifikan terhadap pengembangan ilmu pangan dan kesehatan, terutama dalam konteks penggunaan bahan-bahan alami seperti soyasapogenol dalam formulasi pangan fungsional. Dengan semakin meningkatnya minat masyarakat terhadap produk pangan yang tidak hanya bergizi tetapi juga memberikan manfaat kesehatan spesifik, soyasapogenol dapat menjadi bahan baku yang sangat potensial.

Written by 

Teknologia managed by CV Teknologia (Teknologia Group) is a publisher of books and scientific journals with both national and international reach.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *