Review Oleh: Ropiudin, S.TP., M.Si. (Dosen Bidang Teknik Sistem Termal dan Energi Terbarukan, Universitas Jenderal Soedirman)
Dalam beberapa tahun terakhir, permintaan energi dunia telah meningkat secara signifikan, menciptakan tekanan besar pada sumber energi konvensional seperti bahan bakar fosil dan nuklir. Penggunaan yang terus-menerus dari sumber-sumber ini tidak hanya menyebabkan kelangkaan, tetapi juga berkontribusi pada masalah lingkungan yang serius. Oleh karena itu, penelitian tentang sumber energi alternatif, seperti energi hidro, angin, dan thermal, menjadi semakin penting. Salah satu inovasi menarik dalam bidang energi terbarukan adalah pemanfaatan angin dari limbah udara pendingin ruangan (AC) untuk menghasilkan energi listrik.
Studi ini menyoroti potensi penggunaan angin dari exhaust AC sebagai sumber energi terbarukan. Keunggulan dari pendekatan ini adalah kestabilan kecepatan angin yang dihasilkan, yang dapat dimanfaatkan secara konsisten. Penelitian ini melakukan eksperimen untuk mengukur kecepatan angin dari tiga jenis AC dengan kapasitas 1HP, 2HP, dan 3HP. Hasilnya menunjukkan bahwa AC 3HP menghasilkan kecepatan angin maksimum sebesar 7,1 m/s dan 7,2 m/s, yang merupakan angka yang cukup menjanjikan untuk pengembangan lebih lanjut.
Salah satu komponen kunci dari penelitian ini adalah penggunaan turbin angin tipe Savonius yang terhubung dengan generator arus searah (DC) dan arus bolak-balik (AC). Turbin ini dirancang untuk mengkonversi energi angin dari blower AC menjadi energi listrik. Penempatan turbin di dalam saluran Perspex yang terhubung dengan exhaust AC memungkinkan efisiensi yang lebih tinggi dalam menangkap energi angin yang dihasilkan. Ini adalah langkah inovatif yang menunjukkan bagaimana teknologi dapat digunakan untuk memanfaatkan sumber daya yang ada secara lebih efektif.
Hasil pengujian menunjukkan bahwa generator AC dapat menghasilkan tegangan 35 V, arus 0,51 A, dan daya output 14,28 W saat menggunakan AC 3HP. Sementara itu, generator DC mampu menghasilkan tegangan 46 V, arus 0,32 A, dan daya output 14,72 W. Angka-angka ini menunjukkan bahwa sistem ini dapat digunakan untuk mengoperasikan perangkat kecil yang membutuhkan tegangan rendah, seperti lampu LED. Ini adalah contoh nyata bagaimana energi terbarukan dapat diintegrasikan ke dalam kehidupan sehari-hari dengan cara yang praktis dan efisien.
Penting untuk dicatat bahwa pemanfaatan energi dari limbah udara AC tidak hanya memberikan solusi untuk kebutuhan energi, tetapi juga berkontribusi pada pengurangan emisi karbon. Dengan memanfaatkan energi yang sebelumnya terbuang, kita dapat mengurangi ketergantungan pada sumber energi fosil dan membantu menjaga lingkungan. Ini sejalan dengan tujuan global untuk mencapai keberlanjutan dan mengurangi dampak perubahan iklim.
Namun, meskipun hasil penelitian ini menjanjikan, masih ada tantangan yang perlu diatasi. Misalnya, efisiensi konversi energi dan biaya produksi turbin angin harus diperhatikan agar teknologi ini dapat diterapkan secara luas. Selain itu, penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengeksplorasi potensi penggunaan sistem ini dalam skala yang lebih besar, serta integrasinya dengan sistem energi terbarukan lainnya.
Secara keseluruhan, penelitian ini memberikan wawasan yang berharga tentang potensi pemanfaatan energi terbarukan dari limbah udara AC. Dengan inovasi yang tepat dan dukungan dari berbagai pihak, kita dapat menciptakan solusi energi yang lebih berkelanjutan dan ramah lingkungan. Ini adalah langkah penting menuju masa depan yang lebih hijau dan berkelanjutan, di mana energi terbarukan menjadi bagian integral dari kehidupan sehari-hari kita.