Menggali Potensi Protein Brosimum alicastrum Swartz: Solusi Bahan Pangan Fungsional Berkelanjutan dan Sehat

Oleh: Kavadya Syska, S.P., M.Si. (Dosen Bidang Teknologi Pangan – Food Technologist, Universitas Nahdlatul Ulama)

Brosimum alicastrum Swartz, atau dikenal sebagai pohon ramon, adalah sumber tanaman yang belum banyak dimanfaatkan dengan biji yang kaya protein. Studi ini mengungkapkan pentingnya pengembangan metode ekstraksi protein yang efektif untuk memaksimalkan potensi biji Brosimum alicastrum sebagai bahan pangan fungsional. Dalam bidang Teknologi Pangan, pengembangan bahan baru dengan nilai fungsional tinggi sangat penting untuk mendukung inovasi produk pangan yang tidak hanya lezat tetapi juga bermanfaat bagi kesehatan dan keberlanjutan.

Berbagai metode ekstraksi yang digunakan dalam penelitian ini, seperti modulasi pH, ekstraksi dengan bantuan ultrasound, dan hidrolisis enzimatik, menunjukkan pendekatan yang canggih untuk memperbaiki sifat teknofungsional dan bioaktif dari protein Brosimum alicastrum. Penggunaan teknik-teknik ini tidak hanya meningkatkan hasil ekstraksi protein, tetapi juga memperbaiki kualitas protein, menjadikannya lebih solubil, mudah diaplikasikan sebagai emulsifier, memiliki kemampuan membentuk buih, serta memiliki daya serap air dan minyak yang lebih baik. Dari segi teknofungsional, hal ini memberikan prospek yang menarik untuk diaplikasikan dalam berbagai formulasi pangan.

Lebih dari sekedar fungsi teknis, protein yang dihasilkan dari Brosimum alicastrum juga memiliki potensi bioaktif yang signifikan. Hidrolisis enzimatik, misalnya, menghasilkan hidrolisat protein dengan sifat bioaktif yang unggul, seperti aktivitas antioksidan dan anti-inflamasi. Temuan ini menunjukkan bahwa protein dari Brosimum alicastrum bukan hanya dapat digunakan sebagai bahan aditif atau bahan dasar dalam produk pangan, tetapi juga berpotensi memberikan manfaat kesehatan yang penting bagi konsumen.

Dari sudut pandang teknologi pangan, temuan ini menunjukkan bagaimana pendekatan ekstraksi yang terintegrasi mampu meningkatkan nilai gizi dan fungsional bahan pangan yang sebelumnya kurang dimanfaatkan. Sebagai seorang dosen di bidang ini, saya melihat bahwa penelitian ini memberikan panduan yang jelas mengenai pentingnya metode ekstraksi yang tepat dalam menghasilkan protein berkualitas tinggi dari sumber daya tanaman yang berlimpah namun kurang terkelola.

Selain itu, potensi antioksidan dan anti-inflamasi yang dihasilkan dari protein Brosimum alicastrum sangat relevan dalam konteks pengembangan produk pangan kesehatan. Dengan semakin meningkatnya permintaan konsumen akan produk pangan yang dapat memberikan manfaat kesehatan, protein ini dapat menjadi bahan unggulan untuk dikembangkan dalam produk fungsional dan nutraseutikal, yang tidak hanya memberi nutrisi tetapi juga mendukung kesehatan tubuh.

Penelitian ini juga mendukung gerakan global menuju pemanfaatan sumber daya alam yang berkelanjutan. Brosimum alicastrum, sebagai tanaman yang kurang dimanfaatkan, memiliki potensi besar untuk dikembangkan menjadi bahan pangan bernilai tinggi tanpa harus membebani lingkungan. Dengan pemanfaatan biji ini, kita bisa meningkatkan diversifikasi sumber pangan dan mendukung praktik pertanian yang lebih ramah lingkungan.

Secara keseluruhan, hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Brosimum alicastrum Swartz memiliki potensi besar sebagai sumber protein fungsional dan bioaktif, yang bisa digunakan dalam industri pangan maupun farmasi. Inovasi ini tidak hanya mendukung keberlanjutan pangan tetapi juga memberikan nilai tambah dalam bentuk manfaat kesehatan, menjadikannya bahan penting dalam menciptakan produk pangan masa depan yang lebih baik.

Written by 

Teknologia managed by CV Teknologia (Teknologia Group) is a publisher of books and scientific journals with both national and international reach.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *