Optimalisasi Sistem Penyimpanan Energi Ganda untuk Stabilitas Jaringan Listrik

Review Oleh: Ropiudin, S.TP., M.Si. (Dosen Bidang Teknik Sistem Termal dan Energi Terbarukan, Universitas Jenderal Soedirman)

Dalam era transisi energi yang semakin mengedepankan penggunaan sumber energi terbarukan (RES), sistem penyimpanan energi (ESS) menjadi komponen krusial dalam menjaga stabilitas dan keandalan jaringan listrik. Penelitian ini menyoroti pentingnya integrasi sistem penyimpanan energi ganda (DESS) yang menggabungkan bank baterai (BBS) dan penyimpanan hidro pompa (PHS) dalam mendukung jaringan listrik. Kombinasi ini tidak hanya meningkatkan responsivitas terhadap fluktuasi daya yang cepat, tetapi juga mampu menangani variasi daya yang lebih besar, sehingga memberikan solusi yang lebih komprehensif untuk tantangan yang dihadapi oleh sistem kelistrikan modern.

Salah satu keunggulan dari BBS adalah kemampuannya untuk merespons perubahan daya secara instan. Dalam situasi di mana permintaan daya meningkat secara tiba-tiba, BBS dapat memberikan pasokan daya yang diperlukan dengan cepat. Di sisi lain, PHS berfungsi untuk menangani variasi daya yang lebih besar dan lebih berkelanjutan, yang sering kali terjadi dalam sistem mikrogrid (MG). Dengan memanfaatkan kedua jenis penyimpanan ini, sistem dapat lebih efektif dalam menjaga keseimbangan daya, terutama ketika berhadapan dengan sumber energi terbarukan yang bersifat intermittan.

Studi ini juga melakukan analisis terhadap empat skenario operasional untuk menentukan ukuran optimal dari DESS. Penentuan ukuran yang tepat tidak hanya berfokus pada pengurangan biaya operasional, tetapi juga pada kombinasi ukuran penyimpanan yang paling efisien untuk mengatasi variabilitas dalam pembangkitan daya dan permintaan beban. Hasil simulasi menunjukkan bahwa kapasitas DESS yang lebih besar tidak selalu menjamin biaya operasional yang optimal, yang menekankan pentingnya perencanaan dan sizing yang tepat dalam desain sistem penyimpanan energi.

Dalam konteks pasar listrik harian, penelitian ini menunjukkan bagaimana penjadwalan dapat dilakukan untuk mengontrol variasi permintaan daya bersih pada feeder distribusi jaringan utilitas. Dengan pendekatan ini, operator sistem (SO) dapat lebih baik dalam merencanakan dan mengelola sumber daya yang tersedia, sehingga meningkatkan efisiensi dan keandalan sistem kelistrikan secara keseluruhan. Hal ini sangat relevan mengingat tantangan yang dihadapi oleh banyak negara dalam mengintegrasikan energi terbarukan ke dalam jaringan yang ada.

Satu temuan penting dari penelitian ini adalah bahwa ukuran optimal dari masing-masing penyimpanan energi dan DESS berbeda tergantung pada apakah mikrogrid mendukung jaringan atau tidak. Ini menunjukkan bahwa tidak ada pendekatan “satu ukuran untuk semua” dalam desain sistem penyimpanan energi. Oleh karena itu, penting bagi para insinyur dan perencana sistem untuk mempertimbangkan kondisi spesifik dari mikrogrid yang sedang dirancang.

Dengan demikian, penelitian ini memberikan wawasan yang berharga bagi pengembangan sistem penyimpanan energi yang lebih efisien dan efektif. DESS tidak hanya menawarkan solusi untuk masalah stabilitas jaringan, tetapi juga membuka jalan bagi integrasi yang lebih baik dari sumber energi terbarukan. Ini adalah langkah penting menuju sistem energi yang lebih berkelanjutan dan ramah lingkungan.

Secara keseluruhan, penelitian ini menegaskan bahwa optimalisasi sistem penyimpanan energi ganda adalah kunci untuk mencapai stabilitas dan efisiensi dalam jaringan listrik modern. Dengan pendekatan yang tepat, kita dapat memanfaatkan potensi penuh dari sumber energi terbarukan dan memastikan bahwa sistem kelistrikan kita siap menghadapi tantangan di masa depan.

Written by 

Teknologia managed by CV Teknologia (Teknologia Group) is a publisher of books and scientific journals with both national and international reach.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *