Inovasi Teknologi Pengeringan: Meningkatkan Efisiensi Energi dan Keberlanjutan Melalui Fluidized Bed Drying

Review Oleh: Ropiudin, S.TP., M.Si. (Dosen Bidang Teknik Sistem Termal dan Energi Terbarukan, Universitas Jenderal Soedirman)

Dalam konteks pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) 2030 yang dicanangkan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa, pentingnya diversifikasi sumber energi alternatif dan peningkatan efisiensi energi dalam sistem termal semakin mendesak. Penggunaan energi terbarukan yang dapat diakses secara lokal sebagai pengganti bahan bakar fosil, serta pengurangan kehilangan energi, menjadi langkah krusial untuk menurunkan biaya energi yang tinggi dan jejak karbon yang dihasilkan dari proses pengeringan. Proses pengeringan menyumbang sekitar 4% dari emisi sistem pangan global, sehingga inovasi dalam teknologi pengeringan sangat diperlukan.

Fluidized Bed Drying (FBD) muncul sebagai salah satu teknologi yang menjanjikan untuk menghasilkan bahan yang dikeringkan secara merata dan lebih cepat. Namun, FBD konvensional menghadapi tantangan dalam hal fluiditas partikel kelompok Geldart-C dan D, serta konsumsi energi yang tinggi untuk memasok udara panas dengan laju aliran massa yang besar. Dalam praktiknya, hanya sekitar 55-60% dari panas yang disuplai ke pengering yang digunakan untuk evaporasi kelembapan, sementara 40-45% sisanya hilang melalui gas buang, yang menunjukkan efisiensi energi yang rendah.

Analisis energi dan eksrgi, serta perilaku hidrodinamik dalam FBD, menjadi fokus utama dalam upaya meningkatkan kinerja teknologi ini. Dengan memahami dan mengoptimalkan transfer panas dan massa, kita dapat mengidentifikasi potensi peningkatan efisiensi yang signifikan. Penelitian menunjukkan bahwa dengan pemilihan teknologi yang relevan dan parameter proses yang optimal, hingga 10-30% dari total energi yang digunakan dalam proses pengeringan dapat dihemat.

Lebih lanjut, integrasi sumber energi terbarukan dalam sistem FBD, seperti penggunaan energi surya atau biomassa, dapat meningkatkan keberlanjutan proses pengeringan. Penambahan fitur seperti penyimpanan energi, recirculation, dan dehumidifikasi dalam kolom FBD juga dapat berkontribusi pada efisiensi yang lebih baik. Proses hibridisasi, di mana FBD digabungkan dengan teknologi pengeringan lainnya, dapat memberikan solusi yang lebih fleksibel dan efisien.

Selain itu, perlakuan awal terhadap produk pangan sebelum proses pengeringan dapat meningkatkan efisiensi FBD. Dengan mempersiapkan bahan baku secara tepat, kita dapat mengurangi waktu dan energi yang dibutuhkan untuk mencapai tingkat kelembapan yang diinginkan. Hal ini tidak hanya menguntungkan dari segi efisiensi energi, tetapi juga dapat meningkatkan kualitas produk akhir.

Dalam kesimpulannya, pengembangan dan penerapan teknologi Fluidized Bed Drying yang lebih efisien dan berkelanjutan sangat penting untuk mendukung tujuan keberlanjutan global. Dengan memanfaatkan sumber energi terbarukan dan mengoptimalkan proses pengeringan, kita dapat mengurangi jejak karbon dan biaya energi, serta meningkatkan ketahanan sistem pangan. Inovasi dalam teknologi ini tidak hanya akan memberikan manfaat ekonomi, tetapi juga akan berkontribusi pada keberlanjutan lingkungan yang lebih baik.

Written by 

Teknologia managed by CV Teknologia (Teknologia Group) is a publisher of books and scientific journals with both national and international reach.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *