Oleh: Kavadya Syska, S.P., M.Si. (Dosen Bidang Teknologi Pangan – Food Technologist, Universitas Nahdlatul Ulama)
Transportasi dan komunikasi memegang peran sentral dalam mempertahankan rantai pasokan pangan global. Dalam konteks perkembangan teknologi saat ini, penggunaan Internet of Things (IoT) dalam sistem transportasi telah menjadi inovasi penting yang mampu menjawab tantangan besar ini.
Sebagai seorang pakar Teknologi Pangan dan dosen, saya melihat bahwa integrasi teknologi cerdas ke dalam sistem transportasi agro-pangan bukan hanya sebuah kemewahan, tetapi sebuah kebutuhan untuk mengoptimalkan efisiensi distribusi. Dengan geografi, lingkungan, dan iklim yang mempengaruhi produksi pangan, transportasi yang efisien menjadi vital untuk memastikan bahwa produk pangan dapat mencapai konsumen di berbagai belahan dunia dengan kualitas yang terjaga.
Penerapan IoT dalam sistem transportasi, misalnya, memungkinkan pemantauan kondisi produk secara real-time, seperti suhu dan kelembapan, yang sangat krusial untuk produk yang mudah rusak. Ini membantu mengurangi kerugian produk selama pengiriman, sehingga tidak hanya menghemat biaya tetapi juga meningkatkan kepercayaan konsumen terhadap kualitas produk.
Selain itu, strategi seperti backhauling dan pemanfaatan kendaraan yang efisien dapat menekan biaya operasional dan dampak lingkungan, sekaligus memastikan bahwa transportasi berlangsung secara berkelanjutan. Kolaborasi dengan logistik pihak ketiga dan pemilihan kendaraan yang tepat juga memainkan peran penting dalam memastikan pengiriman tepat waktu, yang menjadi faktor kritis dalam menjaga kesegaran produk pangan.
Masa depan transportasi pangan jelas menuju ke arah otomatisasi penuh yang didukung oleh perangkat berbasis TIK dan aplikasi IoT. Ini akan mencakup koordinasi yang lebih baik, pengurangan biaya operasional, serta peningkatan efisiensi dan efektivitas pengiriman produk. Sebagai seorang yang bergerak di bidang Teknologi Pangan, saya percaya bahwa teknologi ini tidak hanya akan merevolusi cara kita mendistribusikan pangan, tetapi juga akan meningkatkan ketahanan pangan global dengan mengurangi kerugian pasca-panen dan memastikan bahwa produk pangan sampai ke konsumen dengan kualitas terbaik.
Secara keseluruhan, langkah-langkah ini akan menjadi fondasi penting untuk menghadapi tantangan masa depan dalam sistem distribusi pangan global, memastikan bahwa rantai pasokan dapat terus berjalan dengan lancar meskipun menghadapi berbagai hambatan geografis dan iklim.