Optimasi Pemanfaatan Tandan Kosong Kelapa Sawit untuk Pupuk Organik: Studi Kelayakan Teknis dan Finansial

Oleh: Ropiudin, S.TP., M.Si. (Dosen Bidang Teknik Sistem Termal dan Energi Terbarukan, Universitas Jenderal Soedirman)

Dari perspektif energi terbarukan, penelitian ini menawarkan wawasan penting mengenai pemanfaatan tandan kosong kelapa sawit (OPEFB) sebagai bahan baku untuk produksi pupuk organik. Tandan kosong kelapa sawit merupakan limbah yang dihasilkan dalam jumlah besar oleh industri minyak sawit, dan pemanfaatan limbah ini untuk produksi pupuk organik tidak hanya dapat mengurangi dampak lingkungan tetapi juga menghasilkan nilai tambah yang signifikan.

Penelitian ini menyoroti pentingnya proses delignifikasi dalam meningkatkan kualitas pupuk organik yang dihasilkan dari OPEFB. Delignifikasi adalah proses penghilangan lignin dari biomassa, yang bertujuan untuk meningkatkan dekomposisi bahan organik dalam kompos. Dalam studi ini, proses delignifikasi dilakukan dengan menggunakan aktivator kompos “OrgaDec” dan jamur Trichoderma. Penggunaan aktivator ini dapat mempercepat proses penguraian lignin, yang pada akhirnya meningkatkan kualitas pupuk organik.Namun, efisiensi mesin reaktor delignifikasi dalam penelitian ini menunjukkan bahwa masih ada ruang untuk perbaikan. Efisiensi mass balance yang hanya mencapai 1,884% dan efisiensi daya mesin sebesar 12,5% menunjukkan bahwa proses delignifikasi saat ini belum optimal. Peningkatan efisiensi proses ini penting untuk memastikan bahwa produksi pupuk organik dari OPEFB dapat dilakukan dengan cara yang lebih efektif dan ekonomis.

Dari sisi finansial, penelitian ini menunjukkan bahwa produksi pupuk organik dari OPEFB yang dielignifikasi memiliki potensi keuntungan yang menjanjikan. Dengan titik impas (BEP) yang dicapai pada produksi 44 kg, Return on Equity (ROE) sebesar 30%, dan periode pengembalian modal (Payback Period) sekitar 3,3 tahun, proyek ini dinilai menguntungkan dan layak secara finansial. Hasil ini menunjukkan bahwa investasi dalam teknologi dan infrastruktur yang diperlukan untuk proses ini dapat kembali dengan cepat, menjadikannya pilihan yang menarik bagi para pelaku industri.

Produksi pupuk organik dari OPEFB tidak hanya menawarkan manfaat ekonomi tetapi juga manfaat lingkungan yang signifikan. Dengan mengubah limbah industri sawit menjadi produk yang bermanfaat, penelitian ini berkontribusi pada praktik pertanian yang lebih berkelanjutan dan pengelolaan limbah yang lebih efektif. Pengurangan limbah ini juga dapat mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan, seperti pencemaran air dan emisi gas rumah kaca, yang sering dikaitkan dengan pengelolaan limbah sawit yang tidak efisien.

Secara keseluruhan, penelitian ini menunjukkan bahwa produksi pupuk organik dari tandan kosong kelapa sawit yang dielignifikasi adalah pilihan yang layak secara teknis dan finansial. Meskipun ada tantangan dalam hal efisiensi teknis, potensi keuntungan finansial dan manfaat lingkungan menjadikannya solusi yang menarik untuk diterapkan dalam industri minyak sawit. Untuk langkah ke depan, peningkatan pada efisiensi proses delignifikasi dan optimalisasi penggunaan mesin dapat lebih meningkatkan kelayakan proyek ini. Penelitian ini berkontribusi pada pengembangan praktik pertanian berkelanjutan dan pengelolaan limbah yang lebih baik dalam industri kelapa sawit, yang pada akhirnya mendukung tujuan energi terbarukan dan keberlanjutan lingkungan.

Written by 

Teknologia managed by CV Teknologia (Teknologia Group) is a publisher of books and scientific journals with both national and international reach.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *