Optimasi Panel Fotovoltaik: Solusi Inovatif untuk Mengurangi Emisi CO2 dan Ketergantungan pada Energi Fosil

Oleh: Ropiudin, S.TP., M.Si. (Dosen Bidang Teknik Sistem Termal dan Energi Terbarukan, Universitas Jenderal Soedirman)

Peningkatan efisiensi pembangkit listrik fotovoltaik menjadi salah satu langkah strategis dalam transisi menuju energi terbarukan dan pengurangan emisi karbon. Energi surya, sebagai salah satu sumber daya yang paling melimpah dan bersih, menawarkan potensi besar untuk dikembangkan lebih lanjut. Dalam konteks ini, studi yang disajikan menunjukkan bagaimana penggunaan teknologi pelacakan matahari dapat meningkatkan efisiensi panel fotovoltaik hingga 26,12% dibandingkan dengan panel tetap tradisional. Hal ini menjadi terobosan penting dalam upaya untuk mengurangi ketergantungan pada pembangkit listrik berbasis bahan bakar fosil dan menurunkan emisi karbon global.

Teknologi pelacakan matahari pada panel fotovoltaik memungkinkan panel bergerak mengikuti posisi matahari sepanjang hari dan sepanjang musim, yang secara signifikan meningkatkan daya serap energi matahari. Dalam perhitungan yang dipaparkan, peningkatan efisiensi ini dapat berkontribusi pada pengurangan emisi CO2 hingga 183,63 juta ton per tahun. Dampak ini setara dengan mengurangi penggunaan batubara standar sebesar 73,67 juta ton per tahun, sebuah langkah penting dalam mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil yang selama ini menjadi penyumbang utama emisi gas rumah kaca.

Selain manfaat lingkungan, teknologi ini juga berpotensi memberikan keuntungan ekonomi yang signifikan. Dengan pengurangan emisi karbon yang mencapai ratusan juta ton, nilai penangkapan karbon dalam konteks perdagangan karbon dapat mencapai sekitar EUR 15,48 miliar. Hal ini menunjukkan bahwa tidak hanya dari sisi lingkungan, tetapi juga dari sudut pandang ekonomi, investasi pada teknologi panel fotovoltaik pelacakan adalah solusi yang sangat menjanjikan. Perdagangan karbon menjadi instrumen penting dalam upaya global untuk mengendalikan emisi dan menciptakan insentif bagi perusahaan dan negara-negara untuk mengurangi jejak karbon mereka.

Namun, implementasi teknologi pelacakan matahari ini juga memerlukan investasi infrastruktur dan pengembangan teknologi yang lebih maju. Salah satu tantangan utama adalah biaya awal yang lebih tinggi dibandingkan dengan panel surya tetap. Meskipun demikian, efisiensi yang dihasilkan dari teknologi ini dalam jangka panjang dapat mengimbangi investasi awal, terutama dengan adanya insentif dari perdagangan karbon dan pengurangan biaya energi fosil. Teknologi ini sangat relevan terutama bagi negara-negara yang memiliki radiasi matahari tinggi sepanjang tahun, seperti Indonesia.

Korelasi yang ditetapkan antara pembangkitan daya dari panel surya, setara batubara standar, dan penyerap karbon dalam studi ini memberikan dasar yang kuat untuk kebijakan dan regulasi energi terbarukan. Pemanfaatan teknologi pelacakan tidak hanya dapat meningkatkan kinerja sistem energi terbarukan, tetapi juga memberikan pengaruh besar pada kebijakan pengurangan emisi karbon dan peralihan energi bersih. Ini adalah langkah penting menuju pencapaian target pengurangan emisi yang telah disepakati dalam perjanjian iklim internasional.

Selain itu, studi ini menekankan pentingnya melibatkan analisis penghitungan karbon dalam strategi perdagangan karbon. Dengan mengetahui nilai ekonomi dari karbon yang berhasil ditangkap dan dikurangi, negara-negara dan perusahaan dapat merencanakan investasi yang lebih strategis dalam teknologi energi terbarukan. Pada akhirnya, ini akan berkontribusi pada penurunan biaya teknologi terbarukan dan meningkatkan daya saing mereka dibandingkan dengan pembangkit listrik berbasis bahan bakar fosil.

Secara keseluruhan, penerapan teknologi panel fotovoltaik pelacakan merupakan langkah maju dalam optimalisasi energi surya. Dengan peningkatan efisiensi yang signifikan, pengurangan emisi CO2, dan potensi keuntungan ekonomi yang besar dari perdagangan karbon, teknologi ini bisa menjadi solusi kunci dalam transisi global menuju energi terbarukan yang lebih bersih dan berkelanjutan.

Written by 

Teknologia managed by CV Teknologia (Teknologia Group) is a publisher of books and scientific journals with both national and international reach.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *