Oleh: Kavadya Syska, S.P., M.Si. (Dosen Bidang Teknologi Pangan – Food Technologist, Universitas Nahdlatul Ulama Al Ghazali Cilacap / UNUGHA Cilacap)
Chitosan, yang pertama kali ditemukan pada tahun 1859 dan diberi nama pada tahun 1894, telah menjadi topik perhatian dalam berbagai disiplin ilmu selama lebih dari satu abad. Keunikan chitosan terletak pada sifat-sifatnya yang sangat biokompatibel dan antimikroba, menjadikannya bahan yang sangat berharga di berbagai bidang, termasuk rekayasa medis, ilmu pangan, ilmu lingkungan, dan kosmetik. Namun, di balik sejarah panjangnya, potensi chitosan dalam rekayasa kimia masih terus memberikan inspirasi untuk aplikasi-aplikasi inovatif yang mungkin belum terbayangkan sebelumnya.
Dalam konteks ilmu pangan, chitosan menawarkan berbagai kemungkinan menarik. Sifat antimikrobanya, misalnya, memungkinkan penggunaannya sebagai agen pengawet alami dalam berbagai produk pangan. Selain itu, chitosan dapat digunakan dalam pembentukan film pengemasan yang tidak hanya mampu melindungi makanan dari kontaminasi mikroba, tetapi juga membantu memperpanjang masa simpan tanpa perlu bahan pengawet tambahan. Ini sejalan dengan tren global yang semakin mengarah pada penggunaan bahan alami dan ramah lingkungan dalam industri pangan.
Artikel ini juga menyoroti berbagai teknik analitis yang digunakan untuk mengidentifikasi chitosan, memberikan gambaran menyeluruh tentang bagaimana chitosan dapat dianalisis dan diterapkan. Informasi ini sangat penting bagi para peneliti yang ingin mendalami karakterisasi chitosan atau mengeksplorasi lebih jauh aplikasinya dalam produk pangan. Teknik-teknik analitis yang dibahas, mulai dari spektroskopi hingga mikroskopi elektron, memberikan wawasan mendalam tentang struktur dan sifat-sifat chitosan, yang pada akhirnya dapat digunakan untuk mengembangkan aplikasi pangan yang lebih inovatif dan efisien.
Secara keseluruhan, potensi chitosan dalam teknologi pangan sangatlah luas, dan terus berkembang seiring dengan kemajuan teknologi analitis dan pemahaman yang lebih mendalam tentang bahan ini. Chitosan bukan hanya sekadar bahan antimikroba; ia adalah kunci untuk membuka berbagai inovasi di masa depan, khususnya dalam industri pangan yang semakin menuntut solusi yang aman, efektif, dan berkelanjutan. Artikel ini bukan hanya menjadi panduan bagi para peneliti, tetapi juga sebagai pengingat bahwa chitosan, meski sudah dikenal lebih dari satu abad, masih menyimpan banyak potensi yang belum sepenuhnya digali.