Polusi Ozon: Ancaman Tersembunyi bagi Produksi Tebu dan Ketahanan Pangan Global

Oleh: Kavadya Syska, S.P., M.Si. (Dosen Bidang Teknologi Pangan – Food Technologist, Universitas Nahdlatul Ulama)

Tebu merupakan komoditas yang sangat penting, terutama dalam produksi bioenergi seperti bioetanol. Namun, penelitian terbaru mengungkapkan adanya ancaman baru terhadap tanaman ini, yaitu polusi udara, khususnya ozon (O3). Sebagai tanaman C4, tebu sebelumnya dianggap lebih tahan terhadap kondisi lingkungan yang ekstrim dibandingkan tanaman C3 seperti padi atau gandum. Namun, studi ini menunjukkan bahwa paparan ozon, yang semakin meningkat di wilayah tropis, dapat menyebabkan kerugian signifikan pada produksi tebu, sebuah realitas yang harus menjadi perhatian bagi industri bioenergi dan pertanian global.

Penelitian ini berfokus pada dampak ozon terhadap genotipe tebu komersial seperti CTC4 dan Q240, yang ternyata cukup rentan terhadap paparan ozon. Paparan ozon dalam jangka panjang dapat memengaruhi alokasi biomassa tebu, khususnya pada daun, yang berakibat langsung pada produktivitas tanaman. Ini penting mengingat bahwa produksi tebu bukan hanya untuk konsumsi manusia, tetapi juga sebagai bahan baku utama untuk biofuel yang permintaannya terus meningkat, terutama di negara penghasil tebu utama seperti Brasil.

Dengan menggunakan model simulasi yang kompleks (JULES vn 5.6), para peneliti berhasil memproyeksikan dampak ozon terhadap produksi tebu di Brasil. Mereka menemukan bahwa antara 5,6% hingga 18,3% produktivitas tanaman berpotensi hilang akibat paparan ozon. Ini adalah angka yang sangat mengkhawatirkan karena bukan hanya berdampak pada sektor energi terbarukan, tetapi juga pada ekonomi dan ketahanan pangan di wilayah tropis.

Penelitian ini menunjukkan bahwa kerentanan terhadap ozon sangat bergantung pada genotipe tanaman. Artinya, tidak semua varietas tebu memiliki tingkat ketahanan yang sama terhadap polusi udara ini. Oleh karena itu, langkah-langkah adaptasi, seperti pemilihan varietas yang lebih tahan terhadap ozon, perlu segera diterapkan. Selain itu, ada kebutuhan mendesak untuk memperhatikan dampak polusi udara dalam perencanaan ekspansi produksi tebu global.

Secara keseluruhan, penelitian ini memberikan wawasan baru tentang risiko yang belum banyak diperhitungkan sebelumnya, yaitu polusi ozon terhadap tanaman C4 seperti tebu. Sebagai dosen Teknologi Pangan, saya melihat ini sebagai peringatan penting untuk mulai mempertimbangkan kualitas udara dalam perencanaan pertanian global, terutama di wilayah tropis. Keberlanjutan industri bioenergi dan ketahanan pangan global mungkin sangat bergantung pada kemampuan kita untuk mengatasi tantangan baru ini melalui inovasi teknologi dan adaptasi varietas tanaman yang lebih tahan terhadap lingkungan yang semakin terpolusi.

Written by 

Teknologia managed by CV Teknologia (Teknologia Group) is a publisher of books and scientific journals with both national and international reach.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *