Oleh: Kavadya Syska, S.P., M.Si. (Dosen Bidang Teknologi Pangan – Food Technologist, Universitas Nahdlatul Ulama)
Sebagai seorang Dosen Teknologi Pangan, narasi di atas memberikan pandangan mendalam mengenai inovasi pengembangan nougat bebas gula yang menawarkan solusi sehat bagi penderita diabetes. Nougat yang umumnya menggunakan gula dan madu dalam jumlah tinggi menjadi tantangan bagi penderita diabetes karena risiko peningkatan gula darah. Penelitian ini bertujuan untuk menciptakan resep alternatif yang mempertahankan tekstur dan rasa yang familiar, tetapi dengan bahan pengganti yang lebih aman bagi penderita diabetes. Hal ini menjadi langkah penting dalam memberikan pilihan yang lebih sehat di dunia kuliner manisan.
Dalam pembuatan nougat bebas gula, bahan-bahan seperti gom xanthan, eritritol, dan inulin digunakan sebagai pengganti gula dan madu tradisional. Eritritol adalah pemanis rendah kalori yang tidak menyebabkan lonjakan gula darah, menjadikannya pilihan ideal untuk penderita diabetes. Inulin, sebagai serat pangan, tidak hanya memberikan manfaat kesehatan usus, tetapi juga berfungsi sebagai pengganti yang baik untuk tekstur manis pada nougat. Dari sudut pandang teknologi pangan, penggunaan bahan-bahan ini adalah inovasi yang memungkinkan terciptanya makanan manis yang lebih sehat tanpa mengorbankan kualitas rasa.
Penelitian ini menunjukkan bahwa nougat bebas gula yang dikembangkan berhasil memiliki tekstur yang sebanding dengan nougat tradisional, terutama dalam hal kekenyalan dan gaya geser. Namun, beberapa perbedaan muncul dalam kekompakan dan daya rekat produk. Menariknya, kelarutan dan daya rekat dari nougat bebas gula ini justru lebih unggul daripada nougat biasa. Hal ini penting karena tekstur menjadi salah satu aspek kunci yang mempengaruhi pengalaman konsumen. Dari perspektif teknologi pangan, peningkatan ini menawarkan nilai tambah bagi produk sehat yang dapat diterima lebih luas oleh masyarakat.
Kualitas rasa dan kemanisan adalah faktor utama dalam daya tarik makanan manis. Meskipun menggunakan pemanis alternatif, nougat bebas gula ini berhasil mempertahankan kemanisan yang diharapkan konsumen. Ini merupakan pencapaian penting dalam pengembangan produk bebas gula, karena menjaga kualitas rasa tetap menjadi tantangan utama. Dengan begitu, produk ini tidak hanya cocok untuk penderita diabetes, tetapi juga dapat diterima oleh konsumen umum yang mencari alternatif manis yang lebih sehat.
Selain analisis sensoris dan tekstur, penelitian ini juga melakukan uji in vivo pada tikus diabetes non-obesitas (NOD), model diabetes tipe 1. Hasil percobaan menunjukkan bahwa tikus yang diberi makan nougat bebas gula mengalami kejadian diabetes yang lebih rendah dibandingkan dengan kelompok yang diberi nougat komersial. Ini membuktikan bahwa nougat bebas gula tidak memicu peningkatan kadar gula darah secara signifikan. Dari perspektif kesehatan pangan, ini adalah temuan penting yang menunjukkan bahwa produk ini aman untuk dikonsumsi oleh penderita diabetes dan memiliki potensi besar untuk diterima secara luas.
Pengembangan nougat bebas gula ini membuka peluang besar di industri makanan, terutama dalam pasar makanan sehat. Dengan meningkatnya kesadaran akan bahaya gula berlebih dan pentingnya menjaga pola makan sehat, nougat ini bisa menjadi produk yang menarik bagi konsumen yang peduli akan kesehatan. Teknologi pangan berperan penting dalam memastikan bahwa produk dapat diproduksi secara massal tanpa mengorbankan kualitas tekstur dan rasa. Potensi ini menciptakan peluang besar bagi industri makanan untuk menciptakan camilan manis yang ramah diabetes dan tetap memuaskan.
Ketiga bahan utama yang digunakan dalam pengembangan nougat bebas gula memiliki peran signifikan. Gom xanthan berfungsi sebagai agen pengental yang membantu mempertahankan tekstur, eritritol sebagai pemanis rendah kalori, dan inulin memberikan manfaat serat yang juga berperan dalam tekstur. Kombinasi bahan-bahan ini bukan hanya untuk menciptakan rasa manis, tetapi juga memastikan bahwa produk tetap memiliki sifat sensoris yang diinginkan. Dari sudut pandang teknologi pangan, ini menunjukkan bagaimana pemilihan bahan yang tepat dapat memberikan solusi inovatif tanpa mengorbankan kualitas.
Meskipun nougat bebas gula menawarkan banyak keuntungan, tantangan tetap ada dalam hal penerimaan konsumen dan skala produksi. Penelitian ini telah menunjukkan hasil positif dalam aspek tekstur dan rasa, tetapi tantangan berikutnya adalah memastikan bahwa produk dapat diproduksi secara konsisten dalam skala besar. Dengan meningkatnya permintaan akan makanan sehat, produk seperti ini memiliki peluang besar untuk diterima di pasar, terutama di kalangan konsumen yang peduli akan kesehatan. Industri makanan harus terus mengembangkan produk-produk sehat yang tidak hanya aman dikonsumsi, tetapi juga enak dinikmati.
Sebagai kesimpulan, penelitian ini telah berhasil mengembangkan nougat bebas gula yang inovatif dengan kualitas sensoris yang tidak kalah dengan produk tradisional. Produk ini tidak hanya aman untuk penderita diabetes, tetapi juga menawarkan manfaat tekstur dan rasa yang memadai bagi konsumen umum. Inovasi ini menunjukkan potensi besar dalam mengembangkan produk manis yang sehat di masa depan, yang tidak hanya mendukung kesehatan konsumen, tetapi juga meningkatkan keberlanjutan industri makanan sehat.