Review Oleh: Ropiudin, S.TP., M.Si. (Dosen Bidang Teknik Sistem Termal dan Energi Terbarukan, Universitas Jenderal Soedirman)
Penelitian terbaru mengenai model evaluasi stasiun penyimpanan energi semakin memperjelas pentingnya pendekatan holistik dalam menilai keberlanjutan dan manfaat jangka panjang teknologi ini. Fokus yang biasanya terpusat pada model biaya dan manfaat ekonomi kini mulai bergeser untuk mencakup dampak sosial yang dihasilkan oleh operasi jangka panjang stasiun penyimpanan energi. Sebagai seorang dosen di bidang Teknik Sistem Termal dan Energi Terbarukan, pandangan ini sangat relevan karena penyimpanan energi memainkan peran krusial dalam mendukung transisi menuju energi terbarukan yang lebih stabil dan efisien.
Dalam penelitian ini, model biaya stasiun penyimpanan energi dirancang dengan memperhitungkan berbagai komponen seperti biaya konstruksi, biaya sewa baterai penyimpanan, biaya tenaga kerja, biaya operasi dan pemeliharaan, serta biaya pembuangan. Model ini memberikan gambaran yang jelas tentang berapa besar biaya yang diperlukan untuk membangun dan mengoperasikan stasiun penyimpanan energi. Faktor-faktor seperti sewa baterai dan biaya pembuangan juga menjadi penting, mengingat masa pakai terbatas baterai yang membutuhkan penggantian dan pengelolaan limbah yang tepat.
Selain itu, model manfaat juga dikembangkan dengan mempertimbangkan aspek ekonomi dan sosial. Secara ekonomi, stasiun penyimpanan energi dapat memberikan penghematan biaya operasional dalam sistem energi terbarukan, misalnya dengan menstabilkan pasokan listrik selama periode fluktuasi. Namun, manfaat sosialnya sering kali diabaikan. Stasiun penyimpanan energi dapat mendukung transisi energi yang lebih adil dan berkelanjutan dengan menciptakan lapangan kerja, meningkatkan keamanan energi lokal, dan mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil. Manfaat sosial ini perlu diperhitungkan untuk memahami dampak keseluruhan dari teknologi ini terhadap masyarakat luas.
Penelitian ini kemudian memperkenalkan model evaluasi manfaat komprehensif yang mencakup seluruh siklus hidup stasiun penyimpanan energi. Dengan model ini, kita dapat menilai manfaat ekonomi dan sosial dalam jangka panjang, serta menentukan skala pembangunan yang paling optimal. Model ini membandingkan manfaat komprehensif dari empat skala stasiun penyimpanan energi yang berbeda, memungkinkan pengambil keputusan untuk memilih skala pembangunan yang memberikan manfaat maksimal dengan biaya minimal. Pendekatan berbasis siklus hidup ini sangat relevan dalam memastikan bahwa teknologi ini tidak hanya efisien secara ekonomi, tetapi juga berkelanjutan secara sosial dan lingkungan.
Menentukan skala optimal sangat penting dalam konteks penyimpanan energi, terutama ketika mempertimbangkan biaya besar yang terkait dengan pembangunan infrastruktur ini. Dengan menggunakan evaluasi manfaat komprehensif, kita dapat menghindari over-investasi atau under-investasi, sehingga dapat memastikan bahwa sumber daya yang tersedia dimanfaatkan secara efisien. Selain itu, manfaat sosial seperti peningkatan kualitas hidup melalui stabilitas pasokan energi, khususnya di wilayah yang rawan pemadaman listrik, dapat menjadi faktor penentu dalam memilih skala yang tepat.
Sebagai dosen dan peneliti di bidang energi terbarukan, penting untuk mencatat bahwa penelitian ini menawarkan pendekatan intuitif yang dapat membantu para pengambil keputusan dalam merencanakan proyek-proyek besar. Melalui simulasi dan perbandingan berbagai skala pembangunan, model evaluasi ini memungkinkan adanya pemahaman yang lebih baik tentang implikasi jangka panjang dari keputusan investasi di sektor penyimpanan energi.
Secara keseluruhan, penelitian ini tidak hanya memberikan kerangka kerja baru untuk mengevaluasi stasiun penyimpanan energi, tetapi juga mengedepankan pentingnya mempertimbangkan dampak sosial dalam perencanaan infrastruktur energi. Dengan mempertimbangkan manfaat sosial dan ekonomi secara bersamaan, kita dapat menciptakan solusi energi yang tidak hanya efisien, tetapi juga adil dan berkelanjutan bagi masyarakat di masa depan.