Teknologia News – Semangat keberlanjutan dan inovasi yang diterapkan oleh Kelompok Gula Kelapa Kristal di Desa Sunyalangu, Kabupaten Banyumas, semakin memperkuat posisinya di pasar dengan dukungan dari Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed). Dalam kegiatan yang berjudul “Sosialisasi ‘Green Manufacturing’ melalui Teknologi Biobriket,” LPPM Unsoed bersama Ketua Tim Ropiudin berhasil memperkenalkan konsep “Green Manufacturing” kepada masyarakat setempat untuk meningkatkan daya saing produk gula kelapa kristal.
Kelompok Gula Kelapa Kristal di Desa Sunyalangu telah lama dikenal sebagai produsen gula kelapa kristal berkualitas tinggi. Namun, mereka menyadari bahwa untuk tetap bersaing di pasar yang semakin ketat, inovasi berkelanjutan adalah kunci keberhasilan mereka. Salah satu langkah penting dalam hal ini adalah penerapan prinsip “Green Manufacturing” dalam proses produksi mereka.
Dalam kegiatan sosialisasi yang diinisiasi oleh LPPM Unsoed, anggota Kelompok Gula Kelapa Kristal serta masyarakat desa lainnya diberikan pemahaman mendalam tentang konsep “Green Manufacturing” dan penggunaan teknologi biobriket. Biobriket adalah briket yang terbuat dari limbah biomassa seperti cangkang kelapa dan serbuk gergaji. Penggunaan biobriket ini mengurangi penggunaan kayu bakar konvensional dalam produksi gula kelapa kristal, menjadikannya lebih ramah lingkungan.
Ketua Tim Ropiudin, yang memimpin acara sosialisasi ini, mengatakan, “Kami percaya bahwa pengenalan konsep ‘Green Manufacturing’ dan teknologi biobriket akan membantu meningkatkan daya saing produk gula kelapa kristal dari Desa Sunyalangu. Hal ini bukan hanya tentang inovasi, tetapi juga tentang berkelanjutan.”
Dengan mengurangi emisi karbon dan memanfaatkan limbah sebagai sumber energi, Desa Sunyalangu semakin menjadi contoh dalam upaya menjaga lingkungan dan berkontribusi pada perubahan iklim.
Ketua Kelompok Gula Kelapa Sari Manggar, Siti Lutfiyah menyatakan, “Kami sangat menghargai upaya LPPM Unsoed dan Ketua Tim Ropiudin dalam membantu kami memahami konsep ‘Green Manufacturing’ dan teknologi biobriket. Kami berharap desa kami dapat menjadi contoh bagi yang lain dalam upaya mencapai pembangunan berkelanjutan.”
Sosialisasi “Green Manufacturing” melalui teknologi biobriket di Desa Sunyalangu merupakan tonggak penting dalam perjalanan menuju keberlanjutan dan keberhasilan ekonomi lokal. Inisiatif ini menunjukkan bagaimana kolaborasi antara lembaga akademik dan masyarakat dapat menciptakan solusi inovatif untuk meningkatkan daya saing ekonomi lokal sambil menjaga lingkungan hidup.