Review Oleh: Ropiudin, S.TP., M.Si. (Dosen Bidang Teknik Sistem Termal dan Energi Terbarukan, Universitas Jenderal Soedirman)
Dalam konteks pengembangan energi terbarukan, pemanfaatan energi panas bumi sebagai solusi multi-output dalam berbagai kondisi dan suhu merupakan inovasi yang patut diapresiasi. Penelitian yang diusulkan ini menunjukkan pemanfaatan panas bumi melalui siklus multigenerasi yang terdiri dari beberapa teknologi canggih seperti Siklus Kalina, Siklus Rankine Organik (ORC), generator termoelektrik, sistem refrigerasi absorpsi efek ganda, pengering, pemanas air domestik, proses desalinasi multi-efek, rumah kaca, serta unit produksi dan penyimpanan hidrogen. Ini adalah langkah maju yang signifikan dalam upaya mengintegrasikan berbagai kebutuhan energi secara terpadu dan berkelanjutan.
Tujuan utama dari studi ini adalah menghasilkan listrik, pendinginan, pemanasan, air panas, pengeringan, pemanasan rumah kaca, hidrogen, oksigen, dan air tawar dengan pendekatan yang ramah lingkungan. Melalui analisis termodinamika yang mendalam menggunakan metode efisiensi energi dan eksergi, penelitian ini berhasil menunjukkan bahwa siklus multigenerasi berbasis panas bumi ini tidak hanya efisien tetapi juga efektif dalam memenuhi kebutuhan energi yang beragam. Parameter-parameter penting dalam penelitian ini telah dianalisis secara cermat untuk menilai pengaruhnya terhadap efisiensi keseluruhan dan subsistem yang ada.
Hasil analisis menunjukkan bahwa model yang dievaluasi memiliki kemampuan untuk menghasilkan daya bersih sekitar 298 kW. Ini merupakan pencapaian yang signifikan, mengingat sumber energi utama berasal dari panas bumi yang dianggap sebagai energi terbarukan yang berkelanjutan dan rendah emisi karbon. Di samping itu, tingkat pendinginan dan pemanasan dari pabrik gabungan yang terintegrasi ini masing-masing mencapai 1169 kW dan 1783 kW. Ini mengindikasikan bahwa sistem ini mampu memenuhi kebutuhan energi termal untuk berbagai aplikasi seperti pendinginan ruangan, pemanasan ruang, dan pemanas air.
Lebih lanjut, hasil penelitian ini juga menunjukkan bahwa tanaman yang diuji mampu memproduksi hidrogen sebanyak 0,000392 kg/s dan air tawar sebesar 2,77 kg/s. Produksi hidrogen dalam jumlah ini merupakan langkah penting menuju penggunaan energi yang lebih bersih dan berkelanjutan, mengingat hidrogen dapat digunakan sebagai bahan bakar alternatif yang ramah lingkungan. Di sisi lain, kapasitas produksi air tawar ini dapat sangat membantu dalam mengatasi krisis air di wilayah yang kekurangan air, terutama yang berada di daerah pesisir atau daerah yang sulit dijangkau.
Efisiensi energi dan eksergi yang dihitung dari siklus ini masing-masing adalah 0,4248 dan 0,3826. Nilai ini menunjukkan bahwa sistem ini cukup efisien dalam mengkonversi energi panas bumi menjadi energi yang dapat dimanfaatkan untuk berbagai tujuan. Meskipun demikian, terdapat ruang untuk perbaikan lebih lanjut dalam hal efisiensi eksergi, yang mengukur kemampuan sistem untuk melakukan kerja berguna setelah kerugian yang tak terhindarkan seperti gesekan dan transfer panas yang tidak sempurna.
Secara keseluruhan, penelitian ini memberikan kontribusi penting dalam bidang energi terbarukan dengan menawarkan solusi multigenerasi yang tidak hanya meningkatkan efisiensi energi tetapi juga meminimalkan dampak lingkungan. Dengan memanfaatkan energi panas bumi, sistem ini mampu menawarkan berbagai keluaran energi dari satu sumber yang sama, mengurangi ketergantungan pada sumber energi fosil yang terbatas dan berpolusi tinggi. Di samping itu, pendekatan ini memperlihatkan potensi besar untuk diaplikasikan di berbagai kondisi geografis dan iklim, menjadikannya sebagai solusi yang fleksibel dan adaptif.
Penelitian ini sejalan dengan visi global menuju masa depan yang lebih hijau dan berkelanjutan. Para peneliti, praktisi, dan pembuat kebijakan diharapkan dapat melihat potensi yang ditawarkan oleh sistem multigenerasi berbasis energi panas bumi ini dan mendorong pengembangan lebih lanjut untuk implementasi dalam skala yang lebih luas. Dengan demikian, penelitian ini tidak hanya memberikan wawasan baru dalam bidang teknik termal dan energi terbarukan, tetapi juga menawarkan jalan menuju sistem energi masa depan yang lebih efisien, bersih, dan ramah lingkungan.