Inovasi Teknologi Bionutrien: Mengubah Limbah Hewan Menjadi Koprolit Beraktivitas Biologis Tinggi Melalui Kavitasi

Oleh: Kavadya Syska, S.P., M.Si. (Dosen Bidang Teknologi Pangan – Food Technologist, Universitas Nahdlatul Ulama)

Pengembangan teknologi dan inovasi di bidang pangan dan pertanian terus mendorong kita untuk mencari solusi yang lebih efisien dan ramah lingkungan, terutama dalam memanfaatkan limbah untuk menghasilkan produk bernilai tambah. Artikel ini menyajikan hasil menarik dari pengembangan teknologi produksi bionutrien dengan memanfaatkan limbah hewan menjadi koprolit, menggunakan metode kavitasi untuk meningkatkan efisiensi biologis produk yang dihasilkan. Pendekatan ini tidak hanya menawarkan solusi untuk pengelolaan limbah, tetapi juga meningkatkan produktivitas pertanian.

Kavitasi, teknologi utama dalam pengembangan ini, melibatkan penggunaan getaran ultrasonik dan tekanan sangat tinggi untuk menciptakan gelembung-gelembung kecil yang meledak, menghasilkan energi besar yang mampu memecah molekul-molekul panjang dari zat humat menjadi fragmen-fragmen dengan berat molekul yang lebih rendah. Zat humat ini dikenal memiliki peran penting dalam meningkatkan kesuburan tanah dan pertumbuhan tanaman, namun aktivitas biologisnya seringkali terbatas oleh ukuran molekulnya yang besar. Dengan memecah molekul-molekul ini menjadi lebih kecil, proses kavitasi meningkatkan bioavailabilitas dan efektivitas zat humat, sehingga meningkatkan kinerja bionutrien yang dihasilkan.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa produk bionutrien yang dihasilkan melalui proses ini telah diuji pada tanaman bit gula. Penerapan bionutrien ini menunjukkan peningkatan yang signifikan dalam ketahanan tanaman terhadap faktor-faktor iklim yang merugikan. Hal ini sangat penting mengingat tantangan perubahan iklim yang semakin mengganggu produktivitas tanaman. Selain itu, produk ini juga terbukti meningkatkan hasil panen bit gula tanpa mengorbankan kualitas makanan, sebuah pencapaian yang luar biasa dalam bidang teknologi pangan.

Dari perspektif Teknologi Pangan, inovasi ini menawarkan beberapa manfaat penting. Pertama, dengan memanfaatkan limbah hewan, teknologi ini membantu mengurangi masalah lingkungan yang terkait dengan pembuangan limbah, sambil menghasilkan produk yang bermanfaat bagi pertanian. Limbah hewan yang seringkali menjadi sumber polusi, kini dapat diolah menjadi sumber nutrisi yang berharga bagi tanaman. Kedua, teknologi kavitasi yang digunakan memungkinkan pemecahan molekul humat menjadi fragmen yang lebih kecil dan lebih aktif secara biologis, sehingga lebih mudah diserap oleh tanaman. Ini berarti bahwa nutrien tersebut dapat bekerja lebih efisien, mengurangi kebutuhan akan pupuk tambahan dan meningkatkan keberlanjutan pertanian.

Di samping itu, peningkatan hasil dan ketahanan tanaman bit gula terhadap kondisi lingkungan yang tidak menguntungkan menunjukkan potensi besar bionutrien ini untuk digunakan pada berbagai jenis tanaman lainnya. Dengan demikian, produk ini dapat memainkan peran penting dalam mendukung ketahanan pangan, terutama di daerah yang menghadapi tantangan cuaca ekstrem atau penurunan kesuburan tanah.

Namun, meskipun hasil awal ini sangat menjanjikan, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dan diteliti lebih lanjut. Penggunaan teknologi kavitasi dan dampaknya terhadap sifat kimia dan fisik nutrien dalam jangka panjang harus terus dipantau untuk memastikan keamanannya bagi tanah dan ekosistem. Selain itu, studi lebih lanjut mengenai biaya produksi dan skala komersial dari teknologi ini juga diperlukan untuk memastikan keberlanjutannya dalam jangka panjang.

Secara keseluruhan, pengembangan teknologi ini menunjukkan kemajuan yang signifikan dalam penggunaan teknologi canggih untuk memecahkan masalah nyata di bidang pertanian dan pengelolaan limbah. Sebagai seorang Dosen Teknologi Pangan, saya melihat inovasi ini sebagai langkah maju yang penting untuk menciptakan sistem pangan yang lebih efisien, berkelanjutan, dan ramah lingkungan. Dengan penelitian lanjutan dan penerapan yang tepat, teknologi ini memiliki potensi untuk memberikan kontribusi besar bagi masa depan pertanian dan produksi pangan.

Written by 

Teknologia managed by CV Teknologia (Teknologia Group) is a publisher of books and scientific journals with both national and international reach.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *