Review Oleh: Ropiudin, S.TP., M.Si. (Dosen Bidang Teknik Sistem Termal dan Energi Terbarukan, Universitas Jenderal Soedirman)
Air adalah sumber daya esensial untuk mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) 2030 dari Perserikatan Bangsa-Bangsa. Di tengah meningkatnya ketidakamanan pangan global, kelaparan, pertumbuhan populasi manusia, serta ekstraksi dan penggunaan sumber daya non-terbarukan yang tidak efisien, intensifikasi produksi pertanian menjadi salah satu prioritas utama. Dalam konteks ini, adopsi teknologi irigasi menjadi sangat mendesak, terutama di negara berkembang seperti India dan negara-negara di Afrika, di mana sektor pertanian mempekerjakan lebih dari 50% populasi tetapi mengkonsumsi hingga 90% dari total penggunaan air tawar. Tantangan kritis yang dihadapi India dan Afrika adalah bagaimana memanfaatkan sumber daya air yang sudah terbatas secara berkelanjutan, sambil meningkatkan ketahanan pangan.
Pengembangan teknologi irigasi yang efisien dalam penggunaan air dapat menjadi salah satu solusi untuk mengatasi kelangkaan air dan meningkatkan ketahanan pangan di wilayah ini. Literatur menunjukkan bahwa baik India maupun Afrika memiliki potensi irigasi yang belum tergarap secara optimal. Di kedua wilayah ini, irigasi yang berpusat pada individu, yang umumnya mengandalkan teknik tradisional, masih mendominasi, sehingga menyulitkan untuk mencapai efisiensi penggunaan air yang dibutuhkan. Beberapa teknologi irigasi yang berpotensi meningkatkan keamanan air dan pangan, sekaligus mengurangi tingkat kemiskinan di India dan Afrika, meliputi teknologi mikroirigasi, irigasi bertenaga energi terbarukan, pertanian resesi banjir, dan transfer air banjir permukaan ke bawah tanah untuk irigasi.
Di India, permasalahan utama yang menyebabkan kelangkaan air adalah eksploitasi berlebihan dan ekstraksi sumber air (kelangkaan fisik). Sumber air bawah tanah terus dieksploitasi untuk irigasi, sehingga menyebabkan penurunan cadangan air dan degradasi lingkungan. Sebaliknya, di Afrika, kelangkaan air lebih disebabkan oleh pengelolaan yang buruk dan infrastruktur yang tidak memadai (kelangkaan ekonomi). Meskipun ada potensi besar untuk memperluas sistem irigasi di kedua wilayah ini, hambatan seperti budaya, sistem kepemilikan lahan, akses terbatas terhadap teknologi irigasi yang efisien, dan layanan kredit yang tidak memadai menghambat adopsi luas teknologi irigasi modern.
Teknologi mikroirigasi, seperti sistem tetes dan sprinkler, telah terbukti mampu menghemat air secara signifikan dan meningkatkan hasil pertanian. Selain itu, irigasi yang didukung oleh energi terbarukan, seperti pompa air bertenaga surya, menawarkan solusi yang ramah lingkungan dan ekonomis, terutama di daerah terpencil yang jauh dari jaringan listrik. Pertanian resesi banjir, di mana air banjir dialirkan secara teratur ke lahan pertanian, serta teknologi pemindahan air banjir ke akuifer bawah tanah, juga menunjukkan potensi besar untuk mengatasi kelangkaan air dan meningkatkan produktivitas pertanian.
Meskipun tantangan besar masih ada, termasuk keterbatasan akses terhadap teknologi dan dukungan finansial yang memadai, terdapat peluang untuk memperluas irigasi bagi petani kecil di India dan Afrika. Pemerintah di kedua wilayah ini perlu mengembangkan kebijakan yang mendorong penggunaan teknologi irigasi yang ramah lingkungan dan berpusat pada petani. Dukungan ini dapat berupa paket stimulus yang mencakup insentif finansial, akses ke teknologi irigasi yang lebih efisien, serta program pelatihan untuk petani dalam mengadopsi metode irigasi modern.
Untuk mencapai keberhasilan, pendekatan yang holistik dan terintegrasi perlu diterapkan. Pemerintah, sektor swasta, dan lembaga donor harus bekerja sama untuk menyediakan sumber daya yang dibutuhkan bagi petani kecil agar mereka dapat mengakses teknologi yang mendukung irigasi yang berkelanjutan. Selain itu, perlu ada peningkatan kesadaran dan edukasi mengenai pentingnya konservasi air dan penerapan teknologi irigasi yang lebih efisien, yang akan membantu meningkatkan produktivitas pertanian dan memastikan ketahanan air di masa depan.
Secara keseluruhan, teknologi irigasi yang inovatif dan efisien dalam penggunaan air menawarkan peluang besar bagi India dan Afrika untuk mengatasi tantangan kelangkaan air dan ketahanan pangan. Dengan dukungan yang tepat dan kebijakan yang mendorong adopsi teknologi ini, kedua wilayah dapat memperkuat ketahanan pangan, mengurangi kemiskinan, dan mencapai pembangunan yang lebih berkelanjutan.