Review Oleh: Ropiudin, S.TP., M.Si. (Dosen Bidang Teknik Sistem Termal dan Energi Terbarukan, Universitas Jenderal Soedirman)
Penelitian ini secara komprehensif mengeksplorasi dampak fluktuasi harga minyak terhadap harga pangan di Arab Saudi selama periode 1979 hingga 2020 dengan menggunakan metodologi Nonlinear Autoregressive Distributed Lags (NARDL). Hasilnya menunjukkan bahwa kenaikan harga minyak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kenaikan harga pangan, melalui beberapa mekanisme yang melibatkan sektor energi, permintaan komoditas pertanian, dan kebijakan ekonomi pemerintah. Temuan ini menjadi sangat penting mengingat Arab Saudi adalah negara dengan ekonomi yang sangat bergantung pada minyak, sehingga fluktuasi harga minyak dapat memengaruhi berbagai aspek ekonomi, termasuk harga pangan.
Salah satu mekanisme utama yang ditemukan dalam penelitian ini adalah bagaimana kenaikan harga minyak berdampak pada biaya energi yang lebih tinggi. Kenaikan ini mempengaruhi berbagai sektor pertanian, mulai dari biaya peralatan pertanian, pemrosesan makanan, hingga pengemasan dan distribusi. Harga energi yang lebih tinggi membuat produksi dan distribusi pangan menjadi lebih mahal, yang pada akhirnya berdampak pada konsumen melalui harga pangan yang meningkat. Di sini terlihat jelas hubungan antara harga minyak dan biaya produksi di sektor pangan.
Selain itu, permintaan komoditas pertanian untuk produksi biofuel juga turut memengaruhi ketersediaan pangan di pasar, yang pada akhirnya memengaruhi harga pangan. Ketika minyak mahal, banyak negara dan perusahaan beralih ke biofuel sebagai alternatif energi, yang kemudian meningkatkan permintaan untuk bahan baku seperti jagung dan gula tebu. Hal ini menyebabkan harga komoditas tersebut naik dan pada gilirannya memengaruhi harga pangan secara keseluruhan, terutama di negara-negara yang sangat tergantung pada impor pangan.
Sebagai ekonomi yang sangat bergantung pada minyak, kejutan harga minyak juga memengaruhi kebijakan pengeluaran pemerintah di Arab Saudi. Kenaikan harga minyak meningkatkan pendapatan pemerintah yang sering kali digunakan untuk belanja publik, yang berdampak pada peningkatan permintaan agregat dan likuiditas di pasar. Peningkatan likuiditas ini dapat menyebabkan inflasi, termasuk inflasi harga pangan. Dengan demikian, ada hubungan yang kompleks antara harga minyak, pengeluaran pemerintah, dan inflasi harga pangan.
Penelitian ini menyarankan beberapa langkah penting yang harus diambil oleh Arab Saudi untuk mengurangi dampak fluktuasi harga minyak terhadap harga pangan. Salah satunya adalah investasi dalam sumber energi terbarukan untuk mengurangi ketergantungan pada minyak. Dengan beralih ke energi terbarukan, Arab Saudi dapat menurunkan biaya energi di sektor pertanian dan distribusi pangan, sehingga membantu menjaga stabilitas harga pangan. Selain itu, diversifikasi ekonomi juga menjadi kunci untuk mengurangi risiko yang ditimbulkan oleh fluktuasi harga minyak.
Efisiensi rantai pasokan pangan juga menjadi fokus penting dalam upaya menjaga stabilitas harga pangan. Dengan meningkatkan infrastruktur logistik, memperbaiki proses penyimpanan dan distribusi pangan, serta mendorong inovasi di sektor pertanian, Arab Saudi dapat mengurangi biaya distribusi dan memperbaiki akses pangan bagi masyarakat. Peningkatan efisiensi dalam rantai pasokan ini akan membantu menekan kenaikan harga pangan, meskipun harga minyak fluktuatif.
Investasi dalam eksplorasi air tanah juga dapat memberikan kontribusi signifikan terhadap pengembangan sektor pertanian di Arab Saudi. Dalam jangka panjang, hal ini dapat membantu negara mencapai swasembada pangan secara bertahap. Sumber air yang cukup akan memungkinkan produksi pangan dalam negeri yang lebih konsisten, yang pada gilirannya akan mengurangi ketergantungan pada impor pangan dan mengurangi dampak fluktuasi harga minyak terhadap harga pangan domestik.
Kesimpulannya, penelitian ini memberikan wawasan yang mendalam tentang hubungan antara harga minyak dan harga pangan di Arab Saudi, serta menawarkan solusi yang berkelanjutan untuk mengurangi dampak fluktuasi harga minyak terhadap ekonomi dan sektor pangan. Dengan berinvestasi dalam energi terbarukan, diversifikasi ekonomi, efisiensi rantai pasokan pangan, dan eksplorasi air tanah, Arab Saudi dapat memperkuat ketahanan pangan dan memastikan stabilitas ekonomi dalam menghadapi ketidakpastian harga minyak di masa depan.