Oleh: Kavadya Syska, S.P., M.Si. (Dosen Bidang Teknologi Pangan – Food Technologist, Universitas Nahdlatul Ulama)
Penyakit hati berlemak terkait metabolik (MAFLD) pada anak kini menjadi masalah kesehatan global yang semakin mengkhawatirkan. Di tengah tingginya prevalensi obesitas dan gangguan metabolik pada anak, perbaikan gaya hidup—khususnya melalui intervensi diet—telah diidentifikasi sebagai salah satu strategi terapi utama. Penelitian ini memberikan wawasan penting mengenai hubungan antara kualitas pola makan yang diukur melalui Indeks Makan Sehat (HEI) dengan kondisi kesehatan anak-anak yang menderita MAFLD.
Sebagai seorang Dosen Teknologi Pangan, saya menilai bahwa penelitian ini menggarisbawahi pentingnya pemantauan dan evaluasi objektif terhadap pola makan anak. Diet sehat yang tercermin dari nilai HEI yang tinggi terbukti memiliki dampak positif pada beberapa aspek kesehatan metabolik anak-anak dengan MAFLD. Anak-anak dengan nilai HEI yang lebih tinggi menunjukkan berat badan yang lebih rendah serta profil lipid yang lebih baik, seperti trigliserida yang lebih rendah dan kadar HDL yang lebih tinggi. Ini menegaskan pentingnya peran gizi seimbang dalam pencegahan dan pengelolaan penyakit metabolik pada anak.
Selain itu, penelitian ini menunjukkan bahwa konsumsi gula tambahan yang rendah (<10% kalori) berkaitan dengan penurunan tingkat keparahan steatosis hati. Hal ini mengindikasikan bahwa pembatasan gula tambahan dalam diet dapat menjadi langkah penting dalam memperlambat atau bahkan mencegah perkembangan penyakit hati berlemak pada anak-anak. Mengingat pola makan modern yang sering kali tinggi gula dan lemak tambahan, hasil ini memberikan dorongan untuk memperkenalkan intervensi diet yang lebih ketat dan terarah guna melindungi anak-anak dari risiko penyakit hati.
Penelitian ini juga menunjukkan bahwa asupan lemak yang lebih tinggi dapat memperburuk peradangan pada hati, yang dikaitkan dengan kerusakan histologis lebih lanjut. Hal ini menjadi perhatian besar bagi orang tua dan praktisi kesehatan, mengingat tingginya konsumsi makanan tinggi lemak dalam pola makan anak-anak saat ini. Oleh karena itu, penilaian dan intervensi diet yang lebih baik harus diprioritaskan dalam upaya pencegahan penyakit metabolik, khususnya pada kelompok usia muda.
Sebagai bagian dari komunitas akademik di bidang teknologi pangan, penting untuk mendorong penelitian lebih lanjut terkait pengembangan produk makanan yang lebih sehat dan sesuai dengan kebutuhan anak-anak. Dengan meningkatnya kesadaran akan pentingnya pola makan sehat dalam mencegah MAFLD, inovasi dalam teknologi pangan dapat berperan besar dalam menciptakan alternatif makanan yang rendah gula dan lemak, tetapi tetap menarik bagi anak-anak.
Kesimpulannya, penelitian ini menyoroti pentingnya pola makan yang sehat dan seimbang dalam menurunkan risiko metabolik serta memperbaiki kondisi kesehatan anak-anak dengan MAFLD. Intervensi berbasis diet yang dirancang secara spesifik untuk anak-anak dengan kondisi ini dapat membantu mengurangi tingkat keparahan penyakit dan meningkatkan kualitas hidup mereka. Penilaian diet objektif seperti HEI memberikan pendekatan yang terukur untuk memantau dan mengelola pola makan, sekaligus memberikan arahan untuk perbaikan gaya hidup yang lebih luas di masa depan.