Agrivoltaik: Inovasi Energi Terbarukan yang Menggabungkan Pertanian dan Energi Surya untuk Mencapai Net Zero Emissions

Review Oleh: Ropiudin, S.TP., M.Si. (Dosen Bidang Teknik Sistem Termal dan Energi Terbarukan, Universitas Jenderal Soedirman)

Agrivoltaik merupakan sebuah konsep revolusioner di mana energi surya dan aktivitas pertanian digabungkan dalam satu lokasi untuk menciptakan sistem energi terbarukan multifungsi. Pada tahun 2021, sektor agrivoltaik secara global bernilai USD $3,6 miliar, dan diperkirakan akan tumbuh menjadi USD $9,3 miliar pada tahun 2031. Ini menegaskan bahwa agrivoltaik bukan hanya sebuah tren, tetapi teknologi kunci dalam upaya global mencapai target net zero emissions. Investasi dan penelitian di bidang agrivoltaik semakin meningkat, membuktikan bahwa teknologi ini memiliki dasar teknis, ekonomi, dan ilmiah yang kuat.

Dari perspektif Teknik Sistem Termal dan Energi Terbarukan, agrivoltaik adalah inovasi yang sangat menarik karena mampu menjawab dua kebutuhan mendesak secara bersamaan: kebutuhan akan energi terbarukan dan produksi pangan. Dengan menggabungkan panel surya di lahan pertanian, agrivoltaik mampu menghasilkan energi bersih tanpa mengorbankan produktivitas lahan pertanian. Selain itu, bayangan yang dihasilkan oleh panel surya dapat membantu mengurangi suhu tanah dan menjaga kelembaban, yang bermanfaat bagi tanaman di daerah dengan iklim panas.

Penelitian ini memberikan wawasan baru dengan mengkaji perkembangan agrivoltaik melalui kerangka keadilan energi (energy justice). Tiga pilar utama keadilan energi yang dianalisis dalam studi ini adalah keadilan pengakuan (recognition justice), keadilan prosedural (procedural justice), dan keadilan distributif (distributive justice). Keadilan pengakuan mencakup pengakuan atas hak-hak semua pihak yang terlibat, terutama komunitas lokal dan petani. Keadilan prosedural memastikan bahwa setiap pihak memiliki kesempatan yang adil untuk berpartisipasi dalam proses pengambilan keputusan. Sedangkan keadilan distributif berfokus pada pembagian manfaat dan beban secara adil di antara semua pemangku kepentingan.

Penelitian ini melakukan analisis komparatif terhadap kerangka hukum dan kebijakan agrivoltaik di tiga wilayah: Massachusetts (Amerika Serikat), Jepang, dan New South Wales (Australia). Ketiga wilayah ini memiliki tingkat kematangan yang berbeda dalam hal regulasi agrivoltaik, namun masing-masing memiliki pelajaran berharga yang dapat diterapkan di tempat lain. Massachusetts, misalnya, memiliki kebijakan yang lebih matang dalam mendorong investasi dan pengembangan agrivoltaik. Sementara itu, Jepang menunjukkan bagaimana integrasi teknologi ini dapat membantu mengatasi tantangan lahan terbatas dan energi terbarukan di negara dengan populasi yang padat. New South Wales, yang berada pada tahap awal pengembangan, dapat memanfaatkan pelajaran dari kedua wilayah ini untuk mempercepat adopsi agrivoltaik.

Dari sisi keadilan energi, penerapan agrivoltaik harus memastikan bahwa komunitas lokal, terutama para petani, tidak hanya mendapat manfaat dari energi yang dihasilkan, tetapi juga tetap memiliki kontrol atas lahan mereka. Keadilan prosedural penting untuk memastikan bahwa semua pihak yang terlibat memiliki suara dalam proses pengambilan keputusan, terutama dalam perencanaan dan implementasi proyek. Selain itu, keadilan distributif memastikan bahwa manfaat ekonomi dan lingkungan dari agrivoltaik dapat dirasakan oleh seluruh komunitas, bukan hanya oleh investor besar atau perusahaan energi.

Dengan pendekatan yang adil dan regulasi yang mendukung, agrivoltaik dapat memberikan dampak yang sangat besar. Selain menghasilkan energi terbarukan, agrivoltaik juga dapat meningkatkan ketahanan pangan, mengurangi jejak karbon, dan memberikan solusi berkelanjutan bagi tantangan perubahan iklim. Namun, untuk mewujudkan potensi penuh agrivoltaik, diperlukan reformasi regulasi yang didasarkan pada prinsip-prinsip keadilan energi. Ini dapat menciptakan landasan bagi ekspansi teknologi ini dan membuka jalan bagi inovasi lebih lanjut di bidang energi terbarukan.

Secara keseluruhan, agrivoltaik menawarkan solusi yang sangat potensial untuk masa depan energi dan pangan global. Dengan kerangka hukum dan kebijakan yang tepat, serta penerapan prinsip-prinsip keadilan energi, teknologi ini dapat berperan penting dalam mencapai target net zero emissions, meningkatkan kesejahteraan petani, dan menciptakan sistem energi yang lebih adil dan berkelanjutan.

Written by 

Teknologia managed by CV Teknologia (Teknologia Group) is a publisher of books and scientific journals with both national and international reach.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *