Pemanfaatan Limbah Biomassa Tanaman dengan Trichoderma sp. sebagai Solusi Efisien dalam Proses Pencernaan Anaerobik

Review Oleh: Ropiudin, S.TP., M.Si. (Dosen Bidang Teknik Sistem Termal dan Energi Terbarukan, Universitas Jenderal Soedirman)

Limbah biomassa tanaman merupakan salah satu sumber energi terbarukan yang paling melimpah di bumi. Namun, pemanfaatannya dalam proses pencernaan anaerobik menghadapi tantangan besar, yaitu tahap degradasi struktur kompleks lignoselulosa menjadi senyawa-senyawa sederhana yang memakan waktu lama dan biaya tinggi. Artikel ini mengungkapkan bahwa salah satu solusi yang menjanjikan untuk mengatasi masalah ini adalah dengan menggunakan fungi dari genus Trichoderma, yang memiliki kemampuan tinggi dalam memproduksi enzim-enzim hidrolitik yang mampu memecah struktur lignoselulosa sebelum proses pencernaan anaerobik berlangsung.

Struktur biomassa tanaman terdiri dari lignin, selulosa, dan hemiselulosa, yang membentuk dinding sel tumbuhan. Komponen-komponen ini sangat sulit untuk diurai secara alami, yang menyebabkan proses pencernaan anaerobik menjadi kurang efisien tanpa perlakuan awal. Lignin, khususnya, merupakan salah satu penghalang utama karena sifatnya yang keras dan tahan terhadap dekomposisi. Oleh karena itu, untuk meningkatkan efisiensi pencernaan anaerobik, diperlukan metode pre-treatment yang efektif guna memecah struktur lignoselulosa tersebut.

Salah satu metode yang paling menjanjikan dalam pre-treatment biomassa tanaman adalah dengan pendekatan biologis menggunakan fungi Trichoderma sp. Fungi ini terkenal karena kemampuannya dalam menghasilkan enzim-enzim seperti selulase dan hemiselulase yang dapat memecah selulosa dan hemiselulosa, sehingga membuat bahan tersebut lebih mudah dicerna oleh mikroorganisme dalam proses pencernaan anaerobik. Pendekatan biologis ini dianggap lebih ramah lingkungan dibandingkan metode fisik atau kimiawi yang biasanya memerlukan energi dan bahan kimia dalam jumlah besar.

Penelitian terbaru menunjukkan bahwa penggunaan Trichoderma sp. dalam pre-treatment limbah biomassa tanaman mampu secara signifikan meningkatkan efisiensi proses pencernaan anaerobik. Enzim-enzim yang dihasilkan oleh Trichoderma mempercepat pemecahan struktur lignoselulosa, yang pada gilirannya meningkatkan produksi biogas. Hal ini tentu memberikan peluang besar untuk meningkatkan penggunaan limbah biomassa sebagai sumber energi terbarukan, terutama di sektor pertanian dan industri energi terbarukan.

Salah satu inovasi yang dibahas dalam artikel ini adalah penggunaan digestat, yaitu produk sampingan dari pabrik biogas, sebagai media untuk memperbanyak fungi Trichoderma sp. Digestat yang dihasilkan dari proses pencernaan anaerobik mengandung nutrisi yang dapat mendukung pertumbuhan fungi tersebut. Dengan menggunakan digestat sebagai media, biaya produksi fungi Trichoderma dapat ditekan, sekaligus memberikan manfaat tambahan bagi siklus produksi biogas. Hal ini juga sejalan dengan konsep ekonomi sirkular, di mana limbah dari satu proses digunakan kembali dalam proses lain, mengurangi limbah dan meningkatkan efisiensi keseluruhan sistem.

Selain itu, penggunaan fungi Trichoderma sp. juga menawarkan potensi aplikasi yang lebih luas dalam berbagai industri. Tidak hanya dalam produksi biogas, tetapi juga dalam industri pertanian sebagai agen biokontrol dan pupuk hayati, serta dalam industri makanan dan minuman untuk pengolahan bahan baku. Keberagaman aplikasi ini menambah nilai ekonomi dari penggunaan fungi Trichoderma dalam skala industri yang lebih luas.

Secara keseluruhan, pemanfaatan Trichoderma sp. sebagai metode pre-treatment biologis untuk limbah biomassa tanaman dalam proses pencernaan anaerobik menawarkan solusi yang ramah lingkungan dan berkelanjutan. Dengan kemampuannya untuk meningkatkan efisiensi produksi energi dari biomassa, metode ini memberikan prospek yang sangat baik untuk masa depan energi terbarukan, terutama dalam konteks pemanfaatan limbah pertanian dan industri secara lebih optimal.

Written by 

Teknologia managed by CV Teknologia (Teknologia Group) is a publisher of books and scientific journals with both national and international reach.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *