Review Oleh: Kavadya Syska, S.P., M.Si. (Dosen Bidang Teknologi Pangan – Food Technologist, Universitas Nahdlatul Ulama Al Ghazali Cilacap
Penelitian ini membuka cakrawala baru dalam industri pangan, khususnya pada penggunaan teknologi canggih seperti pencitraan hiperspektral untuk mengevaluasi dan mengontrol kandungan bahan fungsional, seperti tepung kedelai, dalam produk pasta. Pasta yang diperkaya dengan tepung kedelai memiliki nilai tambah sebagai makanan fungsional berkat kandungan isoflavon, karotenoid, dan antioksidan lainnya yang berperan penting dalam kesehatan. Isoflavon dari kedelai diketahui memiliki manfaat untuk kesehatan jantung, tulang, dan bahkan pencegahan kanker, menjadikan pasta fungsional ini semakin diminati.
Penerapan pencitraan hiperspektral dalam mode reflektansi untuk memantau dan mengukur kandungan tepung kedelai secara real-time adalah sebuah langkah maju yang sangat signifikan. Teknologi ini memungkinkan pengukuran yang akurat dan non-destruktif, tanpa harus merusak sampel. Penggunaan algoritma pemilihan fitur untuk mengidentifikasi panjang gelombang paling berpengaruh serta penerapan fungsi Gauss dalam memprediksi kandungan tepung kedelai menunjukkan betapa maju dan presisi metode ini. Nilai R²adj sebesar 0,98 dan Root Mean Square Error sebesar 1,31 menegaskan akurasi tinggi sistem ini, yang sangat mendekati hasil laboratorium konvensional.
Dari perspektif teknologi pangan, pencitraan hiperspektral tidak hanya mempercepat analisis kualitas bahan baku tetapi juga membuka jalan untuk sistem kontrol umpan balik yang lebih cerdas dalam proses produksi industri. Sistem ini memungkinkan produsen untuk memantau dan mengatur persentase tepung kedelai dalam pasta secara tepat, sehingga kualitas produk tetap konsisten. Langkah ini sangat penting, terutama dalam skala produksi massal di mana variasi bahan baku dan parameter produksi dapat memengaruhi hasil akhir produk. Sistem kontrol yang diusulkan memiliki potensi untuk meningkatkan efisiensi produksi, mengurangi limbah, dan menjamin keamanan serta kualitas produk yang lebih baik.
Selain itu, aplikasi teknologi ini dapat menjadi dasar bagi pengembangan produk pangan fungsional lainnya. Tepung kedelai bukan satu-satunya bahan yang dapat dianalisis dengan metode ini; bahan-bahan lain yang kaya nutrisi juga berpotensi dievaluasi dan dikontrol melalui teknologi pencitraan hiperspektral, memberikan fleksibilitas lebih besar bagi produsen untuk menciptakan inovasi produk.
Secara keseluruhan, penelitian ini tidak hanya menyoroti potensi besar teknologi hiperspektral dalam industri pangan, tetapi juga memberikan solusi praktis yang dapat diimplementasikan dalam produksi pasta fungsional berbasis tepung kedelai. Dengan adanya alat yang canggih ini, kita dapat melihat masa depan di mana produk pangan yang sehat, fungsional, dan bernilai tambah dapat diproduksi dengan kontrol kualitas yang lebih tinggi dan konsisten.