Efektivitas Suplementasi Multienzim Pencernaan dalam Mengatasi Dispepsia Fungsional: Peningkatan Kualitas Hidup dan Tidur yang Signifikan

Review Oleh: Kavadya Syska, S.P., M.Si. (Dosen Bidang Teknologi Pangan – Food Technologist, Universitas Nahdlatul Ulama Al Ghazali Cilacap

Penelitian ini memberikan wawasan baru mengenai penanganan dispepsia fungsional, kondisi yang seringkali menimbulkan ketidaknyamanan pada saluran pencernaan tanpa adanya penyebab yang jelas. Dispepsia fungsional, yang ditandai dengan nyeri atau ketidaknyamanan di area perut bagian atas, dapat sangat mengganggu kualitas hidup penderita. Salah satu pendekatan yang dijajaki dalam penelitian ini adalah suplementasi multienzim pencernaan, yang bertujuan untuk mendukung fungsi enzimatik tubuh yang mungkin tidak optimal.

Pendekatan suplementasi multienzim dalam penelitian ini terfokus pada campuran enzim yang diperoleh melalui fermentasi jamur, yang diyakini dapat membantu memperbaiki fungsi pencernaan. Hal ini menarik karena enzim pencernaan memainkan peran penting dalam memecah makanan dan memfasilitasi penyerapan nutrisi. Ketika enzim ini tidak berfungsi dengan baik, gejala seperti nyeri, kembung, dan ketidaknyamanan dapat terjadi, yang semuanya merupakan ciri umum dispepsia fungsional.

Dalam uji klinis acak, tersamar ganda, dan terkontrol plasebo ini, sebanyak 120 subjek yang mengalami dispepsia fungsional dibagi menjadi dua kelompok. Satu kelompok menerima suplementasi multienzim, sementara kelompok lainnya menerima plasebo, selama periode dua bulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa suplementasi multienzim berhasil meningkatkan kualitas hidup, sebagaimana dinilai melalui Nepean Dyspepsia Index-SF (NDI-SF). Peningkatan skor NDI-SF, yang mencerminkan penurunan gejala dispepsia, menegaskan efektivitas enzim pencernaan dalam membantu mengatasi masalah pencernaan pada penderita.

Selain perbaikan dalam gejala pencernaan, penelitian ini juga menunjukkan adanya peningkatan kualitas tidur, yang dievaluasi melalui Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI). Hal ini sangat penting, mengingat gangguan pencernaan seringkali berdampak negatif pada pola tidur, yang pada gilirannya dapat memperburuk kualitas hidup secara keseluruhan. Pengurangan tingkat keparahan nyeri yang diukur melalui Visual Analogue Scale (VAS) juga mengindikasikan bahwa campuran multienzim tidak hanya memperbaiki gejala pencernaan, tetapi juga mengurangi rasa sakit yang dialami oleh subjek.

Penelitian ini sangat menarik dari sudut pandang teknologi pangan, terutama dalam pengembangan suplemen yang lebih alami dan berbasis enzim. Dengan enzim yang diperoleh dari fermentasi jamur, produk ini menawarkan alternatif yang lebih alami untuk mendukung fungsi pencernaan tubuh. Keamanan dan tolerabilitas campuran multienzim ini juga menjadi poin penting, karena tidak ada efek samping yang dilaporkan selama penelitian. Ini menegaskan bahwa suplementasi multienzim dapat diterima dengan baik oleh tubuh dan dapat digunakan secara jangka panjang tanpa kekhawatiran akan risiko kesehatan.

Dari sudut pandang industri pangan, temuan ini memiliki implikasi besar. Pengembangan produk-produk suplemen yang mendukung kesehatan pencernaan dapat menjadi fokus utama bagi produsen yang ingin menyediakan solusi kesehatan yang efektif dan alami bagi konsumen. Selain itu, produk ini berpotensi digunakan sebagai bagian dari pendekatan holistik untuk meningkatkan kualitas hidup, terutama bagi mereka yang menderita gangguan pencernaan kronis seperti dispepsia fungsional.

Sebagai kesimpulan, penelitian ini menunjukkan bahwa suplementasi dengan campuran multienzim pencernaan efektif dalam mengurangi gejala dispepsia fungsional, meningkatkan kualitas tidur, dan memperbaiki kualitas hidup secara keseluruhan. Pendekatan ini tidak hanya aman dan dapat ditoleransi dengan baik, tetapi juga menawarkan solusi berbasis enzim yang alami dan potensial untuk menggantikan pengobatan konvensional.

Written by 

Teknologia managed by CV Teknologia (Teknologia Group) is a publisher of books and scientific journals with both national and international reach.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *