Oleh: Ma’rifahtul Muslihah, S.TP. (Food Technologist, Ahli Teknologi Pangan)
Pangan merupakan komponen fundamental dalam kehidupan manusia, sekaligus menjadi fokus utama dalam pembangunan pertanian. Salah satu tujuan utama pembangunan pertanian tanaman pangan adalah memastikan ketersediaan pangan yang memadai, meningkatkan pendapatan petani, memperbaiki gizi masyarakat, serta memperluas kesempatan kerja sambil menjaga kelestarian sumber daya alam. Ubi jalar, sebagai salah satu komoditas penting dalam kelompok umbi-umbian, memerlukan penanganan khusus pascapanen untuk mempertahankan kualitas dan meningkatkan nilai tambahnya. Pengeringan adalah salah satu metode penanganan yang efektif untuk tujuan ini.
Teknik Penanganan dan Pengeringan Ubi Jalar
Teknik penanganan pascapanen ubi jalar melibatkan beberapa langkah untuk menjaga kualitas produk hingga siap dijual dan dikonsumsi. Ubi jalar yang telah dipanen terlebih dahulu dibersihkan, dikupas, dan dipotong tipis. Proses pengeringan kemudian dilakukan dengan menghamparkan potongan ubi jalar pada tempat dengan sirkulasi udara yang baik. Pengeringan dapat dilakukan menggunakan sinar matahari langsung atau alat pengering mekanis, seperti pengering tipe rak berputar.
Proses pengeringan ini sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor, termasuk suhu, kelembaban udara, dan ketebalan bahan yang dikeringkan. Semakin tinggi suhu dan kelembaban, semakin cepat proses pengeringan berlangsung. Namun, semakin tebal bahan, semakin lama waktu yang dibutuhkan untuk mengeringkannya. Pengeringan bertujuan untuk mengeluarkan air dari bahan menggunakan energi panas, sehingga menghasilkan bahan kering dengan kadar air yang aman dari kerusakan mikrobiologis, enzimatis, dan kimiawi.
Metode Pengeringan: Sinar Matahari dan Alat Pengering Mekanis
Ada dua metode utama pengeringan ubi jalar: menggunakan sinar matahari langsung dan menggunakan alat pengering mekanis. Pengeringan dengan sinar matahari adalah metode tradisional yang memanfaatkan panas matahari, namun metode ini bergantung pada kondisi cuaca dan memerlukan waktu yang lebih lama. Di sisi lain, pengeringan dengan alat mekanis seperti pengering tipe rak berputar atau pengering hybrid tipe rak memberikan kontrol yang lebih baik terhadap suhu dan kelembaban, sehingga proses pengeringan dapat berlangsung lebih cepat dan efisien.
Pengering hybrid tipe rak menggunakan kombinasi panas dari kolektor surya dan tungku biomassa. Penggunaan sumber energi terbarukan ini tidak hanya efisien tetapi juga ramah lingkungan, mengurangi ketergantungan pada sumber energi fosil.
Manfaat dan Tantangan Pengeringan Ubi Jalar
Proses pengeringan ubi jalar memiliki banyak manfaat. Pertama, pengeringan menurunkan kadar air ubi jalar sehingga bahan menjadi lebih awet dan tahan lama. Kedua, pengeringan mengurangi volume bahan, sehingga memudahkan proses pengangkutan, pengemasan, dan penyimpanan. Namun, ada beberapa tantangan yang perlu diatasi. Proses pengeringan dapat menyebabkan perubahan sifat fisik dan kimiawi bahan, seperti perubahan tekstur, warna, dan rasa. Selain itu, penurunan mutu bahan juga bisa terjadi jika pengeringan tidak dilakukan dengan tepat.
Kesimpulan
Penanganan pascapanen ubi jalar dengan metode pengeringan merupakan langkah penting dalam mempertahankan kualitas dan meningkatkan nilai tambah produk pertanian. Sebagai seorang teknolog pangan, pemahaman mendalam tentang teknik pengeringan dan faktor-faktor yang mempengaruhinya sangat penting untuk mengoptimalkan proses ini. Penggunaan teknologi pengeringan yang tepat, seperti pengering hybrid tipe rak, dapat meningkatkan efisiensi pengeringan dan kualitas produk akhir. Dengan demikian, pengeringan ubi jalar tidak hanya mendukung ketahanan pangan tetapi juga memberikan kontribusi positif terhadap kesejahteraan petani dan kelestarian lingkungan.